1.

5.2K 579 188
                                    

   Hari ini, hujan turun dengan sangat deras, gadis bernama (Fullname) sedang berteduh disebuah halte bis. Gadis itu mengamabikan setiap bis yang berhenti, bukan itu tujuannya, (Name) duduk disana untuk menenangkan pikirannya. Ini semua karena kehidupannya, orang tua yag bercerai lalu dilanda kemiskinan. (Name) tinggal sendiri, gadis itu bekerja paruh waktu di toko sushi, dari sana (Name) bisa mencukuppi kebutuhannya.

    Mata gadis itu membulat saat melihat sosok berhoodie dengan penutup kepala yang sedang menatapnya, ia memakai payung namun tak dipakai. (Name) mengalihkan pandangannya lalu memainkan jari jari nya, sosok itu menyebrang. Sosok itu duduk didekat (Name), (Name) hanya diam lalu memperhatikan penampilan pria itu dari atas sampai bawah.

     “Menunggu seseorang?”, tanya nya, (Name) sedikit terkejut karena ternyata orang ini bisa berbicara.

     “Ti-tidak, aku sedang refreshing”, (Name).

     “Refreshing ya, apa tidak bosan?”, tanya nya lagi, namun suara nya kali ini sangat lembut.

     “Tidak, aku menyukai ketenangkan ini”, (Name) tersenyum.

     “Kau sama seperti ku ternyata”, ucap nya sambil membuka penutup kepalanya, mata (Name) membulat saat melihat rambutnya yang bewarna putih.

     “Benarkah? Lalu kenapa kau tidak menggunakan payung?”, tanya (Name).

     “Iseng”

     “Kau gila?”, (Name).

     “Aku memang gila, ngomong ngomong aku Kawaragi Senju”, ucapnya sambil menjulurkan tangannya.

     “(Fullname), panggil saja (Name)”, (Name) menjabat tangan Senju sambil tersenyum.

     “Jadi, kapan kau pulang?”, tanya nya.

     “Kapan aku mau, aku tinggal sendiri”, (Name).

     “Kita sama”, Senju.

     “Ngomong ngomong, apa kau juga melakukan refreshing?”, tanya (Name).

     “Tidak, aku hanya bosan”, Senju.

     “Hujan nya sudah mulai reda, aku pulang dulu”, (Name) berdiri lalu berjalan meninggalkan halte, Senju memperhatikan (Name) dari (Name) berdisi sampai dia melewati gang.

     “Menarik”, ucap Senju mengeluarkan smirknya.

  (Name) melewati gang kecil sambil menatap ke aspal, (Name) berhenti saat melihat segerembolan lelaki yang merokok dan juga memegang tongkat baseball. Mereka semua menatap (Name) lalu menyeringai, (Name) hanya menatap datar mereka.

     “Aneh”, gumam (Name).

     “Hey chibi, sendiri?”, tanya nya.

     “Tidak, aku bersama bayangan ku”, (Name).

     “Haha kau cerdik juga”, lelaki itu menarik lengan (Name) dan mengangkat dagu (Name).

     “Kau mempunyai tubuh yang molek, mau ku hangatkan”, bisiknya.

     “Najis bgst”, (Name) meninju dengan cepat wajah orang itu, (Name) menendang dengan kuat kepala lelaki yang menyentuhnya sampai terjatuh.

     “Kalau kalian berhasil menyentuhku, aku beri seluruh tubuhku”, teriak (Name), mereka mengeram marah lalu menghajar (Name) satu persatu. (Name) mengelak dengan sangat mudah, karena tubuhnya kecil (Name) bisa bergerak lincah dan lihai. (Name) membanting orang yang memegang tongkat baseball lalu mengambil tongkatnya, (Name) berputar lalu mengenai seluruh kepala para lelaki.

     “Lemah, aku kira kalian bisa sekuat yang di tv tv”, ucap (Name) lalu menduduki tubuh salah satu orang itu.

     “Kau kuat (Name)”

     “Se-se-se-----“

     “Setan?”

     “Senju?! Kapan? Kenapa? Kok bisa?!”, kaget (Name).

     “Semua ini kau yang ratakan?”, tanya Senju.

     “Tidak”, (Name) merona lalu mengalihkan wajahnya, harusnya Senju tidak melihat sedetik pun apa yang (Name) lakukan.

     “Padahal aku berharap itu kau”, ucap Senju lalu menginjak tubuh mereka yang sudah hancur lebur karena perbuatan (Name). (Name) membulatkan mata nya saat salah satu dari mereka berdiri lalu ingin memukul Senju, (Name) bergerak cepat lalu menarik lengan Senju dan bertukar posisi. Karena tak sempat menghindar pukulan itu mendarat dipelipis (Name), (Name) kesal lalu membanting keras orang yang memukulnya.

     “Kau tak apa?”, tanya Senju.

     “Cih, sedikit berda---“, (Name) tumbang karena kepalanya telah dipukul sangat keras oleh orang itu.

     “(Name)?!”

- - - - - - -

     “Mhmm, dimana aku?”, (Name) membuka matanya perlahan, pengelihatan (Name) yang awalnya buram perlahan bisa melihat dengan jelas lalu duduk.

     “Kau dirumah ku, maaf aku tidak bisa bergerak cepat”, ucap Senju yang sedang menyiapkan air panas dan satu buah kain bersih.

      “A-aah, aku akan pulang”, (Name) perlahan turun lalu merapikan bajunya, (Name) masih merasa agak pusing.

      “Kalau kau keluar, akan kubunuh sekarang juga”, ucapnya, (Name) menghela nafas lalu kembali memposisikan dirinya menjadi tiduran. Senju membawa emberberisi air hangat lalu duduk didekat kursi, Senju membersihkan perlahan luka (Name) sampai benar benar bersih.

     “Arigato”, ucap (Name).

     “Sama sama”, Senju meletakan ember itu lalu kembali duduk diseberang (Name).

    ‘kenapa tiba tiba canggung?’









tbc

ᴋᴀᴡᴀʀᴀɢɪ sᴇɴᴊᴜ   ' ʀᴀɪɴ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang