6a

103 13 6
                                    

Dengan menggunakan mobil Taeil, mereka bertiga melakukan perjalanan menuju rumah Taeil. Sesuai apa yang Taeil bilang tadi, dia akan menjelaskan semuanya dirumahnya. Sekaligus ia akan memberitahukan data yang diberikan orang tuanya, tentang aura yang ia lihat dari tubuh dua orang ini. Jaga-jaga jika Johnny dan Taeyong gak percaya akan penjelasannya nanti.

"Mas pindah rumah?" tanya Johnny saat menyadari jalanan yang dilalui mereka berbeda seperti beberapa tahun lalu.

Johnny dulu pernah diajak ke tempat kosnya Taeil, omong-omong.

"Yang waktu itu kan, kos an aku! Ini rumah aseli, peninggalan ortu" jawab Taeil dengan cengirannya

Johnny mengangguk paham, sedang Taeyong tanpak diam dan memerhatikan keduanya yang tanpak akrab.

Namun, keseruan keduanya yang berbincang masa dulu mereka baru bertemu, harus terpotong saat ada seseorang tiba-tiba melintas di depan mobil Taeil.

Beruntung Taeil cepat menghentikan mobilnya, jika tidak? Entahlah, kecelakaan mungkin.

Tanpa membuang waktu, Taeil, Johnny, dan Taeyong keluar mobil untuk melihat apakah orang yang melintas tadi baik-baik saja atau terluka. Mengingat orangnya jatuh, mungkin karena terkejut.

"Anda tidak apa-apa?" tanya Taeil pada orang yang sedang membersihkan kotoran di bajunya.

Ia mendongak saat merasa dirinya di tanya, dan mendapati tiga orang laki-laki menatap ke arahnya.

"Saya baik-baik saja, maaf sudah melintas sembarangan dan mengganggu perjalanan anda," ucapnya menyesal.

Taeil tersenyum, "tidak apa-apa, yang penting lain kali anda harus lebih berhati-hati lagi" ucapnya dengan lembut.

Ya gitu Taeil memang lembut, bahkan dia selalu menggunakan kata ganti aku kamu meski dengan orang yang sudah akrab sekalipun.

"Iya, sekali lagi saya minta maaf" ucap orang itu.

"Maaf, kalo boleh tau anda tanpak tidak tenang. Apakah terjadi sesuatu?" tanya Taeyong yang menyadari kegelisahan orang dihadapan mereka bertiga.

Mendengar pertanyaan Taeyong, orang itu tersenyum sampai menampakkan lesung pipitnya. "Saya memang sedang sedikit tidak tenang karena saat saya sedang berjalan disana tadi, saya merasa ada seseorang yang mengikuti" jawabnya seraya menunjuk sebuah gang yang tanpak sepi.

Taeil, Taeyong, dan Johnny mengikuti arah yang ditunjuk. Ketiganya mengernyit, gak heran jika orang itu merasa di ikuti. Gangnya sepi gitu.

Taeil tanpak tersentak, ia mengerjap saat tiba-tiba ia menggunakan kemampuannya . Padahal saat di coffe shop Johnny, ia tidak merasa tersentak saat ia tak sengaja menggunakan kemampuan melihat auranya.

Ia melihat ada warna hijau keluar dari tubuh laki-laki dihadapannya ini, seperti Taeyong yang mengeluarkan warna merah, dan Johnny warna nila.

"Oh, kalo boleh tau. Anda akan kemana?" tanya Johnny, "ah, kenalkan saya Johnny, ini mas Tama, dan dia Taeyong!" lanjutnya memperkenalkan dirinya dan juga double T disampingnya.

"Saya baru pulang dari magang di rumah sakit, dan nama saya Jaeffry, J-a-e- double f -r-pake y" jawabnya seraya memperkenalkan diri.

Johnny menatap takjub, tidak hanya Johnny, Taeil dan Taeyong juga sama. "Komplit ya pake ejaan," ucapnya disambut tawa dua orang disampingnya.

"Begitulah, tapi kalian bisa panggil saya Jeffri" ucapnya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ketiganya mengangguk, "baiklah, omong-omong rumahnya ke arah sana?" tunjuk Taeil

Atmosphere (NCT)- On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang