31.

704 44 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Draco keluar dari kamar mandi dengan celana panjang hitamnya tanpa mengenakan atasan. Ia mengeringkan rambutnya dengan handuk, dan membiarkannya acak acakan.

Draco tersenyum simpul saat melihat wanitanya masih tertidur pulas diatas ranjang miliknya. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan dan Hermione masih belum terbangun.

Ya, Hermione masih menginap di kamar Draco. Mengingat kamar Hermione masih belum di netralisir sepenuhnya. Mereka berdua membaca, bercerita, tidur, dan bermesraan sebentar. Tak lebih.

Draco melihat luka baru di pergelangan tangan kirinya. Ia harus segera berpakaian sebelum Hermione bangun dan melihat luka nya.

Draco mengambil atasan hitam berlengan panjang dengan model turtle neck. Tak lupa juga ia memakai cologne.

Setelah dirinya sudah siap, Draco berjalan menghampiri Hermione yang tertidur, dan duduk di sisi ranjang. Draco menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Hermione.

"Rise and shine, sleepy head" bisik Draco lalu mengecup kening Hermione.

Tak lama Hermione bergerak dan meregangkan tubuhnya. Ia mengucek matanya dan menyipit untuk memfokuskan pandangannya.

"Kau tampan sekali" ucap Hermione dengan suara khas bangun tidur.

"Kemana saja kau selama ini"

Hermione terkekeh lalu menegakkan badannya dan bersandar di kepala ranjang.

"Jam berapa sekarang?" tanya Hermione.

"Jam sembilan"

Kedua mata Hermione seketika melebar "Draco kenapa kau tidak membangunkanku dari tadi! Persidangan akan dimulai pukul 10!"

"Cepatlah mandi kalau begitu, kita pergi lewat saluran floo"

"Baiklah"

Hermione turun dari ranjang lalu mengambil pakaian dan handuk dari beaded bag miliknya.

"Draco apa kau punya-"

"Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu, tenang saja, cepatlah mandi" seru Draco.

Hermione terkekeh lalu melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi.

Draco mengambil jas hitam yang tergantung di belakang pintu lalu memakainya. Draco keluar dari ruangannya lalu menutup pintunya rapat rapat dengan mantra.

Draco berjalan ke arah dapur Hogwarts untuk meminta makanan pada elf yang bekerja disitu.

"Hei, Tinsel" panggil Draco pada salah satu House Elf yang ia kenali.

Peri rumah itu mendongak lalu berlari kecil menuju arah Draco.

"Ya master, ada yang bisa Tinsel bantu?" tanya peri rumah itu menawarkan.

changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang