"Aku akan mati hari ini? Aku rasa tidak!" Fane tidak terpengaruh. Dia melirik keluar dan melihat Jenny telah membawa Kylie untuk bermain di bawah pohon beringin,
"Hmph, aku ingin lihat apakah nanti kau masih bisa bersikap tangguh!" Ken Clark tidak mau repot-repot berbicara dengan Fane. Dia yakin Fane akan segera menyesal.
Dengan sangat cepat, beberapa mobil menepi di luar rumah. Dan Jameson, petarung nomor satu keluarga Clark pun masuk bersama beberapa pria berotot. Saat memasuki halaman, Dan berteriak, "Siapa orang berani menggertak Tuan Muda kami? Apakah kau ingin mati?"
Pada saat itu, Dan sangat marah karena dia baru saja bertemu dengan seseorang yang tidak mampu dikalahkannya dan bahkan membuatnya kehilangan satu jarinya. Dia baru saja selesai merawat lukanya di rumah sakit ketika tuannya menelepon lagi. Dia diberitahu bahwa Tuan Muda Clark dipukuli dan menyuruhnya datang untuk menyelesaikan masalah.
"Sampah itu bernama Fane Woods. Cuma seorang pensiunan tentara yang bau, namun dia berani bersikap arogan di hadapanku!" Tuan Muda Clark mulai mengomel begitu melihat Dan mendekat dengan anak buahnya.
"Sial. Ini benar-benar" teriak Dan sambil bergegas untuk mengambil tindakan dan melampiaskan rasa frustasinya. Namun, saat meligat siapa orang yang berdiri di depan Ken Clark, dan hampir membantu karena ketakutan.
"Benar-benar tak terduga. Kita bertemu lagi!" Fane tersenyum tenang, lalu melihat ke arah tangan Dan yang dibalut perban. "Sepertinya kau memiliki kepribadian yang hebat. Kau adalah pria sejati yang menepati janjimu!"
Awalnya, Ken Clark tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan Fane. Dia mengerutkan keningnya dan menatap Dan. Ken Clark lalu bertanya, "Kau pernah bertemu dengannya?"
Dan tersenyum pahit, lalu mengangguk, "Tuan Muda Clark, uhm... sudah waktunya makan siang. Mengapa kita tidak kembali saja?" Saat dia berbicara, Dan bahkan mengedipkan matanya beberapa kali ke arah Ken Clark.
"Makan Siang? Makan siang apa? Hajar dia. Sial! Jika aku tidak bisa balas dendam hari ini, aku bukan laku-laki!" Ken Clark mendengus kesal. Dia gagal memahami isyarat Dan.
Plak!
Fane melangkah maju dan menampar wajah Ken Clark lagi
"Kau..."
"Dan, tangkap dia!"
Plak!
"Dan..."
Plak!
Setelah beberapa tamparan berturut-turut, Ken Clark terjatuh dan nyaris pingsan.
"Dan, mengapa kau dan anak buahmu tidak bertindak?" Ken Clark hampir menangis. Dia merasa ada sesuatu yang salah. Dia belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.
Dan tidak berani mengambil tindakan. Orang-orang di sekitarnya juga menyaksikan langsung bagaimana Naga Hitam dibunuh. Mereka menundukkan kepala karena takut dan tidak berani maju selangkah pun.
"Maaf sudah mengganggu!" Kejutan berikutnya baru saja terjadi. Dan berjalan mendekati Fane dan membungkuk dengan hormat. Dia lalu melambaikan tangan dan memerintahkan bawahannya.
"Bawa Tuan Muda Clark pulang!" Dalam sekejap, para preman itu menggotong Ken dan keluar dari pintu rumah.
"Turunkan aku. Dan, ada apa denganmu? Aku menyuruhmu untuk melumpuhkan berandalan itu. Dan, kenapa hari ini kau begitu pengecut?"
Ken Clark memaki sepanjang jalan tapi hal itu tidak ada pengaruhnya. Dia digotong keluar begitu saja.
"ini..." Fiona dan Andrew sama-sama terperangah. Awalnya, mereka pikir Fane sudah tamat. Siapa yang mengira akan terjadi pemandangan sedramatis itu?
"Mungkinkah Dan takut padamu? Kalian saling kenal?" Selena bertanya dengan ekspresi bingung di wajahnya.
"Ceritanya panjang!" Fane tersenyum pahit.
Dia lalu melihat ke arah kantong sampah di lantai dan bertanya, "Selena, kenapa kau memulung sampah? Apa yang terjadi dalam lima tahun terakhir ini?"
Keadaan sedikit mereda sampai topik itu diangkat. Fiona langsung mulai mendidih lagi karena marah.
Dengan geram, dia berjalan maju dan akan mendorong Fane keluar dari pintu. "Itu semua karenamu, dasar sampah! Jika bukan karena kau memaksakan dirimu pada putriku dan menghamilinya, apakah dia akan diusir dari rumah keluarga Taylor? Apakah menurutmu kami akan memulung sampah untuk mencari nafkah?"
"Ma, hentikan. Dia tidak bisa disalahkan dalam hal ini. Itu adalah keputusanku sendiri. Dia tidak memaksakan dirinya padaku!" Selena membalas dengan keras, "Kejadian malam itu tidak perlu disesali. Aku tidak pernah menyesali keputusanku. Aku akan bertanggung jawab atas tindakanku sendiri. Bukankah Kakek menyuruhku menikah dengannya? Dia pria yang akan terus bersamaku!"
"Mustahil. Pasti bajingan ini yang memaksakan dirinya padamu. Kau pasti mabuk dan dia memanfaatkannya. Itu sudah pasti!"
"Kau adalah Nona Sulung Keluarga Taylor dan dia hanya seorang pengantar barang. Bagaimana bisa dia menjadi pasangan yang layak untukmu?" Fiona menolak untuk mempercayai pernyataan Selena. Dia memelototi Fane dengan gigi terkatup.
"Dasar kau berandalan. Aku tidak peduli. Kau harus memberi ganti rugi kepada putriku atas hilangnya masa mudanya dan menceraikannya. Biarkan dia menikahi Tuan Muda Clark."
"Ibu, aku sudah memberitahumu. Kecuali Selena yang berkata demikian, aku tidak akan menceraikannya!" Fane sudah bertekad. Dia melihat ke arah Selena dan akhirnya menunjukkan ekspresi lembutnya.
Fane lalu bertanya, "Selena, bisakah kau memberitahuku apa yang terjadi? Bahkan jika kau dikeluarkan dari keluarga Taylor kau tidak seharusnya memulung sampah, bukan? Dengan jaringan dan kemampuanmu, bagaimana mungkin kau tidak mendapatkan pekerjaan yang bagus?"
Selena tersenyum pahit. Senyuman itu dipenuhi dengan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya. "Apakah kau pikir aku menginginkan semua ini? Setelah hamil, aku disuruh untuk menggugurkannya. Aku tidak menyetujuinya dan diusir. Pekerjaan apa yang bisa kuambil saat sedang hamil? Selain itu, Kakekku memberi perintah untuk melarang semua perusahaan jaringannya untuk memperkerjakanku!"
Selena mengambil tempat duduk. Tatapannya terlihat menyedihkan. "Beberapa perusahaan bersedia memperkerjakanku. Misalnya, perusahaan yang berasal dari keluarga Clark. Mereka bersedia dengan syarat aku harus menggugurkan kandunganku. Terlebih lagi, Ken Clark selalu mengamatiku! Apa lagi yang bisa kulakukan? Keluarga Taylor bahkan lebih buruk lagi. Mereka hanya akan membiarkanku saat sedang memulung. Jika tidak, mereka akan mengirim orang untuk menghancurkan usahaku meskipun aku baru saja mendirikan warung kecil sederhana!"
"Sial!"
Pada titik itu, Fane tidak tahan lagi mendengarkannya. Istri seorang Pejuang Terhebat benar-benar dipaksa untuk memulung sampah dan dibiarkan tanpa bantuan?
"Kau lihat, itu semua karena kau. Jika bukan karena sampah sepertimu, apakah
keluarga kami akan menjadi seperti ini?" Fiona masih merasa jijik seperti sebelumnya, "Selain itu, kaki ayah selena patah saat bekerja sebagai porter. Lihat dia sekarang! Hiks, hiks, hiks, kenapa hidupku begitu suli!"
"Ayah, Ibu, maafkan aku. Aku tidak menyangka akan jadi seperti ini!" Melihat Fiona menangis dan bagaimana seluruh keluarga bahkan tidak bisa mendapatkan makanan yang layak, hati Fane diliputi rasa bersalah.
"Jangan khawatir. Sekarang aku sudah kembali. Tidak ada lagi yang akan berani menindas kalian di masa depan!"
"Omong kosong!" Suara Fiona bergetar dan jelas terguncang saat menunjuk ke arah Fane. "Kau hanya seorang prajurit. Apa yang bisa kau lakukan? Paling-paling, kau hanya bisa membuka mulutmu saja. Menurutku, 10 kali bahkan 100 kali lebih baik bagi Selena kami menikahi Tuan Muda Clark atau Tuan Muda Wilson daripada harus bersanding dengan sampah sepertimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Terhebat No. 1
PrzygodoweMeskipun sang Terhebat kembali untuk melewati hari-harinya dengan damai, dia masih diremehkan oleh semua orang. Pada hari pernikahannya, hanya dengan lambaian tangannya, dia memanggil Sembilan Dewa Perang Agung, mereka semua memanggilnya sebagai tua...