24.

589 53 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

but mama i'm in love with a criminal, and this type of love isn't rational, it's physical.mama please don't cry, i will be alright, all reason aside i just can't deny, i love the guy.

Flashback : On

Sudah 15 menit sejak Draco meninggalkan Hermione sendiri di kamar hotelnya. Perempuan itu hanya terpaku memandang bukunya yang tebal itu. Ia sama sekali tidak bisa fokus untuk membaca buku yang berada didepannya.

Ia mendengus kesal dan menutup bukunya. Ia sedikit kecewa karena Draco tidak sengaja merusak salah satu bukunya. Tetap saja, itu terjadi karena kecerobohan Draco.

Hermione berdiri dan meninggalkan bukunya tergeletak di sofa single itu. Ia berjalan menuju pantry kamar hotelnya untuk mencari beberapa camilan.

Ia membuka kulkas dan sedikit menunduk meneliti isi kulkas itu. Syukurlah saja masih ada sandwich rasa strawberry yang dibelinya beberapa hari lalu. Ia langsung mengambil dan menutup kulkas itu.

Hermione kemudian duduk di kursi pantry dan membuka bungkusan sandwich itu. Dengan cepat Hermione melahap habis sandwich itu. Ia juga menjilat dan menghisap selai strawberry yang mengenai jari jarinya.

Ia membuang plastik bekas sandwich itu ke tempat sampah kemudian mencuci tangannya.

Setelah selesai, ia berjalan menuju kamarnya dengan Draco. Lagi lagi wanita itu menghela nafasnya kasar. Ia menaruh kedua tangannya di pinggang. Betapa berantakannya kamar mereka.

Hermione mengambil tongkat di lemari baju dan langsung merapalakan mantra untuk memindahkan beberapa barang kembali ke tempatnya.

Setelah semuanya sudah mulai tertata rapi, ia menyimpan kembali tongkatnya di nakas samping ranjang dan kembali merapikan kasurnya untuk memastikan semuanya bersih. Ia juga memungut beberapa sampah kecil yang tergeletak di lantai dan langsung membuangnya.

Saat sedang asik berbenah, ia dikagetkan dengan suara bel kamar hotelnya. Hermione segera menegakkan badannya dan menepuk nepuk tangannya memastikan tak ada debu di tangannya. Ia mengambil tongkatnya di nakas dan berjalan menuju pintu utama.

Hermione kini berdiri di depan pintu utama. Ia sedikit merapikan dirinya kemudian mengintip keluar dari lubang kecil di pintu itu. Ia terkejut dan membulatkan matanya. Reflek, ia mundur beberapa langkah dari pintu tersebut.

Bel kembali berbunyi, membuat Hermione semakin was-was. Ia tidak tahu dari mana perempuan Slytherin itu mengetahui keberadaan dirinya dan Draco.

Hermione menarik nafasnya dan menghembuskannya. Ia menenangkan pikirannya dan kemudian dengan rasa hati hati ia membuka pintu itu.

"Hallo, lama tak berjumpa, ada yang bisa aku bantu ? bagaimana kau tau kediam-"

changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang