10

37 9 11
                                    

Sementara Jaehyun, Chen, dan Aji pergi menemui Kuncoro. Taeil juga membagi beberapa orang lagi untuk mencari yang lainnya. Menurut Doyoung yang dapat melihat masa depan, Haechan, Mark, dan juga Yudistira akan dapat menemukan dua orang laki-laki bernama Edwin dan Tara di panti asuhan. Kebetulan tempatnya tidak jauh dari markas, jadi Taeil pun mengutus mereka kesana.

Lalu sisanya ada Taeyong, Johnny, Doyoung, Jaemin, Jeno dan diri Taeil sendiri. Enam orang ini akan membagi menjadi dua kelompok lagi, dengan Taeyong, Johnny, dan Doyoung yang akan pergi mencari laki-laki bernama Junior.

Sedang Taeil, Jeno dan Jaemin, mencoba mencari seseorang bernama Lucky. Menurut Jeno dan Jaemin sih, katanya mereka berdua seperti pernah bertemu dengan laki-laki itu. Makanya mereka berdua yang biasanya berkutat sama komputer dan alat canggih lainnya kini ikut bergerak mencari anggota.

.

.

.

'Panti Asuhan Kasih Sayang'

"Kayaknya ini deh tempat yang di tunjukkan bang Doyoung," ucap Haechan begitu membaca papan nama tempat yang berada dihadapan mereka.

Mark dan Yudistira ikut menatap bangunan dihadaannya saat melihat papan nama itu.

"Wah, ternyata orang itu benar bisa lihat masa depan ya!" Ucap Yudistira

"Ya, begitulah seperti hal nya kamu yang bisa menyamar menjadi salah satu orang-orang itu. Dan mas Taeil itu gak akan asal menerima orang untuk bergabung, btw" ujar Mark yang sudah tau banyak berkat membaca dan mendengar apa yang menjadi tujuan Taeil membuat organisasi ini.

Haechan mengangguk menyetujui apa yang diucapkan Mark, Yudistira sendiri memilih diam. Takut salah ngomong lagi, berhubung dia itu memang belum tau banyak tentang ini.

"Selamat datang," seorang langsung menyapa mereka bertiga begitu ketiganya masuk kedalam pekarangan panti asuhan itu.

"Ada yang bisa kami bantu?" Ucapnya saat melihat ketiga orang dihadapannya celingukan seperti mencari sesuatu--

"Ah, kami mencari seseorang!"

--oh, seseorang.

"Oh, anda ingin mengadopsi anak?" Tanyanya melihat ketiga laki-laki dihadapannya aneh. Tapi ia juga cukup terkesan jika memang benar seperti itu.

"Tidak, anu bukan maksud kami, kami bukan mau mengadopsi anak" jawab Yudisy dengan sedikit belepotan karena bingung dan merasa tidak enak.

Apalagi mereka ke tempat itu tidak bawa apa-apa. Cukup memalukan.

Ugh, rasanya Yudistira ingin menghilang aja. Sedang Mark dan Haechan cuma meringis dan saling tatap mendengar pertanyaan itu.

"Tau gini, mending para tetua aja tadi yang kesini" pikir keduanya.

Tetua yang dimaksud Mark dan Haechan itu Taeyong, Taeil, dan Johnny.

"Lalu siapa yang kalian cari?" Tanya orang itu dengan kening mengernyit.

"Ugh, kami mencari Win-eh Edwin Winarta dan Tara Enda Nasution"

.

.

.

"Kamu yakin Doy, laki-laki bernama Junior itu ada disini?" Tanya Johnny yang rada ragu sama apa yang ditunjukin Doyoung.

Gimana gak ragu wong tempat yang ditunjukkan Doyoung itu sebuah gedung tua yang kalo dibandingin sama tempatnya Taeil itu lebih tua tempat ini.

"Kalau gak percaya, bisa cek sendiri kok" ucap Doyoung

Atmosphere (NCT)- On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang