Draco Malfoy × Hermione Granger
Saat mulut tidak bisa berkata mungkin hati bisa menjelaskannya. Satu hal pun bisa merubah hidupmu drastis dengan indahnya.
Fanfiction of Harry Potter Novels by J.K Rowling
#1 feltson
#2 tomfelton
#6 emmawatson
⚠️Matur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Hermione POV
Perutku sangat sakit dan kepalaku terasa sangat pusing. Aku merasa sangat tidak enak badan hari ini. Bahkan aku belum keluar dari kamar sama sekali hari ini.
Pria itu terus terusan membujukku untuk keluar kamar, tapi aku tetap tidak mau. Aku bahkan tidak mau menatap wajahnya saat ini. Mungkin rasa sakit ini akan menjadi jadi jika aku melihat pria itu.
Aku memasangkan selimut kesekujur tubuhku. Aku merasa kedinginan padahal suhu badanku bisa dibilang panas. Perutku semakin melilit, aku tidur dengan posisi seperti janin, sambil sedikit mencengkram perutku yang sakit.
Tiba-tiba terdengar langkah kaki yang menuju kamarku. Aku tahu bahwa itu pasti Malfoy. Dia tidak bosan untuk membujukku keluar kamar. Bagaimana mau keluar, aku berdiri saja tidak bisa, karena perut sialan ini.
"Hei Granger, jika dalam hitungan ketiga kau tidak membuka pintu kamarmu yang jelek ini, aku akan mendobraknya" ancamnya dari balik pintu kamarku.
Masa bodoh batinku.
"satu" ia mulai menghitung dari balik pintu
"dua"
"dua setengah"
aku benar benar tidak peduli, Malfoy batinku.
"tiga"
Tak lama dari hitungannya yang ketiga, suara tendangan keras terdengar dari pintuku. Aku sedikit kaget karena ia benar benar mendobraknya.
Malfoy sialan, dia memang tidak pernah punya tatakrama batinku lagi.
Aku bisa mendengar langkah kakinya sedang menuju kearahku. Aku menutup mataku berusaha untuk tidak melihat wajahnya. Tanpa ada aba aba, ia membuka selimutku kasar, dan kini badanku tidak lagi tertutupi selimut.
Aku sedikit terkejut saat ia mengangkat kepalaku. Aku bisa merasakan bahwa ia duduk di ujung ranjangku dan menaruh kepalaku diatas pahanya.
"Hei, Granger apa yang terjadi padamu" tanya pria itu dengan suara yang panik sambil menepuk pipiku.
Aku membuka mataku dan berusaha beradaptasi dengan cahaya disekitar. Aku bisa melihat wajahnya yang sangat panik.
"Persetan dengan tidurmu, kau sakit Granger, badanmu panas, wajahmu pucat, sekarang siapa yang bodoh ? " timpalnya kesal sambil memegang dahiku.
wrekkkwerkk
Sialan perut ku tidak bisa diajak kerja sama batinku
"Kau kelaparan bodoh, asam lambungmu naik, tunggu sebentar, akan kuambilkan kau makanan, jangan bersikap seperti anak kecil, Mione" jelasnya lalu menaruh kepalaku diatas bantal, aku bisa melihatnya pergi keluar dari kamarku.
