Ending versi❦n ♯4 • S | L

117 52 3
                                    

+┉┉┅┄┄┈•◦ೋ•◦❥•◦ೋ°

Suara ledakan dari atas tebing mengagetkan Krisna, jalanan di depannya yang semula tenang tiba-tiba dijatuhi banyak pecahan batu berukuran sangat besar, batu-batu itu menimpa kap mobil Krisna, membuat mobil tersebut hampir kehilangan kendalinya ketika Krisna tak sengaja melirik mobil Cherry yang melintas di sampingnya.

Jadi setelah berhasil melewati batu-batu itu Krisna terus menancapkan gas lebih dalam sehingga jarum spidometernya terus naik dan hanya dalam beberapa detik Krisna sudah dapat melampaui Cherry. Krisna tersenyum remeh melihat mobil Cherry yang tertinggal jauh dibelakang. "Dengan cara bersih saja tertinggal, apalagi dengan cara curang." Dia berdecak kasihan.

Sayangnya belum lama Krisna merasakan kemenangan, mobil Cherry lagi-lagi menyalipnya. "Fuck f****r—!" Krisna tak jadi melanjutkan acara mengumpatnya ketika dengan mata kepalanya sendiri dia melihat mobil Cherry justru kehilangan keseimbangan dan terjun bebas dari atas tebing di mana dibawah tebing itu adalah laut dengan ombak ganas.

Refleks, Krisna mengerem mendadak hingga menciptakan kepulan asap pada keempat ban yang menimbulkan suara decitan ban yang bergesekan dengan aspal, sepasang mata tajam laki-laki itu terus mengamati Chani khawatir yang berhasil keluar dari mobil dan kini tengah berusaha menarik mobilnya sendiri dengan kepayahan—ban belakang mobil tersebut tersangkut batu.

Krisna mengepalkan tangannya lalu memukul kemudi gemas. "Astaga, seharusnya aku pergi sekarang, bukannya malah memperhatikan lawanku dari jauh dengan perasaan khawatir seperti ini!"

Seharusnya ini bisa menjadi kesempatan emas bagi Krisna untuk mendahului Cherry dan memenangkan pertandingan, membuat perempuan itu terbebas dari si Iblis Clown selama-lamanya. Namun, yang dia lakukan sekarang justru menunggu, menunggu dan memastikan bahwa bidadarinya itu baik-baik saja.

"Chen, Clown, atau apa itu lah, semuanya dasar berengsek!"

Krisna berada diambang batasnya. Dia membuka pintu mobil kasar dan langsung lari menyusul Cherry secepat yang dia mampu.

Perempuan itu terkesiap dan hampir melepaskan mobil itu ketika tiba-tiba Krisna berada di sampingnya dan bantu menarik mobil tersebut, secepat mungkin Cherry mengendalikan ekspresi keterkejutannya dan kembali menarik. Suara geraman dari sepasang kekasih yang kepayahan itu beradu dengan suara gulungan ombak. Rasanya sangat lega ketika mobil hitam itu sepenuhnya sudah berada di daratan.

"Bodoh!" Itu suara Cherry yang tengah mengumpati Krisna, mungkin juga bahasa lain untuk kalimat terima kasih versi perempuan itu. Cherry memiringkan kepalanya, bermaksud mengejek. "Bodoh."

"Bicara 'bodoh' sekali lagi aku cium kau," ancam Krisna sambil berlalu menghampiri mobilnya. Dia tentu masih berambisi untuk memenangkan pertandingan ini alih-alih terpesona dengan bibir penuh berwarna ceri milik Cherry ketika mengucapkan kalimat bodoh yang malah seperti mengundang Krisna untuk melumatnya.

Mobil silver itu langsung melaju dengan kecepatan kencang dengan sebuah mobil hitam berada di belakangnya yang berusaha menyalipnya. Kedua mobil itu telah terbebas dari tebing itu, mengikuti jalan beraspal yang seperti tidak ada ujungnya.

Setelah hutan rimbun dengan banyaknya pepohonan besar tinggi menjulang —hingga rasanya ketika kita berada di sana seperti malam hari— mereka lewati, kini sebuah jalanan tandus menunggu keduanya, rasanya sangat melegakan ketika di hutan hanya ada kegelapan kini mata keduanya kembali dapat melihat sekitar.

Di masing-masing sisi jalanan di tengah gurun tersebut terdapat beberapa gunung berapi aktif berukuran sangat besar, lava dari gunung tersebut meluap-luap hingga laharnya berceceran ke mana-mana. Mobil Krisna dan Cherry harus berjalan dengan gaya zig-zag untuk menghindari semburan lava ketika gunung itu terus-menerus memuntahkan laharnya.

LONESOME DEVIL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang