Chapter ⅩⅣ - H❦rapan

103 52 4
                                    

+┉┉┅┄┄┈•◦ೋ•◦❥•◦ೋ°

Angin bertiup kencang, badai salju datang menerjang, menyelimuti tubuh ringkih dengan suhu dinginnya, seakan tengah bertabrakan dengan sesuatu di dalam dirinya yang membara panas seperti dibakar dalam gunung berapi aktif. Rambut pendek keabu-abuannya berkibar menerpa wajahnya yang putih pucat, membuat pandangannya semakin mengabur. Hal terakhir yang perempuan itu lihat adalah seekor naga emas yang terbang menukik mengejarnya, berusaha menangkapnya.

Sebelum aku benar-benar mati, Clown memperlihatkan gambaran dunia tanpaku, keluargaku, teman-temanku, dan Krisna. Kecelakaan yang menghanguskan mimpi kami berdua berubah menjadi kecelakaan antara driver taksi dan penumpangnya. Perempuan asing yang sebenarnya adalah aku itu mati, sementara Krisna sempat mengalami koma. Sejak awal keduanya tak saling mengenal, begitu salah satu ada yang meninggal, dia pun juga tak akan begitu kehilangan.

Naga itu mengulurkan tangannya yang penuh sisik dan tebal, mencoba menyelamatkan gadisnya, meski lemah, Cherry pun mengulurkan tangan kanannya juga; menerima. Disetiap detiknya ketika tangan keduanya hampir bertemu, sisik-sisik itu perlahan-lahan mengelupas, dan tepat ketika kedua tangan mereka akhirnya saling menggenggam, Krisna membawa tubuh Cherry ke dalam dekapannya bersamaan dengan dia yang sepenuhnya telah berubah kembali menjadi manusia.

Krisna Wilson tanpaku, dia akan baik-baik saja menjalani hari-harinya seperti biasa. Eksistensiku dalam ingatan semua orang telah dihapus.

Krisna menatap sepasang mata cemerlang Cherry yang kini terlihat redup sebelum keduanya secara bersamaan jatuh menghantam bumi. Cherry berusaha menyanggah tubuhnya sendiri ketika dia jatuh menimpa tubuh Krisna dengan tubuh laki-laki itu yang langsung menghantam aspal beku.

“Wah. Mari kita lihat siapa yang tengah memainkan adegan roman picisan dengan begitu dramatisnya sekarang?”

Clown berjalan menghampiri Krisna dan Cherry dengan menyilangkan kedua tangannya di belakang punggung dengan tatapan jijik. Sementara itu, dimasing-masing sisi Clown terdapat beberapa orang termasuk Sean yang Krisna yang yakini mereka bukanlah manusia lagi.

Cherry memberontak kala Lucena menarik paksa kerah leher bagian belakangnya agar dia bangkit, perempuan itu berusaha melepaskan diri, namun pundaknya yang terluka membuat semuanya semakin terasa sulit.

Krisna bangkit, dia menghadang Lucena yang terus menarik Cherry menjauh darinya. Namun belum sempat kaki Krisna melangkah maju, beberapa orang dari sisi Clown menendang perut dan menghajar Sean hingga membuat laki-laki yang membawa Krisna sampai sejauh ini itu berlutut. Darah segar berwarna kehitaman beberapa kali Sean muntahkan.

Clown tampak terlihat berpikir keras, dia memiringkan kepalanya sambil mengetuk-ngetuk dagu; menerawang. “Kira-kira hukuman apa yang paling cocok bagi seorang pembangkang seperti kalian, ya?” Clown melirik Krisna jenaka, senyum lebar terpancar puas di wajahnya. “Bagaimana kalau hukuman selama-lamanya?” Clown tertawa terbahak-bahak hingga memegangi perutnya yang seakan-akan tengah kram. Dia lalu bertepuk tangan dengan meriah.

“Apa yang ingin kalian lakukan?” bingung Krisna ketika melihat tiga orang yang ditemuinya kemari yang dia kenal sebagai Tanaka, Xavier, dan Lilly memegangi Sean yang sudah tak berdaya.

“Krisna Wilson!”

Krisna menoleh pada Clown kala namanya disebut.

“Kau tahu kenapa Cherry tak dapat mengubah dirinya menjadi naga?”

Krisna menatap Clown penuh kebencian. Laki-laki itu kemudian menyeringai sebelum melanjutkan perkataannya.

“Itu karena kau sudah melanggar janji, sehingga permainan yang sudah ku susun dengan rapi jadi berantakan begini,” nada bicara Clown berubah sendu, “aku jadi sedih, hehe.”

LONESOME DEVIL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang