.08

281 27 1
                                    

Part 8: Kale

"wah,, saya baru tau jika anak tunggal dari keluarga jung tidak memiliki manner yang cukup saat berbicara di depan orang yang lebih tua,, apa tuan jung tidak mengajari tata krama pada anda?" hendery kembali melayangkan kata-kata sarkasnya, membuat kening mark mengerut seketika, merasa terhina oleh ucapan yang di lontarkan pria di depannya.

Hampir. Iya, hampir saja amarah seorang mark jung meledak namun urung kala matanya tak sengaja menangkap sosok mungil yang berada di samping hendery. Ya, walaupun matanya sedari tadi fokus menatap hendery, namun sudut matanya masih bisa melihat sosok yang kini sedang duduk dengan gelisah itu.

Tak ingin menambah kegelisahan donghyuck, perlahan mark menghela nafas, mencoba meredam emosinya yang hampir meledak karena egonya yang di sentil oleh kata-kata hendery barusan.

"baiklah hendery-ssi, mian. Ini memang salahku tidak mengabari terlebih dahulu sebelum berkunjung ke kediaman anda" mark berucap tanpa melepas pandangannya pada hendery (dan si mungil seo)

"ehh??" yang ini suara lucas. Tolong jangan tertawakan dia karena terkejut di saat yang kurang tepat. Dia hanya merasa shock saat mendengar ucapan dari sahabatnya itu. Karan tidak pernah dalam kamus seorang Mark Jung bahwa dia akan mengalah pada sebuah pertarungan (ini bisa di sebut pertarungan gak sih?)

"hyung,," donghyuck berucap lirih, masih merasa tidak nyaman dengan tatapan yang di layangkan sang kakak begitupun dengan tatapan mark, membuat hendery juga mencoba meredam emosinya, menoleh lalu menunjukkan senyum lembutnya serta mengelus rambut sang adik tanpa menyadari tatapan sadis seseorang.

"baiklah,, maaf atas tidakanku. Hyuck sedang tidak sehat, jadi aku hanya khawatir kedatangan kalian yang mendadak akan membuatnya kurang istirahat" hendery bergumama tanpa menoleh pada teman si adik.

"kalau begitu, Hyung akan pergi ke kantor sebentar oke? Besok kau sudah bisa bersekolah. Tapi ingat! Jika ada apa-apa harus langsung menghubungi hyung, janji?" ujar hendery saat melihat jam di pergelangan tangannya sekilas lalu kembali menatap sang adik seraya mengulurkan jari kelingkingnya, yang langsung di sambut tautan kelingking yang lebih kecil dari donghyuck yang tersenyum dan mengangguk.

Hendery berdiri, merapikan pakaiannya sebentar lalu menoleh lagi ke arah 5 siswa di hadapannya.

"dan untuk kalian, Jaemin dan Renjun,, hyung minta maaf jika sudah mengintimidasi kalian ya" ujarnya kemudian membuat pandangan Jaemin maupun Renjun yang semula menunduk menjadi ke arahnya dan dia di akhiri dengan hendery yang memberikan senyuman terbaiknya untuk kedua pria manis itu.

"ahh- iya hyung,," jawab mereka berbarengan lalu tanpa perlu repot menyapa yang lain, hendery segera beranjak dari ruangan itu.

**

Sepeninggalan hendery, hyuck akhirnya dapat melepas rindu pada teman-temannya. Banyak hal yang diceritakan oleh mereka, ya walaupun kebanyakan dari Renjun dan Jaemin sementara 3 orang lainnya hanya diam menatap mereka yang sedang berbincang.

"kau tau hyuck, kelas jadi sepi karna kau tak adaaa~" Jaemin bergumam lebay membuat Renjun melayangkan toyoran di kepalanya yang di sambut tatapan sinis dari Jeno. Dasar bucin.

"HAHAHAHA,, sudah-sudah,, aku juga sangat merindukan kaliannn" hyuck berujar kemudian, dilanjutkan dengan mereka yang kembali bercerita kesana-kemari.

Setelah lumayan lama bercerita, hyuck menawarkan teman-temannya untuk pindah ke Gazebo dimana tadi dia dan hendery berada yang langsung di setujui oleh ke-5 nya.

"kalian duluan aja, nanti aku nyusul, mau nemuin bibi dulu" ujarnya kemudian, mempersilahkan temannya untuk beranjak dahulu karena dia harus memberitau maidnnya untuk menyediakan beberapa snack dan minuman.

IDENTITY ( Markhyuck Ver )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang