Bab 20

60 0 0
                                    

"Hore, hore! Kita bisa pergi makan sekarang!" Kylie yang sudah mengenakan gaun putri kecil yang cantik sedang berjingkrak-jingkrak dengan gembira di halaman rumah.

"Nona, aku tidak bisa ikut dengan kalian. Aku masih memiliki beberapa hal yang harus diselesaikan, jadi sekarang aku akan pergi" Jenny tersenyum pada Selena.

"Kencan dengan pacarmu lagi? Ahh, kau ini. Cepat pergi!" Selena berbicara dengan senyum penuh kasih sayang.

Joan sudah selesai mandi. Dia memakai pakaian baru yang dibelikan Fane untuknya. Sekilas dia tampak lebih muda. Meski usianya sudah 40-an, dia tampak lebih muda dari umurnya dan terlihat anggun. Joan terlihat sangat cantik dan dia juga memiliki keanggunan alami. Meskipun biasanya mengenakan seragam pembersih jalanannya untuk bekerja, dia masih memancarkan keanggunan pribadi yang hanya menjadi miliknya seorang. Itu juga alasan mengapa ayah Fane jatuh cinta padanya saat itu. Sayangnya....

"Bu, kau cantik sekali memakai gaun itu!" Selena tersenyum saat melihat ke arah Joan

"Ahh, kau ini. Berhentilah menyanjungku. Aku sudah tua!" Joan tersipu saat menjawabnya.

Fiona yang duduk di samping tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam saat menyaksikan adegan itu, "Aku ini ibu kandung Selena atau dia ?" dia bergumam. "Sialan.."

Andrew yang sedang merokok terlihat mengerutkan keningnya saat dia tenggelam dalam pikirannya sendiri. Setelah beberapa saat, Andrew menyikut Fiona di sebelahnya dengan sikunya dan bertanya. "Hei, Fane bilang dia bisa menyembuhkan kakiku. Menurutmu itu mungkin?"

Fiona segera menjawab, "Kau benar-benar percaya omong kosong yang Fane ucapkan? Apa kau tidak tahu apa-apa tentang dia? Dia hanya seorang tentara, jadi apakah dia mampu menyembuhkan kakimu? Aku pikir kemungkinan besar dia justru akan mematahkan kakimu!"

Andrew tidak bisa berkata-kata lagi. Karena merasa malu, Andrew menyadari bahwa dia tidak bisa membantah perkataan Fiona.

Fiona kemudian melihat ke arah kamar mandi dan berbicara dengan tidak sabar. "Kenapa dia mandi begitu lama? Aku sudah kelaparan!" Andrew melihat jam dan berkata, "Ini baru lima menit. Kau tadi mandi setengah jam lebih awal!"

Meski halaman rumah itu tampak tua dan terbengkalai, namun rumah mereka berada di lokasi yang strategis. Setelah Fane selesai mandi, mereka mulai mendiskusikan tempat makan sambil berjalan-jalan.

"Hmm, jangan yang itu. Itu terlalu murah. Itu tidak cukup bagus!"

"Yang ini lebih buruk lagi. Restoran prasmanan umum? Tidak ada artinya!"

Saat mereka berjalan, Fiona dengan sengaja menatap Fane dengan tatapan jijik sambil terus memancingnya, "Fane, kau bilang akan mentraktir kami makan. Aku ingin makan di restoran yang paling mahal. Apa kau sudah membawa uang yang cukup? Jangan mengharapkan bantuan dari kami setelah kita selesai makan!"

"Jangan khawatir. Hari ini adalah pertama kalinya aku mentraktir semua orang untuk makan, jadi kita semua harus bahagia. Ibu mertuaku tersayang, pilih saja sesukamu dan makanlah sepuas hatimu!" Fane kemudian menoleh ke Kylie yang ada di pelukan Selena. Dia lalu mengulurkan tangan dan berkata, "Kylie, biarkan Ayah yang menggendongmu sebentar!"

Kylie yang terlihat bingung menatap ke arah Selena dengan sepasang mata besarnya yang tajam, sepertinya meminta persetujuan ibunya. "Kylie, dia ayahmu. Cepat panggil ayahmu. Biarkan dia menggendongmu" Selena merasakan emosinya campur aduk. Dia sangat mengerti bahwa seorang anak tidak bisa tumbuh tanpa ayah. Di hari kelahiran anaknya, Selena memulai perjalanan panjang penantiannya. Saat itu diam-diam Selena sebenarnya merasa takut. Dia takut Fane mati di medan perang.

"Ayah" Kylie mengulurkan tangannya dan memanggil Fane dengan suara kanak-kanaknya. Sebagai Pejuang Terhebat No. 1, hati Fane teriris begitu mendengar suara polos kanaknya. Ini pertama kalinya putrinya memanggilnya 'ayah'. Selama lima tahun dalam peperangan terus-menerus. Fane merasa seperti perlahan-lahan menjadi orang yang benar-benar tanpa ampun dan berdarah dingin. Namun, dia tidak pernah menyangka hatinya akan melunak setelah mendengar putrinya memanggilnya ayah dengan cara yang begitu manis.

Pejuang Terhebat No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang