Chapter Ⅸ - M❦yat Hidup

100 53 2
                                    

+┉┉┅┄┄┈•◦ೋ•◦❥•◦ೋ°

"Apa yang terjadi?" Cherry terlihat bingung ketika melihat Krisna melempar kedua pistolnya kesembarang arah dan mulai bergabung dengan Cherry naik ke atas mobil, perempuan itu mengulurkan tangan kanannya untuk membantu Krisna naik.

"Aku kehabisan amunisi!" jawab Krisna ketika sudah sampai di atas atap mobil, "tapi aku masih memiliki tangan dan kaki untuk menghajar mayat-mayat menjijikkan itu, tenang saja."

Cherry menembak satu zombi lagi ketika punggung keduanya mulai merapat dan saling memunggungi. "Jangan bercanda, kau bukan pahlawan super! Uh, sial. Peluruku juga sudah mulai habis." Cherry mengerang frustasi. Peluru-peluru itu jelas hanya mampu menahan mereka sementara waktu sedangkan zombi-zombi itu bahkan berjumlah jutaan! Tengah berlarian seperti kesetanan kearah mereka berdua. "Apa ini artinya aku akan mati di sini dan ikut menjadi zombi jelek!"

Mobil balap yang dibeberapa bagian catnya tergores cukup parah itu berada di tengah kepungan ratusan zombi yang membeludak hingga ada yang memanjat gedung, atau pun terjatuh dari atas jembatan dan terbawa arus laut dengan sepasang anak Adam dan Hawa saling menghadap satu sama lain di atas mobil.

Krisna menangkup pipi tembem Cherry, menatap perempuan itu dalam, ia merapatkan mulut, menghela napas sebelum akhirnya mengeluarkan isi hatinya. "Aku tidak masalah jika harus mati dengan cara paling konyol sekali pun jika itu bisa membuatku selalu ada di sisimu." Dengan masih menggenggam Glock 20-nya, Cherry mencengkeram pergelangan tangan Krisna yang menangkup pipinya. Krisna menyatukan kedua kening mereka, membuat keduanya bahkan kini bisa merasakan deru napas masing-masing. "Apa kau tidak masalah harus mati bersamaku, Cherry?"

"Jika aku menjawab 'tidak sudi' sekali pun, aku akan tetap mati dengan cara konyol ini!" Krisna ingin sekali tertawa keras ketika melihat wajah memerah Cherry. Tetapi ia harus mengurungkannya ketika beberapa pasang tangan zombi sudah mulai menggoyang-goyangkan mobil mereka, membuat keduanya harus saling memegangi agar tidak jauh.

"Cherry, kau mau tahu sesuatu tidak?" Krisna memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajah mereka. "Sekali pun kita mati di sini, masih ada kehidupan selanjutnya yang tengah menanti kita berdua." Krisna menyatukan kedua belah bibir mereka tanpa izin, membuat sang gadis yang sebelumnya tidak siap lantas memejamkan matanya; pasrah.

Tidak ada lumatan atau apa pun dalam ciuaman itu, melainkan hanya sebuah sentuhan dibibir untuk mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, kepada orang yang tidak keduanya kenal, namun ada perasaan nyaman ketika keduanya bersama seperti ini.

Cherry mencengkeram kemeja bagian bawah Krisna dengan tangan sedikit gemetar ketika lidah Krisna melesak masuk ke dalam mulutnya secara perlahan, di saat yang bersamaan dia dapat merasakan bahwa sebuah tangan berlumuran darah busuk perlahan mencengkeram pergelangan kakinya, namun ciuaman itu membuatnya tak menghiraukan bahaya yang tengah mengintainya.

Hujan salju itu perlahan semakin deras, butiran-butiran salju yang dingin itu seperti mengetuk-ngetuk ubun-ubun keduanya dan membekukannya. Krisna memainkan lidahnya, memutar-mutar lidahnya itu diantara lidah Cherry yang dibalas dengan baik oleh si penerima, suhu udara itu semakin membeku kala Krisna mengabsen deretan gigi rapi Cherry, membuat sesuatu di dalam perut mereka seperti terbang dengan perasaan tergelitik.

2 pasang bola mata yang memiliki sinar berbeda itu membelalak ketika dengan tiba-tiba kaki Cherry ditarik dan dibanting oleh seorang zombi yang langsung dikerubungi oleh zombi-zombi lainnya. Bagai buaya kelaparan yang diberi daging segar, zombi-zombi itu berebut mengigit tubuh Cherry yang tergeletak di atas aspal penuh salju. Salah seorang zombi anak-anak berjenis kelamin perempuan berhasil mencengkeram dan mengigit pundak Cherry yang langsung terpental sejauh setengah meter kala Krisna melempar Glock 20 milik Cherry yang terjatuh tadi tepat menggenai kepala zombi tersebut.

LONESOME DEVIL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang