"Ketiga gaun itu cocok untukmu, Sayang. Apakah kau menyukainya? Kita akan membelinya jika kau suka!"
Kedua pramugari itu tidak lagi berani meremehkan Fane. Mereka hanya berdiri diam di sana dengan ekspresi menyedihkan.
Mendengar kata-kata Fane, Selena tersipu malu. Dia masih sedikit tidak terbiasa dengan panggilan 'sayang'.
"Menurutku masih terlalu mahal!" Saat itu, Selena sudah berganti pakaian lagi. Dia melihat ketiga gaun itu, lalu menjawab sambil tersenyum. "Cara berpikir kita juga berpengaruh. Satu gaun saja sudah cukup, tidak perlu sebanyak itu!"
"Hehe, akui saja bahwa kau miskin dan hentikan sikapmu itu. Jangan pernah berpikir untuk meninggalkan toko jika nanti kau tidak dapat membayarnya!" Nyonya Karen, si wanita kaya mulai mencemoohnya.
Salah satu pramuniaga merasa senang saat mendengar kata-kata itu, "Kalian bertiga bertingkah sangat kurang ajar meskipun miskin. Mari kita lihat bagaimana kau akan menghadapinya sekarang setelah bertemu dengan sosok lebih kuat"
Namun, di luar dugaan mereka, Fane menyerahkan ketiga gaun itu kepada pramuniaga yang dia tampar sebelumnya. "Hanya tiga gaun ini. Bungkus untukku!"
"Kau benar-benar akan membelinya? Totalnya hampir 200 ribu dolar..." wanita itu bertanya dengan sangsi. Setelah beberapa saat, dia lalu memimpin jalan dan berkata, "Tuan, tolong lewat sini!"
Fane mengikutinya dan mengeluarkan sebuah kartu emas. Angka di kartu itu semuanya berangka delapan.
"ini.... apakah bisa digunakan?" pramuniaga itu mengerutkan keningnya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam. Ini pertama kalinya dia melihat kartu seperti itu.
"Kenapa kau terus berbicara omong kosong? ini kartu bebas kata sandi untuk pembayaran di bawah 10 miliar dolar!"
Fane menatap pramuniaga itu dengan tidak sabar, lalu dengan gagah melambai pada Selena yang sedang menunggunya.
Hah!
Si pramuniaga menarik napas panjang. Entah bagaimana, dia masih merasa pria di hadapannya ini berbohong. Bahkan kartu hitam terkuat yang dia tahu hanya terbatas pada transaksi bebas kata sandi di bawah 10 juta dolar.
Sementara itu, orang ini memberitahunya bahwa kartunya diperbolehkan untuk transaksi bebas kata sandi di bawah 10 miliar? Jika itu bukan kebohongan, lalu apa lagi?
Namun, dia berusaha untuk tetap tersenyum dan menjalankan kartu tersebut melalui alat pembaca kartu. Ternyata, dalam sekejap mata transaksinya berhasil!
"Ya Tuhan, dia berkata jujur?" Pramuniaga cantik itu menelan ludahnya. Sekalipun itu bohong, kartu itu berhasil melakukan transaksi tanpa kata sandi untuk jumlah uang sebesar itu. Identitas orang ini memang luar biasa.
Jenis pelanggan seperti ini otomatis akan dianggap sebagai pelanggan VIP.
"Tuan, ini dia. Silahkan datang lagi!" Sangat jarang bagi mereka bertemu dengan pelanggan yang begitu kaya. Si pramuniaga cantik dengan hormat menyerahkan kembali kartu itu kepada Fane dan sedikit membungkuk. Dia mencoba menyanjungnya.
"Apa aku tidak salah dengar? Bukankan kau baru saja menghina kami karna miskin? Sekarang kau masih meminta kami untuk datang lagi?" Fane tersenyum dingin saat mengambil kartunya.
"Ini semua hanya kesalahpahaman. Saya tidak menyangka Anda bersikap begitu rendah hati!" Pramuniaga itu menjawab sambil tersenyum. Dia lalu menambahkan, "Jika Anda melakukan pembelian serupa di sini setiap hari, saya tidak keberatan ditampar lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Terhebat No. 1
AventuraMeskipun sang Terhebat kembali untuk melewati hari-harinya dengan damai, dia masih diremehkan oleh semua orang. Pada hari pernikahannya, hanya dengan lambaian tangannya, dia memanggil Sembilan Dewa Perang Agung, mereka semua memanggilnya sebagai tua...