Saat Fane sedang mengingat-ingat sesuatu, seorang gadis kecil berwajah kotor berjalan ke gerbang dan sembunyi-sembunyi melihat ke dalam. Gadis kecil itu agak kurus. Dia tampak berusia empat atau lima tahun dengan warna kulit agak kekuningan. Tampaknya dia kekurangan gizi.
"Gadis kecil itu, matanya mirip dengan mata Selena!" Melihat penampilan imut gadis itu, Fane tidak bisa menahan senyum.
Seorang pelayan keluarga Taylor keluar. Dia menatap para penjaga yang berdiri di dekat pintu dan menarik gadis kecil itu ke sudut lain. Entah kenapa, mungkin karena kemiripan tampilan gadis itu dengan Selena, minat Fane menjadi terusik. Dia perlahan berjalan ke arah mereka. Fane kemudian menyaksikan pelayan itu dengan hati-hati mengeluarkan dua roti dari sakunya dan memberikannya kepada gadis kecil itu.
"Kylie, hanya ada dua hari ini!"
"Terima Kasih, Kakak Cantik!" Gadis kecil itu menelan ludah saat perutnya mulai berbunyi. Jelas terlihat bahwa di kelaparan.
"Cepatlah makan!" Pelayan itu lalu menepuk kepala gadis kecil tersebut.
"Hhh, Tuan Muda Taylor terlalu jahat!"
"Tidak. Aku akan membawa pula roti ini dan memakannya bersama Ibu, Kakek, dan Nenek!"
Gadis kecil itu mengambil roti tersebut lalu tersenyum bahagia. Baginya, dua roti di tangannya saat ini setara dengan harta karun terbesar di dunia.
Sebuah mobil sport dengan cepat menepi di samping mereka dan diikuti juga oleh setengah lusin Audi A6.
Ivan Taylor?
Fane segera mengenali pria tersebut. Setelah lima tahun, Tuan Muda Taylor telah tumbuh dewasa. Namun, perubahannya hanya sedikit. Dia masih terlindungi oleh para penjaga seperti sebelumnya.
"Hehe, Jenny. Apa yang kau sembunyikan di sana? Keluarkan dan tunjukkan padaku!" Ivan bertanya dengan senyum di wajahnya.
"T-T- tidak ada..." Pelayan itu berulang kali menggelengkan kepalanya. Sementara itu, Kylie kecil menundukkan kepalanya seolah-olah dia baru saja melakukan kesalahan.
"Kylie, tolong beri tahu aku apa yang baru saja diberikan oleh Kakak cantik ini kepadamu?" Ivan berjongkok dan bertanya pada gadis kecil itu.
"Aku tidak akan memberitahumu. Kau orang jahat. Orang yang sangat jahat!" Kylie mengangkat kepalanya dengan bibir cemberut.
Orang jahat?
Ivan terkekeh. "Ibumu telah merusak nama Keluarga Taylor kami dengan melahirkanmu. Ibumu yang jahat!"
Setelah mengatakan itu, Ivan berdiri dan menatap kedua penjaga tersebut. "Jenny, kau cukup berani juga ya. Berani-beraninya kau memberikan makanan kepada berandalan kecil ini? Apakah kau punya keinginan untuk mati?"
Ivan tersenyum dingin. Ia lalu langsung menampar wajah Jenny.
"Jangan pukul Kakak Cantik, dasar kau orang jahat!" Saat melihat kejadian itu, gadis kecil itu langsung berlari dan menempel di kaki Ivan. Dia lalu menggigitnya.
"Arghh!" Ivan berteriak kesakitan dan mendorong kylie ke lantai. "Apakah kau lahir di tahun anjing? Dasar anjing liar. Beraninya kau menggigitku?"
"Hiks, hiks... Kau orang jahat. Kau sangat jahat!" Kylie terdorong ke lantai dan mulai menangis.
"ini roti yang diberikan Kakak cantikmu. Ayo makanlah. Kau dan kakak cantikmu ini masing-masing mendapatkan satu," Ivan lalu melemparkan roti tersebut ke lantai dan menginjaknya dengan sepatu kulitnya. Dia lalu berkata, "Jika kau tidak makan, aku akan mematahkan tangannya dan juga tanganmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Terhebat No. 1
AdventureMeskipun sang Terhebat kembali untuk melewati hari-harinya dengan damai, dia masih diremehkan oleh semua orang. Pada hari pernikahannya, hanya dengan lambaian tangannya, dia memanggil Sembilan Dewa Perang Agung, mereka semua memanggilnya sebagai tua...