4

102 18 6
                                    


"Seperti yang kalian berdua lihat buku itu memiliki judul yang unik, dan juga pembahasan yang menarik" ucap Taeil menunjuk buku yang ada ditangan Haechan.

"Dan saya tau kalian pasti bertanya apa hubungan buku itu dengan kita semua yang berkumpul disini bukan?" tanyanya karena menangkap raut heran Haechan dan Mark.

"Tapi sebelum itu, kalian berdua harus tau siapa kami." lanjutnya

"Kami adalah orang-orang terpilih pengendali aura seperti yang dijelaskan di buku itu,"

Mark dan Haechan diam mendengarkan, keduanya sama sekali tidak membuka suara meski begitu wajah terkejut dan heran mereka berdua sangat terbaca oleh orang-orang diruangan itu. Terlebih salah satu orang disana bisa membaca pikiran orang.

"Oh, iya sebelum itu perkenalkan orang dengan rambut coklat kemerahan itu, Tamrin Yongki Wibowo tapi kalian bisa memanggilnya Taeyong. Dia itu ketua di organisasi ini.

Trus sebelahnya yang punya rambut item kayak mas, namanya Jaehyun. Nama aslinya ribet, Jaeffry Hyugo Nugroho, dia itu wakil nya Taeyong.

Nah kalo yang di sebelah kanannya itu, yang rambutnya kayak bule badannya gede tinggi. Dia tangan kanannya Taeyong, namanya Johnny, panjangnya Johnnatan Rizky Firdaus.

Nah, trus yang ada disamping kalian. Kalian pasti sudah tau siapa mereka," tunjuk Taeil pada Jeno dan Jaemin yang ada disisi kanan kiri Haechan setelah memperkenalkan tiga orang yang masuk tadi.

"Nama asli mereka Jeriko Noah Pratama(Jeno) dan Jaeden Mirza Narendra (Jaemin). Mereka berdua itu ahli teknologi di organisasi kita," Taeil lanjut menjelaskan posisi jeno dan Jaemin.

Haechan mengangguk paham, "pantas saja mereka kek gak pernah lepas dari barang electronic ditangan mereka itu," batinnya yang membuat Taeyong tersenyum tipis menanggapi.

"Nanti jika kalian berdua bersedia bergabung dengan kami, kalian juga akan punya posisi masing-masing" ucap Taeyong mengalihkan perhatian Haechan dan Mark.

Mereka berdua mengernyit, "bersedia bergabung?" tanya Mark

Taeyong mengangguk, ia menatap Johnny memberi tanda untuk menjelaskan sedikit apa yang sudah mereka dapatkan selama menjalankan organisasi ini.

"Saya akan menjelaskan sedikit, awal mula kami mendirikan organisasi ini. Dan juga apa aja yang telah kami temukan selama ini, tapi sebelum itu. Saya harap, ah, tidak. Kami harap, setelah kalian mendengar penjelasan ini, kalian bersedia masuk organisasi kami ini"

Alis Mark terangkat sebelah, "kalo kita gak mau?" tanyanya

"Kami gak akan maksa kalian, tapi orang-orang yang seperti tadi, pasti akan kembali menyerang kalian." ucap Jaehyun yang mendapat anggukan dari Taeyong.

Mark dan Haechan mengernyit, "bisakah kalian menceritakan siapa orang-orang tadi," pinta Haechan

Taeyong, Johnny, Jaehyun saling tatap terus mereka menatap Taeil yang sedang sibuk dengan bukunya, entah buku apa lagi yang laki-laki itu baca, udah biasa begitu.

Merasa dilihatin, Taeil mendongak. "Aku emang belum cerita apa-apa sama mereka berdua," ucapnya yang mengerti arti tatapan tiga orang disampingnya.

Taeyong menghela napas, "baiklah akan saya menceritakan itu dulu."

"Jadi beberapa hari yang lalu saat Johnny mau masuk gedung ini, dia melihat beberapa orang yang mencurigakan di sekolah kalian. Karena dia ngerasa kalo akan ada hal yang gak beres, Johnny nyuruh Jeno, Jaemin buat menyelidiki ada hal mencurigakan apa disekolah itu dengan menjadi siswa baru di sekolah kalian, dan ternyata mereka mengetahui jika ada seorang pengendali aura disana yang ternyata itu kalian. Beruntung Taeil juga berada di sekolah itu, jadi kami bisa menyelamatkan kalian" jelas Taeyong

"Kita pengendali aura? Dari mana kalian mengetahui itu?" tanya Mark

"Tentu saja dari guru sejarah kalian, Pak Tama Ilyas Wicaksana yang terhormat. Dia punya kemampuan melihat aura btw," jawab Jaemin

"Jadi, mereka tadi pemburu aura?" Tanya Mark lagi

Taeyong mengangguk, "bisa dibilang begitu" jawabnya

"Tapi, bukankah itu sudah tidak ada lagi sejak beberapa pemerintah dari berbagai Negara bersatu?"

"Itu, juga benar. Tapi, sepertinya pemerintah kita tidak tahu, jika para pemburu itu telah kembali beroperasi di Negara kita ini" jawab Jaehyun

"Lebih tepatnya para pemburu itu, sekarang melakukannya dengan lebih cantik sekali dari 20 tahun lalu. Hingga tidak bisa terendus pemerintah," sahut Johnny

"Oleh karena itu, saya beserta Taeyong, Jaehyun, dan Johnny membuat organisasi ini juga secara diam-diam. Lebih tepatnya kami tidak meminta izin apapun kepada pemeritah, baik pemerintah setempat atau pun pusat," sambung Taeil

"Lebih tepatnya lagi, mereka tidak percaya pada pemerintah" ujar Jeno, matanya dan tangannya terus bergerak menatap layar tablet di genggamannya

Haechan mengangguk paham, ia menatap Mark yang tanpak serius mendengarkan penjelasan dari mereka yang ada disana.

"Jadi, bang lu mau gabung gak tuh sama mereka? Lumayan juga ceritanya," ucap Haechan membuat Jeno yang duduk disebelah kanannya mengangkat kepalanya dan menatap kearahnya.

Mendapat tatapan dari Jeno, Haechan nyengir. Sedang Mark, ia menepuk pundak Jeno pelan. Ia menggumam, "Haechan emang gitu,"

Jeno mengangguk, mendengar gumamam Mark. Ia pun menunduk lagi, karena masih ada hal yang harus ia lakukan.

Mark menatap empat laki-laki di seberang mejanya, ia baru kepikiran meja selebar ini kenapa diisi sama mereka berdelapan aja. Lah terus apa gunanya bangku-bangku itu? Pikirnya

Taeyong terkikik kecil mendengar apa yang dipikirkan Mark, ia pun berucap, "bangku-bangku itu nanti akan di isi sama beberapa orang lagi,"

Mark menatap Taeyong terkejut, "lah itu orang tau gue mikir apa?" batinnya

"Taeyong punya kemampuan membaca pikiran omong-omong,  emm, lebih tepatnya semua orang yang disini punya kemampuan" celetuk Taeil yang sudah asyik dengan buku nya

Mark dan Haechan saling tatap dengan jarak cukup jauh, saling memberi kode. Entah kode apa yang keduanya lakukan, intinya mereka bilang dengan kode itu. "Ternyata orang-orang disini berkemampuan aneh"

Ya, seperti itu! membuat orang yang disana menatap mereka berdua aneh. Apalagi saat melihat Taeyong yang biasanya staycool, kini malah terbahak ditempatnya. Yang semakin menambah aneh tapi cukup menghibur, karena biasanya jika mereka berkumpul hanya diisi dengan wajah tegang semuanya. Bahkan, sekarang karena hal itu Jeno dan Jaemin pun mengalihkan perhatian mereka untuk melihat ketua mereka yang terbahak sendirian. Akibat membaca pikiran dua anak itu, yang duh gabung dengan mimik muka keduanya saat bermain kode.

Taeil menutup bukunya, menatap Haechan, Mark, dan Taeyong bergantian. Lalu ia beralih menatap Jeno dan Jaemin yang juga teralihkan dari dunia mereka. Tak lupa juga ia lihat Johnny dan Jaehyun yang saling tatap dan memberi kode padanya, kenapa ketua mereka tertawa. Yang di balas lirikan mata kearah Mark dan Haechan yang menampilkan wajah bingung. Jaehyun dan Johnny mengangguk paham, Taeil sendiri tersenyum.

"Saya harap, kalian bersedia bergabung dengan kami Mark, Chan." ucapnya melalui pikirannya yang tersambung pada pikiran kedua murid sekolahnya.

Tentu saja hal itu menambah bingung keduanya, bahkan mereka berdua saling tatap dan menengok sana sini mencari asal suara.

"Iiih, bang Mark! Tadi suara siapa?"

.

.

.

Tbc...

Iih makin aneh ya...

Jalan ceritanya bikin bingung kah?

Apa unins aja ya?  Huhu

Gak bakat emang lah saya ini... Tapi pingin coba...

Haha,

Ya udahlh, usaha dulu kalo gagal lagi bisa ku unin nanti ...

28062020

Min_ah

Atmosphere (NCT)- On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang