Bel pertanda pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit lalu. Banyak siswa dan siswi yang sudah memilih untuk segera beranjak dari sekolah untuk kembali kerumah masing-masing.
Tapi, siswa satu ini tampaknya masih enggan beranjak dari tempat duduknya. Padahal semua siswa di kelasnya sudah beranjak pergi semua. Tinggalah ia sendiri di dalam kelas.
Mark tanpak duduk termenung, entah sedang memikirkan apa. Sampai Haechan yang kelasnya ditingkat berbeda dengannya datang menghampiri.
"Bang Mark," panggil Haechan, "lu gak mau pulang apa bang?" tanyanya dan duduk dibangku depan Mark.
Mark hanya menatap Haechan tanpa minat, ia masih asyik dengan pikirannya.
"Menurut lu para pemilik aura itu gimana, Chan?" tanya Mark saat Haechan tetap duduk dihadapannya tanpa bertanya apapun kepadanya.
Sepertinya anak itu tau, Mark pasti akan memulai berbicara jika ia tetap diam.
Haechan menatap kearah Mark, "jadi, lu belum balik karena mikirin pemilik aura yang ada di sejarah itu?"
Mark mengangguk, "yah, gue masih penasaran aja"
Haechan tanpak mengernyit, mendengar kata penasaran keluar dari mulut seorang Mark. Pasalnya, cowok itu biasanya cuek banget.
"Lah, tumben lu bang? Lu gak kesambet pan yak?" tanya Haechan heboh, ia bahkan menempelkan punggung tangannya dengan jidat Mark.
Mark yang risih pun segera menepis tangan Haechan dan menatap anak itu kesal. "Apaan sih Chan, gue sehat kali" ujarnya.
Haechan nyengir, "ya, lagian gak biasa-biasanya lu bang, penasaran sama sesuatu"
Mark memutar mata malas, "emang salah kalo gue penasaran? Gue juga manusia kali,"
Haechan sempat mengernyit tapi gak lama ia tertawa, "haha, emang siapa yang bilang lu bukan manusia bang?" tanyanya
"Ada-ada aja sih," lanjutnya menggelengkan kepala
Mark berdecak, "gak pernah nyambung emang gue kalo ngomong sama lu ya, Chan" ujarnya
Ia pun memilih bangkit dari duduknya, malas meladeni Haechan. Gak bisa di ajak ngomong serius.
"Eh, lu mau kemana bang?" tanya Haechan seraya ikut berdiri.
"Pulang lah," jawab Mark tanpa berhenti dan tanpa berbalik menghadap Haechan.
Haechan mendengus, ia pun mempercepat langkahnya saat Mark terus berjalan menghiraukan dirinya.
Baru juga ia merasa takjub dengan sikap Mark yang tiba-tiba penasaran, tapi malah sekarang udah berubah lagi aja.
"Bang Mark mah gak seru, gak pernah bisa di ajak bercanda" gumamnya ia terus mengekor dibelakang Mark.
.
.
.
Mark dan Haechan menghentikan langkah saat tiba-tiba di hadapan mereka ada beberapa orang menghalangi jalan.
Mereka berdua saling tatap, lalu menatap sekeliling. Kebetulan saat ini mereka berada dijalan sepi dengan kanan kirinya terdapat gang sempit, yang mereka pun gak tau itu gang terhubung kemana.
"Markus, Haekal?" tanya seorang dari mereka yang menghadang, tangannya menunjuk Mark dan Haechan bergantian
Mark dan Haechan mengernyit gak suka, karena ditunjuk sembarang oleh orang yang gak mereka kenal.
"Kalian berdua harus ikut kami," ujar orang itu
Mark dan Haechan tentu saja semakin menatap orang-orang itu heran. "Hell, mereka siapa sih? Main perintah orang sembarangan" pikir mereka berdua

KAMU SEDANG MEMBACA
Atmosphere (NCT)- On Going
FanfictionDari luar mereka memanglah manusia biasa, tapi siapa sangka jika mereka ternyata memiliki kemampuan melebihi manusia biasa. Tapi tidak seharusnya kemampuan mereka itu di jadikan penelitian karena pada dasarnya hanya orang-orang terpilih saja yang da...