- 90

1.1K 313 101
                                    




-‘๑’-


hari-hari [name] dijalani tanpa sosok sang stalker lagi, berjalan seminggu sang stalker tidak pernah menghubungi nya ataupun menempelkan kertas ucapan selamat siang, pagi, sore, malam.

begitupun minggu berikutnya, hingga bulan berganti bulan. ada setitik rasa kekecewaan dihati [name], kenapa mas stalker itu tidak menstalkeri nya lagi? otak serta hatinya bertanya-tanya.

setiap malam overthinking, memikirkan apakah stalkernya itu sudah tewas di injak t-rex atau malah yang lebih parah adalah ketemu orang lain yang lebih menarik dari [name]?

dibandingkan semua itu, [name] malah kebanyakan mikirin kazutora. sudah dua bulan lelaki itu hilang bagaikan di telan paus. sudah gitu pertemuan terakhir kali tidak meninggalkan kesan yang baik.

alias malah kazutora menyalahkan dirinya, padahal [name] ga ngapa-ngapain. curhat dengan andin pun bukannya melega malah tambah negatif thinking. karena andin bilang :

"kamu nafas aja salah, [name]. pantes temenmu itu nyalahin kamu."

ucapan andin yang itu selalu terngiang-ngiang, jadi emang [name] itu serba salah.

menghela nafas lelah, [name] menyudahi acara melamunnya. ia kemudian kembali mengerjakan tugasnya sebagai seorang pegawai minimarket. mengecek barang yang sudah hampir kadaluarsa, juga menata barang baru dari gudang.

ia berbagi tugas dengan andin, jika besok ia menjadi kasir. maka sekarang giliran [name] yang menjadi kang cek barang.

"di rak ujung, sepertinya banyak yang sudah mau kadaluarsa." ujar andin memberi tahu.

[name] menoleh kebelakang, dimana andin juga ikutan ngecek-ngecek barang. kemudian gadis bersurai panjang itu segera berdiri menuju rak ujung, rak yang berisi makanan instan.

seperti pasta, mie, dan lain-lain.

dengan seksama, [name] meneliti tanggal-tanggal pada produk makanan instan dari ujung ke ujung. setelah mendapatkan tanggal yang mepet, ia memasukannya kedalam keranjang.

disaat ingin mengambil produk terakhir, [name] malah kembali kepikiran dengan sosok kazutora. tatapan tidak minat hidupnya itulah yang membuat [name] tertarik.

"akh! kenapa malah memikirkan kazu?" tanya [name] entah pada siapa.

ia memukul pelan kepalanya, lalu menghela nafas kasar. rasanya agak kosong aja gitu hidupnya sekarang, yang tadinya kesepian hingga si stalker datang, mewarnai hidupnya yang itu-itu aja.

membuat [name] merasa jadi spesial karena memiliki stalker, eh tapi [name] rupanya malah di ghosting stalkernya sendiri padahal udah baper.

modal tulisan tangan di sebuah kertas yang menempel di jendela kamarnya, juga ketikan dari benda gepenk bernama hendvon di sebuah aplikasi chat. [name] sudah baper akut, padahal ga pernah ketemu sama sosok stalkernya ini.

boro-boro ketemu, liat mukanya aja ga pernah. tapi [name] memiliki keyakinan dalam hatinya, bahwa sosok stalkernya ini gantengnya ngalahin megumi.

"misi, boleh geser dikit? mau ngambil jepangmie."

mendengar suara tersebut membuat [name] kaget, lagi enak-enak ngelamun malah diganggu. kemudian [name] bergeser sedikit, dan memasukan barang yang sudah diluar batas tanggal pengedaran.

𝗦𝗧𝗔𝗟𝗞𝗘𝗥! ; kazutoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang