"Tepat sekali. Para gelandangan ini berbicara tentang perang dan membawa kemuliaan bagi negara kita. Lucu sekali!" Anak muda lainnya terkekeh.
Bang bang!
Detik berikutnya, kedua pemuda itu hanya melihat sekelebat bayangan buram lalu terlempar dan terbanting ke dinding di belakang mereka dan langsung membuat dinding tersebut runtuh.
"Pfft!" Keduanya langsung muntah darah segar. Kaki mereka menegang lalu berhenti bergerak.
"Ahhh! Pembunuhan!" Gadis-gadis itu menjerit seolah baru saja melihat hantu dan langsung melarikan diri.
"Oh tidak, Fane, kau telah membunuh orang. Bagaimana jika mereka adalah orang penting atau anggota suatu organisasi? Apa yang akan kita lakukan?" Melihat mereka berdua terbaring tak bergerak, Joan menjadi pucat pasi.
"Kau terlalu gegabah. Ini bukan medan perang. Ada beberapa orang yang tidak boleh kita singgung perasaannya. Apakah kau pikir kau masih di medan perang di mana membunuh lawan itu tidak akan menjadi masalah?"
"Mengapa kau tidak bisa menahan amarahmu? Mereka hanya mengatakan beberapa kata saja!" Selena juga sangat frustasi. Ia tidak yakin apa yang harus dilakukan. Melihat bagaimana dua wanita yang paling dia sayangi mengkhawatirkannya, Fane merasa hatinya menjadi hangat.
"Ibu, Selena, jangan khawatir. Mereka hanya pingsan. Aku tahu bagaimana caranya menahan diri. Sebentar lagi mereka akan bangun!" Fane tersenyum simpul saat memberi penjelasan.
"Betulkah?" Selena dengan cepat melangkah maju dan meletakkan dua jarinya di bawah hidung mereka untuk memastikan. Dia kemudian menghela nafas lega. "Mereka masih bernapas. Seharusnya mereka baik-baik saja"
"Ayo cepat pergi dari sni!" seru Joan terburu-buru sambil melihat sekelilingnya.
"Baiklah Bu, ayo kita pergi. Lupakan pekerjaanmu. Sudah waktunya bagimu untuk menikmati hidup!" Fane menatap kedua wanita itu dengan senyum riang di wajahnya. Dia lalu berkata, "Ayo kita pergi berbelanja. Ini masih sore. Aku akan mengajak kalian berdua untuk membeli beberapa pasang baju baru!"
Mendengar ajakan Fane, Joan kaget. "Lalu dari mana uangnya? Lagipula, bagaimana bisa aku berhenti bekerja? Ada begitu banyak orang yang perlu diberi makan. Seluruh keluarga kita bergantung pada Selena dan aku! Nak, dengarkan aku. Selena telah mengalami banyak kesulitan demi Kylie. Lebih baik kau memperlakukannya dengan baik dan tidak mengecewakannya!"
"Tidak mungkin. Kaki ayah mertua mungkin membuatnya tidak bisa bekerja, tetapi ibu mertua dan Clifford seharusnya masih bisa bekerja, bukan? Apakah mereka juga ditindas di tempat kerja?"
Fane merengut. Dulu Clifford Taylor masih muda dan tidak dapat mendaftar wajib militer. Namun, lima tahun telah berlalu, sekarang dia seharusnya sudah dewasa. Dia harus ikut membantu keluarganya, bukan.
"Hhh!"
Saat membicarakan tentang mereka, Joan menarik napas dalam-dalam. "Mereka menyalahkanmu atas nasib buruk mereka. Selain itu, mereka terbiasa dimanjakan saat berada di kediaman Keluarga Taylor. Bagaimana bisa kau mengharapkan mereka mau bekerja? Mereka hanya tidak mau mencari pekerjaan!"
"Adikku sangat tidak berguna. Dia hampir tidak pernah pulang. Setiap kali dia pulang, kerjanya hanya meminta uang saja!" Berbicara tentang saudara yang tidak berguna itu, bahkan Selena pun merasa putus asa.
Selena menatap Fane. "Namun, karena sekarang Fane telah kembali, keluarga Taylor tidak akan mengekangku. Akan sangat bagus jika aku bisa segera mendapatkan pekerjaan!"
"Mereka mengekangmu?" Mendengar ucapannya, Fane terkekeh. "Aku sudah bersikap sangat baik sekali dengan tidak menekan keluarga Taylor!"
"Lihat dirimu. Setelah menjadi seorang tentara, perilakumu sekarang berbeda. Kau menjadi lebih tangguh. Namun, itu juga membuatmu menjadi lebih percaya diri!" Joan menatap putranya dan wajahnya bersinar bahagia. Semua orang memberitahunya bahwa Fane pasti sudah mati, tapi dia tidak mempercayainya. Dia yakin pada akhirnya Fane akan kembali dengan selamat dan hari itu pun telah tiba.
"Ayo, ayo mari kita beli pakaian untuk kalian!" Fane mendorong Joan ke depan.
"Dari mana kau mendapatkan uangmu?" Selena berpikir sejenak, lalu sebuah pemikiran tiba-tiba menderanya. "Aku pernah dengar bahwa tentara yang kembali dari perang akan diberi hadiah. Sepertinya kau telah mendapatkan beberapa hadiah, ya?"
"Benarkah?" Joan sangat senang. "Kalau begitu hadiahnya pasti puluhan ribu dolar, kan? Kau sudah menjadi tentara selama lima tahun. Tapi, kau harus berhemat. Kylie akan mulai masuk taman kanak-kanak. Saat ini, taman kanak-kanak yang bagus harganya sangat mahal!"
"Seharusnya lebih dari puluhan ribu dolar. Aku telah mendengar dari beberapa orang yang kembali dari medan perang. Salah satunya di anugerahi lebih dari 200 ribu dolar dan itu untuk prestasi yang biasa saja!" Dengan pemikiran itu, Selena tersenyum senang. "Ini bagus sekali. Jika kita memiliki 200 ribu dolar, maka hidup kita akan lebih nyaman,"
"Bu, kau tidak perlu khawatir tentang itu. Jika Kylie bersekolah di taman kanak-kanak, itu pasti taman kanak-kanak yang terbaik!" Fane membawa pergi Joan dan Selena dengan cepat tiba di sebuah pusat perbelanjaan besar.
Dia menghentikan langkahnya dan memegang tangan Selena lalu berkata dengan sangat serius, "Selena, kau tidak perlu memulung sampah lagi. Jika kau mau, kau dapat bekerja untuk menghabiskan waktu. Jika kau sedang tidak ingin bekerja, aku yang akan mencukupimu!"
"Apa yang sedang kau bicarakan? Ada begitu banyak orang yang melihat!" Wajah Selena langsung memerah saat dia dengan sangat cepat menarik tangannya.
Sejujurnya, dia memiliki sedikit perasaan untuk Fane. Saat itu, dia dipaksa menikah dengannya. Karena itu dia membuat dirinya mabuk sehingga perbuatan itu pun terjadi.
Namun, dia benar-benar tidak tega menggugurkan anaknya sendiri. Selain itu, Fane adalah anak yang berbakti dan tampaknya memiliki kepribadian yang baik. Kylie-lah yang membuatnya bisa bertahan begitu lama.
Sekarang Fane tiba-tiba memegang tangannya, dia merasa sangat malu.
"Ayo masuk dan melihat-lihat. Tapi Fane, kau tidak usah membelikan apa pun untukku. Kau harus membeli beberapa pakaian untuk mertuamu. Mereka telah mengalami banyak kesulitan selama lima tahun terakhir karenamu!" Joan hanya tersenyum pada mereka. Dia jelas berharap Fane bisa mendapatkan pengakuan dari mertuanya.
"Untuk pakaian, lebih baik membawa mereka untuk memilihnya sendiri. Jika aku yang membelinya, itu mungkin tidak cocok untuk mereka!" Fane menjawab setelah memikirkan beberapa pertimbangan.
Bagaimanapun juga, mereka adalah mertuanya. Mereka telah menderita kesulitan selama bertahun-tahun ini karena dirinya. Namun dia tidak sempat memperlakukan mereka dengan baik meski sehari pun. Ketidakpuasan mereka terhadapnya bisa dimengerti.
Akhirnya, Fane membawa mereka ke lantai dua pusat perbelanjaan.
"Fane, menurutku lebih baik kita berbelanja di lantai satu saja. Baju di lantai dua kebanyakan bermerek. Bahkan ada merek internasional. Itu mahal!" Selena berbisik padanya setelah melihat sekelilingnya.
"Betulkah? Semahal apa, sih?" Mendengar ucapannya, Joan mendesaknya. "Nak, ayo kita turun. Yang di lantai pertama lebih murah. Beli saja untuk istrimu. Itu sudah cukup. Jangan khawatirkan aku. Aku masih punya banyak pakaian!"
"Aku tidak membutuhkannya. Belilah beberapa untuk ibumu saja!" Selena menyelanya. Dia juga berpikir untuk menabung.
"Ayolah. Hentikan omong kosong ini dan dengarkan aku. Kita akan berbelanja di sini!" Dengan mereka berdua dalam genggaman tangannya, Fane menarik keduanya dan langsung melangkah memasuki sebuah toko eksklusif.
"Tidak, tidak, ini terlalu mahal..." tolak Selena. Tapi sudah terlambat. Fane sangat kuat dan menyeret mereka ke dalam toko dengan begitu mudahnya.
Saat mereka memasuki toko, Selena langsung terdiam. Bagaimanapun juga, dia tahu untuk tidak mempermalukan Fane di depan umum. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, pakaian mereka langsung menarik tatapan jijik beberapa orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Terhebat No. 1
AdventureMeskipun sang Terhebat kembali untuk melewati hari-harinya dengan damai, dia masih diremehkan oleh semua orang. Pada hari pernikahannya, hanya dengan lambaian tangannya, dia memanggil Sembilan Dewa Perang Agung, mereka semua memanggilnya sebagai tua...