"Benar sekali. Kau benar sekali! Sejujurnya, kau tidak terlalu suka gadis kecil itu!" Fiona mengangguk berulang kali. "Bagaimanapun juga, dia seharusnya tidak ada!"
Mendengar kata-katanya, Fane merasakan keinginan untuk membunuh mereka semua hanya dalam satu serangan. Namun jauh di lubuk hatinya, dia mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap tenang. Bagaimanapun juga, Fiona adalah ibu Selena, ibu mertuanya.
Tempat ini bukan medan perang, tempat untuk membunuh siapa pun yang dia inginkan. Setidaknya, Fiona dan Andrew bukanlah musuhnya. Kaki Andrew menjadi seperti itu karena tindakan gegabahnya pada Selena pada malam pernikahan mereka.
Kebencian mereka padanya menjadi masuk akal. Namun, ada orang luar yang hadir di sini.
Fane tersenyum dingin, lalu menatap ke arah Ken Clark. "Kylie adalah putriku. Dia bukan bagasi, dia juga bukan anak pelacur. Kau harus berlutut dan meminta maaf atas kata-katamu itu!" Pada saat itu, Fane berhenti sejenak. Dia lalu melanjutkan, "Jika bukan karena keenggananku untuk menodai tempat ini pada hari pertama aku pulang, sekarang kau pasti sudah mati!""Haha, bocah tengik, apa aku tidak salah dengar? Apakah kau tahu dengan siapa kau sedang berbicara?" Ken Clark tertawa. Dia lalu menunjuk ke arah mobil Bentley di luar. "Aku dengar kau dulunya adalah seorang pengantar barang. Perang beberapa tahun sebagai tentara telah membuatmu menjadi pria tangguh, ya? Kau bukan apa-apa di mataku. Tahukah kau berapa harga mobil itu? Orang sepertimu tidak akan pernah mampu membelinya seumur hidupmu,"
"Tepat sekali. Fane, hentikan campur tanganmu. Bawa putrimu dan pergi dari sini!"Fiona melangkah ke depan dan menambahkan, "Berhentilah mencampuri urusan putriku yang sedang mencari kebahagiaannya!"
"Ibu, kecuali Selena sendiri yang secara langsung memintaku pergi, aku tidak akan pernah meninggalkannya!" Fane menatap Fiona dengan ekspresi tegas di wajahnya.
"Apa yang mau kau bandingkan denganku? Bagaimana kau bisa memenuhi syarat untuk bersamanya? Seseorang harus bisa mengukur kemampuannya sendiri, bukan?" Ken Clark maju selangkah lalu menyodok dada Fane dengan jarinya, "Kau hanyalah seorang prajurit yang tidak bergu..."
Plak!
Yang mengejutkan mereka, Fane membuat Ken Clark terhuyung mendur beberapa langkah hanya dengan sebuah tamparan. Dia langsung meludahkan seteguk darah bersama dengan tiga giginya yang tanggal.
"Aduh!" Ken Clark berteriak saat pipinya terbakar oleh rasa sakit ."Kau berani memukulku? Kau cari mati! Apakah kau tahu siapa aku?" Ken Clark sangat marah. Dia ingin melawannya, namun tidak berani. Orang di depannya baru saja kembali dari medan perang. Seorang tuan Muda yang manja seperti dirinya jelas bukan tandingan Fane.
"Fane, apa kau tahu siapa dia? Dia adalah Tuan Muda Keluarga Clark. Keluarga Clark jauh lebih kaya dan memiliki pengaruh lebih besar daripada keluarga Taylor kita!"
"Aku tidak peduli siapa dia. Dia berani menghina putriku dan berpikiran kotor tentang Selena. Aku sudah bersikap murah hati karena tidak membunuhnya!" ujar Fane dengan dingin.
"Baiklah, kau pemberani dan cukup tangguh. Apakah kau berani membiarkanku menelepon?" kata Ken mengancam.
"Aku tidak akan takut bahkan jika kau membuat 10 panggilan telepon!" Fane tidak mempedulikannya. Sampah seperti dia tidak ada artinya di matanya.
"Fane Woods?"
Saat itu, sebuah suara merdu terdengar dari belakang mereka. Hati Fane bergetar. Dia langsung berbalik dan melihat Selena yang masih cantik seperti dulu. Namun dia kini mengenakan pakaian yang sangat sederhana. Matanya langsung menjadi berair.
"Selena, aku pulang."
"Ini luar biasa. Aku tahu kau akan selamat!" Tubuh Selena bergetar dan spontan menjatuhkan kantong berisi sampah ke tanah.
"Senang sekali kau akhirnya kembali. Anak kita tidak bisa hidup tanpa seorang Ayah!" Suara Selena dengan cepat kembali tenang.
Tidak bisa hidup tanpa seorang ayah! Enam kata sederhana itu membuat Fane menyadari seperti apa perasaan Selena padanya saat ini.Benar. Mereka memang hampir tidak memiliki perasaan satu sama lain karena pernikahan itu hanya untuk sebuah pertunjukan. Apa yang terjadi malam itu karena sikap gegabah Selena...
Sedangkan bayi yang tumbuh dalam rahimnya, dia tidak sanggup jika harus menggugurkannya karena dia adalah darah dagingnya sendiri.
Hanya enam kata sederhana yang sepenuhnya mengungkapkan ketidakberdayaan di hati Selena.
"Selena, percayalah. Mulai sekarang, tidak ada lagi yang akan berani mengganggumu!" Fane mengangkat tangannya dan menyatakan dengan tegas, "Aku bersumpah!"
"Sayangku, keluarkan dia dari sini dan suruh dia membawa Kylie. Dia hanya akan membawa masalah!"
Melihat putrinya pulang, Fiona meraih tangan Selena dan berkata sambil menangis. "Cepat ceraikan dia. Tuan Muda Clark baru saja berjanji pada kami bahwa dia akan menjagamu dan kami dengan baik. Aku tidak ingin melihatmu memulung sampah lagi. Aku juga tidak ingin hidup dalam situasi yang sulit lagi. Tinggal di tempat seperti ini membuat kita menjadi bahan tertawaan orang lain"
"Ma, maafkan aku. Aku tidak bisa meninggalkan Kylie! Meskipun Fane mungkin tidak berguna, dia tetap suamiku dan ayah Kylie. Aku percaya jika kita bekerja keras bersama-sama, hidup kita pasti akan menjadi lebih baik!"
Selena tersenyum pahit dan matanya dipenuhi kepasrahan.
"Dia memukul Tuan Muda Clark tepat setelah dia kembali ke rumah. Lihat, bahkan giginya pun rontok!" Andrew berjongkok di lantai karena marah dan merasa kecewa.
"Apa?!" Selena melihat gigi dan noda darah di lantai. Dia lalu menatap Fane dengan tatapan heran, "Kenapa kau memukulnya? Kau terlalu gegabah! Ini akan menjadi masalah!"
"Tidak apa-apa, Sayang. Kau tidak perlu khawatir!" Fane tersenyum tenang dan diam-diam mengagumi wanita yang berdiri di hadapannya. Dia tetap cantik, sama seperti dulu.
"Apa maksudmu tidak ada yang perlu dikhawatirkan? Cepat minta maaf pada Tuan Muda Clark. Dia adalah anak paling menjanjikan dari generasi muda keluarga Clark dan juga Tuan Muda Tertua. Dia pewaris dan calon kepala keluarga Clark!"
"Kali ini, kau benar-benar dalam masalah besar!" Selena merasa sangat khawatir dan mendorong Fane ke arah Ken Clark.
"Minta maaf? Fyuuh!" Sekali lagi. Ken Clark meludahkan darah di mulutnya. Dia lalu mendongak dan membusungkan dadanya. "Sudah terlambat untuk meminta maaf sekarang. Ayahku telah memerintahkan Dan Jameson untuk datang dan menyelesaikan masalah ini!"
"Dan Jameson?" Fane terlihat bingung. Bukankah itu orang yang baru saja dia kalahkan dalam pertandingan panco? Kebetulan sekali.
Melihat bagaimana Fane terlihat kebingungan, Ken Clark tertawa terbahak-bahak. "Apa? Kau takut? Apakah kau tahu siapa Dan? Dia petarung nomor satu keluarga Clark yang akan membunuhmu tanpa penyesalan. Dia bisa mengalahkan dua sampai tiga ratus orang sendirian. Apakah kau pikir kau begitu hebat hanya karena pernah menjadi seorang tentara? Hehe, benar-benar bodoh sekali!"
"Tuan Muda Clark, tolong tunjukkan kemurahan hatimu dan biarkan orang ini pergi. Dia hanya orang bodoh. Kenapa mengganggunya?" Selena maju untuk mencoba menenangkan hati Ken Clark. Dia merasa tidak berdaya/
"Aku kehilangan beberapa gigi dan kau menyuruhku untuk melepaskannya? Apakah kau sedang bercanda?" Ken Clark mengelus pipinya yang bengkak dengan penuh amarah. "Aku bisa membiarkan masalah ini berlalu asalkan kau menceraikannya sekarang juga... dan menikahlah denganku!"
"Tuan Muda Clark, apakah itu benar-benar perlu? Dengan statusmu, kau bisa dengan mudah menemukan wanita muda yang cantik. Mengapa kau bersikeras pada wanita yang sudah menikah sepertiku?" Selena tersenyum canggung, " Tuan Muda Clark tolong hentikan leluconmu!"
"Maaf, tapi kau tipe wanita yang aku suka!" Ken Clark tertawa dingin. "Karena kau tidak mau menceraikannya, maka aku tidak bisa disalahkan. Si berandalan ini akan mati hari ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Terhebat No. 1
AdventureMeskipun sang Terhebat kembali untuk melewati hari-harinya dengan damai, dia masih diremehkan oleh semua orang. Pada hari pernikahannya, hanya dengan lambaian tangannya, dia memanggil Sembilan Dewa Perang Agung, mereka semua memanggilnya sebagai tua...