+┉┉┅┄┄┈•◦ೋ•◦❥•◦ೋ°
Suara ledakan dari atas tebing mengagetkan Krisna, jalanan di depannya yang semula tenang tiba-tiba dijatuhi banyak pecahan batu berukuran cukup besar, batu-batu itu menimpa kap mobil Krisna, membuat mobil tersebut hampir kehilangan keseimbangannya ketika Krisna tak sengaja melirik mobil Cherry yang lewat di sampingnya.
Jadi setelah berhasil melewati batu-batu itu Krisna terus menancapkan gas lebih dalam sehingga jarum spidometernya terus naik dan hanya dalam beberapa detik Krisna sudah dapat melampaui Cherry. Krisna tersenyum remeh melihat mobil Cherry yang tertinggal dibelakang. "Dengan cara bersih saja tertinggal apalagi dengan cara curang." Dia berdecak kasihan.
Sayangnya belum lama Krisna merasakan kemenangan, mobil Cherry lagi-lagi menyalipnya. "Fuck f****r—!" Krisna tak jadi melanjutkan acara mengumpatnya ketika dilihatnya mobil Cherry justru kehilangan keseimbangan dan terjun bebas dari atas tebing di mana di bawah tebing itu adalah laut dengan ombak ganas. "Apa yang terjadi?!"
Dia panik bukan main, menginjak pedal rem secara brutal hingga ban mobilnya berdecit parah dan mengeluarkan asap putih tebal, mobil hitam itu baru berhenti terguncang setelah hampir setengah menit dengan bekas jejak ban melingkar di sekelilingnya.
Tanpa menunggu lebih lama Krisna keluar dari dalam mobilnya, dia harus menolong Cherry! Terik matahari menyengat, berada di tengah ubun-ubun, wajah panik Krisna yang penuh peluh semakin menggambarkan kepanikan, matanya bahkan tak fokus melihat sekitar di mana mobil Cherry terjun bebas. Dia berlari seakan dikejar Godzila, tangannya yang panjang terulur meraih awang-awang.
Guntur menggelegar, bersamaan dengan riak air laut yang bergejolak, mobil Cherry melompat dari dalam air tersebut, jatuh mengenai mobil Krisna hingga jadi hampir tak berbentuk, dan langsung melaju pesat meninggalkan Krisna yang hanya mampu menggangga tak percaya.
Tanpa mengatakan apa pun, laki-laki itu langsung berlari menghampiri mobilnya yang telah ringsek. Dia menjambak rambutnya sendiri frustasi, otot-otot tangan, leher, dan keningnya terlihat berkerut-kerut dengan kedua bola mata yang seperti ingin pecah. "Dasar Cherry Angel sialan!"
Dari kejauhan, Brian memperhatikan Krisna yang berlari sekencang mungkin di perlintasan, jarak antara mobil Cherry dan Krisna sangat jauh tetapi laki-laki itu masih dengan setia memakai helmnya. Diam-diam pengikut pertama Clown yang menyerahkan dirinya sendiri itu bertepuk tangan ringan, sebuah apresiasi kecil yang jarang dia berikan pada korban-korban Clown.
Brian sedikit tersenyum. "Semoga Clown tak tahu kalau mobil kesayangannya rusak." Dia berencana untuk membuat mobil tersebut kembali seperti semula.
❦❦❦
Cherry menajamkan pandangannya kala garis finis telah berada dihadapannya dengan Clown dan manusia-manusia itu yang menunggu digaris finis. Kala ban depan mobilnya telah melintasi garis tersebut, disaat yang bersamaan tubuh Krisna yang masih terus berusaha berlari itu menghilang sedikit demi sedikit, seperti kembang gula yang menyusut terkena udara sebelum akhirnya mengecil dan menghilang dengan rasa manis.
Air mata mengalir dari kelopak mata Cherry juga Krisna, keanehan yang awalnya membingungkannya itu jadi jawaban atas permainan yang telah terselesaikan.
Cherry keluar dari dalam mobil, menghampiri Clown yang tengah bertepuk tangan kagum. "Wow, kau hebat!"
"Tepati janjimu," tegas Cherry.
"Cium dulu, dong," Iblis itu merengek.
Cherry meludahi Clown, membuat Iblis itu tertawa terbahak-bahak hingga memperlihatkan tenggorokan dan laringnya. "Lucu! Lucu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LONESOME DEVIL [SELESAI]
Fantasía[SELESAI] Krisna Wilson bangkit dari kematian setelah sang kekasih, Cherry Angel, menebus kematiannya dengan menumbalkan jiwanya sendiri pada sang Iblis, Clown. Semua ingatan Krisna akan Cherry dihapus paksa, tetapi bagaimana jika salah satu pengiku...