Ik hoop dat, ik niet opgegeten word na het schrijven van dit briefje ....
( Saya harap, saya tidak dimakan setelah menulis catatan ini .... )
● ▬▬▬▬▬▬▬▬ ●
J U R N A L
Tempat ini benar-benar negeri kesengsaraan! Terdapat pilar tinggi dan lantai bertingkat-tingkat megah berlapiskan logam mulia, masing-masing terbagi berdasarkan kekuasaan. Jangan terpukau, kecuali jika salah satu dari mereka mampu memasuki Gerbang Hinlanda, lantai teratas, tempat Sang Cahaya berada.
Seperti burung kecil yang terkurung dalam sangkar tanpa celah, mereka tidak pernah melihat seperti apa tempat di luar sana. Tak ada langit hingga tanah, hanya lantai dan dinding logam atau kayu kuno. Kegelapan merupakan makanan sehari-hari, lilin dan lampu pijar selalu menerangi tempat terkutuk ini. Suara deruman mesin terdengar di setiap waktu, meredam rintihan warga terbawah.
Makhluk berwujud seram berkeliaran bebas, sihir hitam mampu memakan tuannya sendiri. Manusia menjadi budak, monster adalah penduduk, sementara iblis disegani. Uang, kekuatan dan kekuasaan tetap berlaku di negeri para monster. Kuat dijunjung dan yang lemah dimakan hidup-hidup. Itu sebabnya, saya menuliskan catatan ini sebagai bentuk peringatan ... karena Hinlanda—negeri yang saya sebut—bisa membuat anda gila.
Davendra,
Juni 1880● ▬▬▬▬▬▬▬▬ ●
T R A I L E R
Misi pertamamu yakni menontonnya hingga akhir. Sudah? Selamat maka anda lolos ke babak selanjutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hinlanda Gate
FantasyDicap sebagai monster cacat namun sangat menawan seantero Hinlanda lantai tiga, Kencana kerap kali ditindas oleh Tuan dan Nyonya Garjita bertubuh gempal sebagai pelayan di restoran kecil mereka. Entah menyajikan masakan untuk para monster kelaparan...