Part 17; Berdamai dengan Masa Lalu
.
.
"Mae.. jangan memeluk hyuck terus!!" keluh donghyuck untuk kesekian kalinya. Ya, bagaimana tidak. Sejak datang tadi, Sang ibu negara langsung menerjangnya dengan pelukan erat. Bahkan sudah 2 jam sejak kedatangan mereka namun ten sama sekalia tidak memiliki niat untuk melepas pelukannya.
Saat ini, ruangan donghyuck memang cukup ramai. Tadi Hendery datang bersama Johnny dan Ten dan berakhir dnegan Ten yang memeluknya hingga sekarang, sementara sang kepala keluarga, hendery serta mark malah asik bercengkrama di sofa sambil memakan makanan yang dibawa tadi.
"Minhyung, bukankah lebih baik kau pulang?" tiba-tiba ditengah cengkramanya, tuan besar suh berujar membuat atensi yang lain beralih padanya.
"maksudku, kau sudah terlalu lama menemani hyuck, bukankah orangtuamu akan khawatir nanti?" lanjutnya lagi, tak ingin ada salah paham dari maksud kata-katanya tadi.
"Tidak apa paman, Papa dan Bubu sudah saya beritahu sebelumnya, dan mereka bahkan menyampaikan permintaan maaf karena belum bisa menjenguk hyuck karena masih berada di eropa, ah.. bubu juga kirim salam katanya kapan bisa shopping bareng lagi" ujar mark dengan senyum, menyampaikan pesan terakhir sang bubu pada ten.
"Ahh, taeyong memang selalu begitu, padahal sendirinya gak bisa jauh dari suami" ten akhirnya bergumam memecah suasana membuat yang lain ikut tertawa kecil
"wah wah!! Sepertinya lampu hijau sudah diberikan kedua belah pihak nih" hendery tiba-tiba menyahut.
"Hendery hyung!!" donghyuck berujar kesal, namun menunduk tanda malu. Bahkan sang mae sampai mengeluarkan kekehannya melihat keimutan anaknya itu.
"Oh iya mark, sebenarnya mae penasaran.. hubungan kalian ini apa sih?" lihatkan? Bahkan sekarang ten mulai menabur bensin ke api. Yang benar saja!! Donghyuck sudah cukup malu saat dia akhirnya berani memeluk mark sesaat sebelum orangtuanya itu datang, dan sekarang hendery dan maenya malah menggodanya mati-matian.
"Dadd~" donghyuck akhirnya mengadu pada sang kepala rumah tangga, berharap sang ayah akan membelanya dan menghentikan kejailan kakak dan maenya.
"gimana ya hyuck, jika itu mark dad sepertinya juga akn memberi restu, ya hitung-hitung besanan sama sahabat lama" donghyuck terperangah! Oh Tuhann bahkan sekarang sang ayah meledeknya juga?
Donghyuck semakin menunduk, malu. Sementara yang lain kembali tertawa renyah. Ya, mark juga ikut tertawa walau sebenarnya hatinya sudah dag-dig-dug tak karuan. Mau bagaimana lagi? Sekarangkan dia berhadapan dengan ekhemcalonekhemmertua. Jadi ya sangat mustahil jika dia tidak gugup. Untung saja rasa gugup itu tertutupi dengan tingkah lucu Donghyucknya.
'Nya'? Oke, ingatkan aku.. Mark bahkan belum meresmikan hubungan mereka, iyakan? Jadi darimana asalnya singa itu berani menyematkan tanda kepemilikan dinama hyuck? Dasar canada boy! –alyn-
.
.
.
Oke, karena aku kesal pada yang mulia Mark lee yang seenaknya menyematkan tanda kepemilikian jadi aku kana skip saja ke hari selanjutnya muehehehe~
Keesokan harinya.
Seperti biasa, Mark masih saja dengan setia menemani donghyuck di ruangannya. Bahkan sepertinya dia lebih giat menemani pria manis itu ketimbang kedua orangtua dan kakaknya yang harus bolak-balik karena masalah bisnis.
Oh, donghyuck bahkan sempat kesal karena hendery dengan seenaknya berkata bahwa dia sudah memiliki "penjaga" di sampingnya jadi mereka tidak perlu lagi menemani dan mengurusnya. Ah, lihat saja nanti kalau donghyuck sudah pulih, akan dia balas kakaknya itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY ( Markhyuck Ver )
Fanfiction"Aku berbeda kak, kamu gak bakal bisa nerima aku kalau kamu tau siapa aku" - Lee Donghyuck "Darimana kamu yakin jika bahkan kita belum mencobanya ?" - Lee Mark