Bab 12

63 1 0
                                    

"Menyelesaikan masalah? Apa solusimu untuk menyelesaikannya? Dalam hal ini, aku juga salah. Lagi pula, Tuan Besar Taylor masih tetap kakekku. Apakah kau berencana memukulnya?" Selena tersenyum pahit. Dia lalu berkata, "Kali ini, kau ikut dengan kami dan diam saja. Setelah bertahun-tahun, temperamen kakek seharusnya sudah membaik. Mungkin beberapa kata yang bagus akan menghentikan mereka untuk memperpanjang masalah ini"

"Baiklah, aku akan berusaha untuk mengikuti saranmu dan menghindari mengambil tindakan barbar. Jika tidak, kau akan mengeluh bahwa aku terlalu kejam!" Fane tertawa getir. Dia ingin melihat sendiri bagaimana orang-orang dari keluarga Taylor akan memperlakukannya tanpa mengetahui identitasnya yang sebenarnya.

Lagi pula, alasannya kembali kali ini bukanlah untuk menjadi pejuang terhebat negeri ini. Fane hanya ingin menemani istrinya dengan damai, merawat ibunya, dan menjalani hidup dengan nyaman. Dengan menggunakan taksi, mereka bertiga pun dengan cepat tiba di gerbang kediaman keluarga Taylor.

"Bocah itu benar-benar kurang ajar karena telah memukul Tuan Muda Taylor. Apakah dia tidak tahu bahwa Tuan Muda sangat Kejam?"

"Tepat sekali. Aku khawatir hal ini tidak akan berakhir dengan baik. Dia hanya seorang tentara dan menantu laki-laki yang bau. Dia seharusnya mempertimbangkan posisinya sendiri!"

Mereka bertiga diam-diam mendengar percakapan dari dua penjaga di gerbang tepat saat turun dari taksi.

Namun ketika penjaga menyadari kedatangan mereka bertiga, mereka pun langsung terdiam.

Salah satunya kemudian tersenyum. "Nona Selena, Anda sudah kembali. Kami akan segera memberitahu Tuan Muda dan Tuan Besar!"

"Tidak perlu! Kami akan pergi sendiri untuk menemuinya!"

Selena menatap ke gerbang dengan tenang walaupun perasaannya campur aduk. Selena memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah di sini. Tak disangka-sangka, setelah beranjak dewasa, keluarga Taylor ternyata dipenuhi begitu banyak intrik politik. Baginya, kejutan yang paling besar adalah kenyataan bahwa suatu hari dia akan diusir dari tempat ini.

Setelah ragu-ragu sejenak, ketiganya pun perlahan masuk. Saat mereka mencapai pintu rumah Tuan Besar Taylor mereka bisa mendengar suara percakapan yang datang dari dalam.

"Fane itu keterlaluan. Dia pikir siapa dia berani memukul Ivan?"

"Tepat sekali. Dia hanya seorang prajurit selama beberapa tahun. Apakah dia pikir sekarang dia orang yang hebat? Bagaimana mungkin burung pipit bisa berubah menjadi burung Phoenix?!"

"Parahnya, Ivan menderita patah tulang. Aku dengar dia dipukuli sampai tidak sadarkan diri!"

Beberapa kerabat keluarga Taylor sedang riuh berdiskusi, seolah-olah Fane adalah seorang pendosa yang harus dihukum.

"Ya, itu betul. Si berandalan itu salah besar. Argh, aku sangat kesal!" Saat Selena hendak masuk, suara Fiona bisa terdengar jelas. Selena mengerutkan keningnya. Tangannya yang terulur ke pintu langsung berhenti di udara.

Tepat pada saat itu, suara Fiona terdengar lagi. "Kau mungkin tidak tahu ini, tapi di hari ini juga, dia telah menampar Ken Clark, Tuan Muda keluarga Clark, dan menyebabkan Ken kehilangan tiga gigi!"

"Tuan Muda Clark? Ken Clark yang menyukai Selena-mu selama ini? Dia pergi mencarimu?" Tuan Besar Taylor, Zeus Taylor mau tidak mau akhirnya ikut bertanya. "Benarkah?"

"Ken Clark mengira Fane sudah pasti mati dan berharap Selena akan menceraikan Fane agar dia bisa menikahi Selena. Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa dia tidak keberatan dengan kehadiran Kylie."

"Siapa yang mengira Fane tiba-tiba kembali..." Fiona semakin gelisah seiring berjalannya waktu. "Kali ini, aku khawatir keluarga Clark tidak akan melepaskan persoalan ini dengan mudah!"

Selena tidak tahan mendengar semua pembicaraan ini. Dia langsung mendorong pintu dengan Fane dan Joan bersamanya. "Ma, aku tidak akan menerima lamaran Ken! Dia pria munafik. Apa menurutmu dia akan tetap baik padaku setelah menikah? Pada saatnya nanti, aku tidak sanggup membayangkan seberapa besar beban mental yang harus aku alami!"

"Selena, akhirnya kau datang juga. Jika kau tidak memberiku solusi yang tepat untuk masalah hari ini, aku tidak akan berdiam diri!" Saat melihat kedatangan Fane dan Selena, Ivan yang satu tangannya di balut perban, menatap mereka dengan marah dan mata yang terbuka lebar.

"Ivan, memangnya kau tidak bersalah? Kau menyuruh Kylie memakan roti yang telah kau lemparkan ke lantai dan kau injak-injak. Menurutmu apakah Fane sebagai ayahnya dapat mentolerir hal seperti itu?" Ekspresi Selena menjadi gelap. Dia lalu menatap Zeus Taylor dan berkata, "Kakek, dalam hal ini Fane tidak bisa disalahkan. Ivan benar-benar sudah keterlaluan."

"Ivan, apakah benar apa yang dikatakan Selena?" Zeus Taylor bukanlah orang yang bertindak tanpa alasan yang jelas. Dia menatap Ivan dan perlahan bertanya.

Ivan segera membalasnya. "Bagaimana mungkin? Aku hanya bercanda dan Fane secara tidak sengaja melihatnya. Siapa yang mengira dia akan bertindak seperti itu bahkan tanpa mengatakan apa pun! Dia bahkan memaksaku memakan roti itu!"

"Ivan Taylor, jika kau terus berkata bohong, aku akan mematahkan tanganmu yang satu lagi!" Di sampingnya, Fane tidak tahan lagi melihat tingkah Ivan yang dengan jelas berbohong secara terang-terangan.

Mendengar ucapan Fane, Ivan langsung mundur beberapa langkah. Jelas terlihat dia ketakutan. Tapi Ivan yakin karena mereka berada di kediaman keluarga Taylor dan Fane hanyalah menantu di sini, Fane mungkin tidak akan berani melakukan apa pun dengan banyak sakti yang melihat. Dengan kepercayaan diri yang baru ditemukannya, Ivan mengambil langkah maju.

"Kalian lihat betapa kurang ajarnya si berandalan ini. Dia hanya menantu di sini. Dia bahkan bukan seorang Taylor. Namun, dia berani mengucapkan kata-kata seperti itu di depan semua orang." Ivan berbalik dan menatap Fane. Kata-kata berikutnya yang akan diucapkan oleh Fane pun menjadi tertahan.

Fane telah membuat Selena menderita kesulitan selama bertahun-tahun. Demi Selena, dia tidak ingin memperumit masalah. Lagi pula, dia hanya ingin menikmati kehidupan yang damai.

"Fane, kau terlalu berani. Jika bukan karena satu juta dolar yang kami berikan padamu, ibumu tidak akan mampu membiayai operasinya dan meninggal!"

"Kau tidak hanya tidak tahu berterima kasih, tapi kau juga membalas kebaikan dengan kebencian dan memperlakukan keluarga Taylor kita seperti ini?" Salah satu kerabat keluarga Taylor segera melancarkan tuduhannya.

"Tepat sekali. Jika bukan karena kita, apakah ibunya masih hidup?" Kerabat lainnya yang lebih tua juga bersikap sama. Mereka tinggi hati dan arogan.

Di mata mereka, Fane dan Joan adalah orang luar, warga kelas bawah yang tidak punya uang. Jika bukan karena Selena mengandung anaknya, Fane tidak akan ada hubungannya dengan keluarga Taylor.

"Eh!"

Saat itu, salah satu gadis keluarga Taylor yang berusia dua puluhan, Cecilia Taylor, melihat tas belanjaan di tangan Joan.

"Apakah mataku telah mempermainkanku? Itu semua kan barang bermerek!" Cecilia berjalan ke depan dan mengamati Joan yang masih memakai seragam pembersihnya dengan cermat. Dia lalu berkata dengan nada menghina, "Apakah kau merampok atau mencurinya!?"

Dengan Cecilia masih menunjuk barang itu, semua orang segera memperhatikan tas belanjaan tersebut. Merek internasional jelas tertera di situ. Mana mungkin mereka mampu membelinya?

"Anakku membelikannyauntukku dan Selena. Meskipun kami miskin, kami selalu menjaga martabat. Tidakmungkin kami mencuri atau merampok!"

Pejuang Terhebat No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang