4.

2.2K 432 126
                                    

  

   Pagi nya, mereka terbangun dengan wajah yang sangat merah. Disaat (Name) meminta Senju kemaren ia mengira kalau Senju itu adalah ayah nya.

     "(Name), kau sudah sembuh?", tanya Senju.

     "Seperti nya sudah", (Name) memegang dahinya, Senju mendekatkan tubuhnya lalu menyatukan dahi nya dengan dahi (Name).

    "Tidak terlalu panas, tapi kau tetap harus istirahat", ucap Senju dengan wajah polos nya, (Name) tidak merona namun jantungnya berdetak sangat cepat.

     "Aku akan pulang, aku akan mengurus diri ku sendiri", (Name) memalingkan wajahnya, ia berdiri lalu mengambil semua barangnya.

     "Sekarang?", tanya Senju, (Name) berbalik lalu tersenyum.

     "Bye bye", ucap Senju seperti anak kecil.

     "Bye bye, terima kasih Senju", balas (Name).

- - - -

     "(Name), nama saya (Fullname)", ucap (Name) sambil tersenyum.

     "Begitu yaa, baiklah kau diterima"

     "Be-benarkah? Se-secepat itu?!", (Name) berbinar.

     "Tentu saja, tapi pelanggan disini kadang kurang sopan, jika kau diganggu tinju saja", ucap seorang gadis yang memiliki toko ramen, namanya Inu.

     "Boleh ku bunuh sekalian?", tanya (Name) sambil tersenyum memperlihatkan gingsul manisnya.

     "E-etto, ja-jangan sampai dibunuh", kaget Inu.

     "Bercanda, baiklah Inu - san kapan aku akan mulai?", tanya (Name).

     "Kau bisa memulainya besok", Inu.

     "Kalau begitu aku akan pulang, aku sungguh berterima kasih", (Name) berdiri lalu menunduk hormat.

     "A-aah sama sama, hati hati dijalan ya", ucap Inu sambil tersenyum.

   
   (Name) melangkah keluar lalu menarik nafas sedalam dalamnya, hari ini ia mendapatkan pekerjaan lagi. Setidaknya itu bisa menambah sedikit hasil pemasukan nya, (Name) duduk dicaffe yang berada tak jauh dari toko ramen.

     "Tolong, satu latte", ucap (Name) dengan sopan lalu tersenyum.

     "Satu latte, mohon ditunggu ya", ucap pelayan itu sambil membalas senyuman (Name).

     "Baik"

   (Name) berdiri lalu membuka hp miliknya, ia melihat postingan milik teman sekelasnya. Meski ia tidak di folback (Name) tidak pernah berfikiran kalau ia akan berhenti mengikuti instagram temannya.

     "Enak nya, disaat aku sedang mencari uang, mereka berlibur", (Name).

     "Aku ingin memiliki teman selain Sao - chan"

     "Nona, ini latte anda, terima kasih silahkan datang lagi", ucap pelayan itu.

     "Terima kasih", (Name) mengambil bungkus latte itu lalu pergi.

    
   (Name) duduk dihalte tempat ia pertama kali bertemu dengan Senju, ia menyeruput latte itu dengan perlahan. Ia menghitung semut yang berjalan didepannya, ia merasa kasihan pada semut yang diinjak anak kecil.

     "Ternyata hidup mu singkat ya, mut", (Name) mengambil semut yang teinjak lalu menguburnya di taman. Setelah dikubur, (Name) berdoa layaknya berdoa pada orang yang sudah meninggal.

     "Sedang apa kau?"

     "Berdoa", jawab (Name).

     "Hah? Berdoa untuk siapa?"

     "Semut", jawab (Name) lalu berbalik.

   Mata (Name) melebar, ia sedikit tersentak. Bekas luka yang panjang di mata kanan nya, pria itu melepas rokok yang ia hisap lalu berbicara.

     "Apa benar kau (Name)?", tanya nya.

     "Ada urusan apa dengan ku?", jawab (Name) judes.

     "Kau orang yang bersama Senju benar?", tanya nya lagi.

      "Siapa kau?", (Name).

     "Takeomi Akashi, aku teman nya Senju", ucap nya lalu kembali menghisap batang rokok tersebut.

     "Ooh"

     "Mana sifat mu yang tadi? Kau ternyata bodoh", ucap Takeomi sambil tertawa.

     "Kau ternyata berisik", (Name) menyengir.

     "Kau tau, Senju belakangan ini aneh", Takeomi.

     "Senju? Kenapa?", (Name).

     "Dia suka merona tiba tiba", Takeomi.

     "O-ooh", (Name) memalingkan wajahnya.

     "Mau ikut dengan ku?", ajak Takeomi.

     "Kemana?", (Name).

     "Caffe", Takeomi sudah melangkah duluan, (Name) mengikuti Takeomi.

   (Name) sempat berfikir kenapa Takeomi tau namanya dan juga kenapa dia bisa menemui (Name), yaa Senju pastinya. (Name) mengerutkan kening nya saat melihat Takeomi membuka pintu gudang,

     "Katanya caffe, kenapa kesini?", tanya (Name) yang mulai was was.

     "Ini markas", Takeomi menarik tangan (Name) lalu mendorong (Name) masuk kedalam gudang itu.

   Mata (Name) melebar, semua orang yang disana memakai pakaian dengan penutup kepala yang bewarna hitam. (Name) memperhatikan sekelilingnya, wajah mereka tidak terlalu kelihatan karena tertutup.

     "Serang wanita itu"

     "Woosshhaaaaa", mereka semua berdatangan, (Name) dengan lincah melompat lalu meletakan kakinya disalah satu kepala orang itu. (Name) sedikit berputar lalu menendang kepala, tubuh dan juga kemaluan orang yang mendekat.

     "Harusnya aku tidak lengah", (Name) sekarang sudah selesai, sekitar 35 orang telah tumbang. (Name) menatap Takeomi, (Name) menjilat sedikit darah yang menempel di ujung bibirnya.

     "Jelaskan apa maksud mu, Takeomi", (Name).

     "Orang yang berdiri disana bisa memberikan jawaban yang kau cari", Takeomi menunjuk seseorang yang sedang berdiri diatas meja.

     "Senju?!"

     "Gomen, (Name)"










tbc


gusy aku alhamdulillah negativ, thanks banget doa nya ❤❤

ᴋᴀᴡᴀʀᴀɢɪ sᴇɴᴊᴜ   ' ʀᴀɪɴ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang