Selena awalnya mengira ibunya akan membantunya membawakan pakaian di tangannya. Namun Fiona justru menyambar dan melemparkannya ke dalam danau.
Semuanya sudah terlambat saat Selena menyadarinya. Tiga pasang pakaian yang harganya hampir 200 ribu dolar itu sudah terlempar ke dalam danau di sampingnya.
"Ma, apa yang kau lakukan? Itu merek asli! Siapa yang bilang itu palsu?" Selena sangat kecewa sehingga dia menghentakkan kakinya dengan kesal. Karena merasa sayang, Selena bergegas ke arah danau bersamaan dengan matanya yang mulai memerah dan sepertinya akan menangis.
Ini pertama kalinya Fane membelikan pakaian. Setelah semua kesulitan yang dia alami selama lima tahun mereka menikah, akhirnya Selena bisa merasakan sebuah kemewahan. Itu artinya semua penantiannya selama lima tahun terakhir tidak sia-sia!
"Barang asli? Bagaimana mungkin itu asli? Dan jika memang benar asli, bagaimana Fane mampu membelinya?" Fiona yang skeptis menyilangkan kedua tangannya di dada. Dia tidak yakin Fane punya uang sebanyak itu untuk membeli pakaian bermerek internasional yang asli untuk putrinya.
"Ibu mertua yang terhormat, pakaian itu benar-benar asli. Kami membelinya di toko khusus merek tersebut. Mereka tidak mungkin menjual barang palsu, bukan ?"
Joan yang berdiri di samping Fane, akhirnya meledak, "Bagaimana bisa kau membuang pakaian yang harganya hampir 200 ribu dolar itu ke dalam danau?"
"Tidak, aku harus mengambilnya!" Selena yang sudah panik bersiap untuk menceburkan diri ke dalam danau dan mengambil pakaiannya.
Untungnya, danau itu jernih. Begitu bisa mendapatkannya kembali, dia akan bisa mulai mengenakan pakaian tersebut setelah dicuci bersih.
Fane memperhatikan setiap gerakan Selena dan merasakan jantungnya berdebar-debar. Selena baru berusia 20 tahun. Lima tahun yang lalu, dia bahkan sudah berkontribusi besar pada perusahaan keluarganya di usia yang masih sangat muda dan menjadi wanita terpandang dari keluarga Taylor.
Saat itu, Selena selalu dihiasi dengan pakaian bermerek dan menikmati perlakuan sebagai wanita terhormat. Namun saat ini Selena sedang berusaha untuk menyelam ke dalam danau hanya untuk mengambil beberapa potong pakaian.
Fane melangkah ke depan dan segera meraih Selena, "Lupakan saja, Sayangku" serunya, "Toh pakaian itu hanya tiga pasang. Aku akan membawamu keluar dan membelikanmu lagi!"
Selena tidak bergeming. "Tidak" protesnya "Pakaian itu sangat mahal dan uang yang kau hasilkan itu dengan mempertaruhkan nyawamu. Belum lagi, ini pertama kalinya kau membelikanku pakaian. Aku harus mengambilnya karena itu masih bisa di pakai!"
Fane terkekeh mendengar perkataan Selena. Dia merasa sangat tersentuh. Fane berpikir bahwa memiliki istri seperti Selena pasti akan membuatnya menjadi pria yang paling bahagia selama sisa hidupnya.
Saat Fane melepaskan tangannya dari genggaman Selena, dia langsung terjun ke dalam danau dan mengambil pakaian-pakaian itu. Fane basah kuyup dari ujung rambut sampai ujung kaki, tapi kata-kata yang diucapkan Selena kepadanya telah menghangatkan hatinya.
"Tidak mungkin. Itu benar-benar asli?" Fiona masih terkejut melihat peristiwa yang terjadi di hadapannya, dia melihat ke arah Joan dan tergagap. "Dari mana anakmu mendapatkan uang?"
Joan tertawa pahit sebelum menjawab, "Ini semua berkat lima tahun anakku bertugas sebagai tentara. Setelah selesai bertugas dan kembali, dia diberi sejumlah hadiah uang atas prestasinya. Dia menggunakan uang itu untuk membelikan kami pakaian. Meskipun uang yang di peroleh itu adalah hasil dari bertaruh nyawa, Fane rela menghabiskan semuanya untuk Selena!"
"Aku..." Fiona sama sekali tidak bisa berkata-kata. Dia tidak menyangka baju-baju itu adalah baju bermerek internasional yang asli.
"kau benar-benar tidak berguna. Tidak masalah apakah pakaian itu asli atau tidak, kau seharusnya tidak bisa begitu saja membuangnya ke dalam danau! Pakaian itu adalah bentuk perhatian Fane!" Bahkan Andrew yang biasanya pendiam pun mau tidak mau memelototi Fiona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Terhebat No. 1
AdventureMeskipun sang Terhebat kembali untuk melewati hari-harinya dengan damai, dia masih diremehkan oleh semua orang. Pada hari pernikahannya, hanya dengan lambaian tangannya, dia memanggil Sembilan Dewa Perang Agung, mereka semua memanggilnya sebagai tua...