-‘๑’-
"terimakasih, selamat datang kembali."
[name] tersenyum ramah kearah pelanggan terakhir yang datang berbelanja di supermarket tempatnya bekerja. dan setelah ini, ia bisa rebahan santui karena jam kerjanya sudah selesai.
"hei, andin. aku pulang duluan ya, besok nguli." ujar [name] pada temannya yang menggantikan siftnya malam ini.
cewek berambut pendek dengan nama andin itu mengangguk, "ok ok, sampai ketemu besok pagi!" katanya ramah.
[name] tersenyum dan berjalan kearah ruang khusus karyawan untuk berganti pakaian, yang tadinya pakai seragam merah biru langsung berganti dengan pakaian kasual. sweater putih, dengan celana jeans panjang.
setelah memasukan barang bawaan ke dalam tas, [name] segera keluar dari tempatnya bekerja. pukul 00.00 malam, waktu yang sangat lumrah untuk para begal berkeliaran.
tapi, itu tak menyurutkan mental [name]. karena gadis dengan tinggi badan kurang semapai itu always sedia parfum merica.
macem-macem auto buta.
hunian [name] dengan supermarket tempatnya bekerja memang lumayan jauh, apalagi bus jam segini sudah tidak beroperasi. alhasil, saat mendapatkan sift sampai tengah malam. gadis itu akan pulang dengan jalan kaki, ya olahraga malam.
nah, kalau mau jadi beban orang tua terus itu adalah hal memalukan. makanya, di usia yang sudah matang bekerja, yaitu 20 tahun. [name] pun berinisiatif menghilangkan titel beban ortu, menjadi anak mandiri.
meskipun cuma jadi kasir, tapi gajinya lumayan. buat biaya makan, bayar sewa hunian, transfer ke bapak emak di kampung. dan [name] memilih untuk tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi alias kuliah, dikarenakan otaknya sudah tidak kuat menahan beban pelajaran.
otak 1 kb, pelajaran semuanya 15 gb. mending tidur.
"hah, andai aku itu adiknya sisca kohl. mungkin, diantar jemput pakai limosin." gumamnya menghalu.
saat akan berbelok ke jalan menuju rumahnya, tiba-tiba saja tubuh [name] ditarik ke belakang sehingga gadis itu memeluk kaget.
"hyaa!"
"mau kemana dek, malem-malem begini keliaran. abis ngelontay ya?" rupanya abang-abang preman dengan wajah penuh bekas luka.
[name] mundur dua langkah, menghindari bau tengik dari keringat dua preman didepannya.
"hish! om nya mandi kaga sih? bau nya, sangat menusuk sekali." komentar [name].
rupanya karena menghalu jadi anggota keluarga kohl, [name] tidak sadar jika diikuti dua orang preman berbadan dan berwajah sangar.
"apa lu bilang?" preman yang satunya pun ngegas, dan maju mendekati [name].
"mundur, atau saya bantai." ancam [name].
yang satunya pun tertawa, "aw aw, aks takcut syekali lee~"
[name] yang sudah terpojok pun buru-buru mengeluarkan semprotan merica, tapi di obrak-abrik tasnya. senjata andalannya itu tidak ada, ah baru ingat kemarin dipinjam andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗧𝗔𝗟𝗞𝗘𝗥! ; kazutora
Diversosˢᵗᵃᵗᵘˢ [ end ] ━━ ❝𝐢𝐦𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐩! 𝐤𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐜𝐚𝐦 𝐚𝐤𝐮 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐭𝐚𝐥𝐤𝐞𝐫?❞ 𝗐𝖺𝗋𝗇 ; 𝗈𝗎𝗍 𝗈𝖿 𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺, 𝗈𝗈𝖼, 𝗌𝗉𝗈𝗂𝗅𝖾𝗋𝗌, 𝗁𝖺𝗋𝗌𝗁...