5.

1.7K 345 128
                                    


   "Apa maksud semua ini, Senju?", tanya (Name).

     "Aku hanya menyuruh mereka menyerang mu, agar kau bisa bergabung dengan Brahman", jelas Senju.

     "Brahman?", (Name) bingung.

     "Ini", Takeomi menyerahkan baju sama seperti yang mereka gunakan.

     "Untuk apa?", (Name).

     "Kau sudah resmi menjadi anggota Brahman, sekarang kau milik ku", Senju memeluk (Name) erat.

     "Memangnya perempuan seperti aku bisa bergabung dengan sebuah geng?", tanya (Name).

     "Sudahlah, gunakan itu cepat", suruh Takeomi.

     "Baik", (Name) memakai baju itu, ukuran yang oversize membuat (Name) terlihat imut.

    "Cantik", gumam Takeomi.

    "Milik ku", Senju menyengir.

     "Terserah", Takeomi.

     "Jadi, tugas ku sekarang apa?", tanya (Name).

     "Sore nanti kita akan mencari orang yang bernama Hanagaki Takemichi", jelas Senju.

     "Untuk?"

     "Bergabung dengan Brahman"

    
   (Name) tidak mengerti, namun untuk saat ini ada baiknya (Name) untuk menahan rasa ingin tau nya dan mengikuti semua instruksi yang diberikan.

     "Kau boleh pergi", Senju.

     "Hanya itu?", (Name) kaget.

     "Kita akan bertemu lagi sore nanti, jangan terlalu merindukan ku", ucap Senju sambil melambai lambaikan tangan nya. (Name) hanya menghela nafas lalu melangkahkan kakinya, ia terus menatap jalanan tanpa memperhatikan apa yang  ada didepan nya.

     "Permisi", seseorang memegang pundak (Name), ia berbalik lalu meremas kuat tangan orang yang menyentuhnya.

     "To-tolong lepaskan", pinta lelaki itu, (Name) hanya diam lalu memperhatikan penampilan pria ini dari atas ke bawah, jelek.

     "Mau (Name) bukan? Anggota Brahman?", tanya nya, tapi (Name) hanya diam.

     "Apa urusan mu?", tanya (Name) dingin.

     "Sebenarnya, Senju membohongi mu, dia memanfaatkan diri mu untuk menambah anggota geng nya saja, dia bahkan jijik melihat mu, aku mendengar nya sendiri sata ia berbicara dengan Takeomi" ,ucapnya.

     "Gosip mana yang kau dengar?", geram (Name).

     "Aku mendengarnya sendiri, apa kau tidak marah? Bahkan dia sempat memanggil mu dengan julukan jalang", lanjutnya.

     "Cih, menyingkir dari hadapan ku", (Name) berbalik dan melanjutkan langkahnya, pria tadi menyeringai puas kala melihat (Name) mengepal kan tangannya.






     "Bagaimana?"

     "Lancar"







- - - - -



   Kini (Name) tengah berendam, ia terus berfikir apakah yang dikatakan lelaki tadi memang benar. (Name) menatap langit langit atap, apa Senju benar benar orang yang seperti itu? Padahal dia baik, kenapa dia rela menolong (Name) bahkan membantu (Name) sembuh dari demam nya. (Name) membanting sabun miliknya, kesal dan bingung dirasakan disaat yang bersamaan.

ᴋᴀᴡᴀʀᴀɢɪ sᴇɴᴊᴜ   ' ʀᴀɪɴ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang