11

48 9 2
                                        

Kursi-kursi diruang rapat itu tanpak penuh dengan beberapa anggota baru, Taeil menatap mereka satu-persatu. Lalu menatap Taeyong yang tengah duduk seraya memutar-mutar kursinya. Ia menunggu instruksi Taeil, omong-omong.

"Ehem, ehem, ehem!" Taeil mengeluarkan dehemannya mengkode agar Taeyong segera membuka suara.

Kursi Taeyong berhenti mendengar kode Taeil, ia pun berdiri dan mulai menatap satu-persatu orang yang juga menatapnya.

"Baiklah, berhubung mas Taeil sudah memberikan kodenya. Saya tidak akan membuang waktu lagi. Pertama, Saya ucapkan selamat datang untung beberapa orang yang baru saja bergabung dan saya ucapkan terimakasih karena kalian berkenan bergabung dengan kami.

Lalu, untuk yang kedua izinkan saya untuk memperkenalkan diri dan juga memperkenalkan anggota lainnya. Meski, mungkin secara kasar kalian sudah mengenal kami. Tapi, sebagai bentuk formalitas keanggotaan. Saya rasa itu tidak masalah bukan?" Jelasnya menatap satu persatu orang yang akan menjadi rekannya nanti.

"Aku rasa sih gak masalah kalo mau kenalan lagi bang, tapi kayaknya masalah, kalo kenalan masih pake nama yang biasa mereka gunakan sehari-hari deh!" Ujar Haechan

"Nah, aku setuju sama Haechan. Gimana kalo kita buat nama panggilan dulu buat mereka yang baru, kayak nama kita-kita gitu?" Usul Jaehyun

"Iya, itu maksud aku bang!" Seru Haechan mendengar usulan Jaehyun.

Saling pandang, Taeyong dan Taeil mengangguk menyetujui usul Jaehyun itu. Berhubung mereka memang sudah saling berkenalan dengan nama panggilan sehari-hari, kenapa gak mereka mulai membiasakan diri buat manggil dengan nama baru. Mengingat sejak awal mereka sudah melakukan itu. Maksudnya sejak pertemuan Taeil, Taeyong, Johnny dan Jaehyun, mereka sepakat untuk membuat nama panggilan yang asing jika mereka sudah mulai menjalankan misi mereka dengan sungguh-sungguh.

"Baiklah, apa kalian berdua sudah menemukan nama yang cocok untuk mereka?" Tanya Taeyong menatap Jaehyun dan juga Haechan.

"Tentu saja, aku sudah menemukan nama untuk Aji dan Chen yaitu JiSung dan Chenle. Tidak hanya mereka berdua aku juga sudah memikirkan nama untuk bang Yudistira, biar gak panjang kita akan panggil dia Yuta. Gimana?" Haechan menatap Taeyong setelah mengungkap usulannya.

"Gimana menurut kalian?" Tanya Taeyong menatap tiga orang yang namanya disebut oleh Haechan.

Tiga orang itu, saling tatap. Tak lupa ia juga menatap Haechan yang terlihat senang karena mengusulkan nama untuk mereka.

"Aku rasa itu nama yang bagus, apakah nama ini berasal dari nama asli kami?" Tanya Yuta

"Iya, kami memang membuat nama yang berasal dari nama panjang yang kami miliki" Jawab Johnny

"Nah, tiga orang sudah mendapatkan namanya. Ada yang mau mengusulkan untuk nama yang lainnya?" Tanya Taeyong.

"Aku bang," ucap Chenle menunjukkan jarinya dengan antusias. Sepertinya anak itu mendapat pencerahan dari ucapan Yuta dan jawaban Johnny.

"Aku akan memberi nama untuk bang Kuncoro dan juga bang Rendi, untuk bang Kuncoro kita akan memanggil Kun dan Rendi akan dipanggil Renjun. Gimana?"

"Kita tidak keberatan," jawab Kun diangguki Renjun.

"Kalau gitu aku juga, aku akan memberikan nama!" Lucky berseru dengan semangat.

"Aku akan memberikan nama untukku sendiri dan juga bang Edwin dan bang Tara," lanjutnya saat semua orang menatapnya

"Hemm, nama apa yang bakal kamu beri untuk kami?" Tanya Tara, Edwin sendiri hanya menatap Lucky penuh tanya.

"Emm, untuk namaku itu Lucas, dan nama Bang Edwin Winwin, lalu bang Tara itu Ten, gimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Atmosphere (NCT)- On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang