7.

1.6K 300 47
                                    

  
   (Name) melihat Wakasa yang sudah berdiri disana tanpa terlihat, ia mengigit sesuatu yang panjang.

     "Apa ini masih lama, dada ku terasa sesak memakai perban yang kau suruh tadi", ucap (Name) sambil meraba raba dadanya.

     "Sejak kapan kau disana?", kaget Kakucho, memang benar keberadaan Wakasa tadi tidak disadari siapapun.

   "Jika aku peduli, orang ini tidak akan berdiri dalam keadaan hidup", ucap Wakasa.

     "Hei!! Jangan hanya tampil keluar, darimana saja kau Waka?!!", teriak Benkei.

     "Aku hanya mengikuti perintah Senju", jawab Wakasa.

   (Name) terus memperhatikan Takemichi, ia masih bingung kenapa lelaki lemah seperti Takemichi diperebutkan. Lelaki berambut putih yang berada disebelah Takemichi seperti bicara sesuatu,

     "Hanagaki, mereka adalah duo terbaik dari naga hitam generasi pertama, Waka and Benkei, dan kemudian wakil kapten dari generasi pertama, ia dijuluki sang 'dewa perang', Akashi Takeomi", ucapnya, (Name) ber oh ria lalu kembali menatap orang orang didepan nya.

     "Mereka adalah mantan generasi Black Dragon yang pertama, ketua merek Sano Shinichiro", lanjutnya, (Name) merasa familiar akan nama Shinichiro, mereka semua terus terusan mengucapkan nama Shinichiro.

   'mungkin akan ku tanya kan nanti', batin (Name).

   Seorang pria yang terjatuh oleh South tadi bangkit, tato naga dipelipisnya membuat (Name) berbinar.

     "Sudah saatnya sejak mesin ini sangat panas, mari kita mulai pestanya", ucapnya, suara berat miliknya membuat hati (Name) bergetar.



- - - - - -





     "Aku berencana membawa Draken ke dalam geng untuk menghancurkan kalian tapi kau tau? Terima kasih sudah menghemat waktu ku", ucap South.

     "Aku tidak peduli tentang kalian, aku hanya disini untuk Hanagaki Takemichi", ucap Senju.

     "Jangan hanya berkeliling dan memutuskan kepada kami, kami tidak akan melakukan apapun yang kalian suruh, benarkan Takemichi", teriak pria bertato naga, (Name) merona.

      "Aku tidak akan bergabung dengan Brahman maupun Rokuhara, aku disini untuk mengalahkan Sano Manjiro", ucap Takemichi.

     "Sa-sano, Manjiro", kaget (Name), Senju menatap (Name) ia menepuk nepuk pelan punggung (Name).

   Tak lama, dari kejauhan terdengar sirine polisi. Mereka semua bubar satu persatu, (Name) yang hendak membalikan tubuhnya untuk kembali ditahan oleh Senju.

     "Kita masih belum selesai", ucap Senju, (Name) mengangguk lalu mengikuti perintah Senju.

   Mereka pergi ke sebuah tempat, (Name) bersandar dibawah pohon sambil berteduh.

     "Kau tidak mendengarkan ku Akashi!! Jika kau menyeret Takemichi dalam kekacauan ini aku tidak akan memaafkan mu", teriak pria bertato, (Name) yang merasa lelah karena sedikit pusing menjauh dari tempat itu. (Name) duduk di kursi yang berada di tengah tengah jalan, nafas (Name) kini terasa sesak.

   Sebuah kaleng hangat menempel ke pipi (Name), gadis itu tersentak lalu menatap orang yang melakukan itu.

     "Wakasa", (Name).

     "Sendiri? Kenapa tidak kembali ke markas?", tanya nya lalu memberikan sekaleng jus hangat.

     "Aku sedikit pusing, Shinichiro dan Sano Manjiro, Takemichi dan lainnya, harusnya aku tidak bergabung dengan Brahman", ucap (Name) lalu meminum jus yang diberi Wakasa tadi.

     "Mereka sangat ribet, aku benci membuang buang waktu", ucap Wakasa lalu duduk disebelah (Name).

     "Itu benar", (Name) menghela nafas nya, Wakasa menatap langit mendung dengan mata malasnya.

   Mereka tidak berbicara sepatah kata pun, mereka sibuk memperhatikan mobil yang lewat didepan mereka. Wakasa menatap wajah (Name) lama, ia menatap lama mata (Name).

     "Mau kembali sekarang?", tanya Wakasa, (Name) mengangguk lalu berdiri. Ia berjalan berdampingan dengan Wakasa.

     "(Name), Wakasa", panggil  Takeomi, mereka berdua sama sama menoleh kebelakang.

     "Sudah selesai?", tanya Wakasa, Takeomi mengangguk lalu merangkul teman nya. Sedangkan (Name) berjalan sendiri, Senju menusuk nusuk pipi (Name) dari samping.

     "(Name), besok ikut aku ya?", ajak Senju, (Name) mengangguk sambil tersenyum.






   'eeh, apa yang barusan aku lakukan?', batin (Name).








   Besoknya, (Name) sudah tiba di Harajuku. (Name) kaget saat melihat Takemichi berdiri disana, (Name) mendekati Takemichi yang sedang sendiri.

     "Hanagaki? Takemichi?", ucap (Name), Takemichi berbalik lalu berteriak.

     "Brahman?! Kau perempuan yang kemaren?!", kagetnya, (Name) menyegir lalu mengangguk.

     "Kau menunggu siapa?", tanya (Name).

     "Senju, bagaimana dengan mu?", tanya Takemichi.

     "Kita menunggu orang yang sama, ngomong ngomong aku (Fullname)", ucap (Name), Takemichi tersenyum lalu mereka saling berjabat tangan.

     "Kalian sudah datang, ayo"

   (Name) dan Takemichi menoleh, disana berdiri seorang gadis SMA.

     "Siapa kau?", tanya (Name).

     "Ini aku, Senju", ucapnya.



    Cewe?





tbc



ᴋᴀᴡᴀʀᴀɢɪ sᴇɴᴊᴜ   ' ʀᴀɪɴ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang