*Nepatin janji (baik kan aku)
*Mengandung unsur 21++ di sarankan untuk membaca di depan pasangan 😏 jangan lupa sediakan air 😁
"By,,? Ngapain,,?"
Willy keluar dari kamar mandi dan langsung disambut oleh bentangan tangan Rai yang berdiri didepan pintu.
"Nungguin mas"
"Mau ke kamar mandi juga,,?" Willy sedikit menggeser tubuhnya dari pintu untuk memberi jalan.
Rai menggeleng pelan, rambut panjangnya yang berantakan terlihat bergerak-gerak lucu.
"Terus ngapain kalau ga mau ke kamar mandi,,? sekarang masih malem"
"Ya nungguin mas" dengan manja Rai bergelayut pada tubuh Willy dan membuat pria itu refleks memeluk tubuhnya agar tidak jatuh.
Willy terkekeh pelan "Manja banget sih" ia mengangkat tubuh Rai kedalam gendongannya sehingga membuat belahan jiwanya itu langsung melingkarkan kakinya pada pinggang, Willy berjalan ke arah ranjang "Bener ga mau ke kamar mandi,,?" tanyanya lagi memastikan.
Rai menggeleng pelan, meletakkan wajahnya pada ceruk leher Willy.
"Ya udah ayo tidur lagi, ini masih dini hari" Willy menurunkan tubuh Rai diatas kasur dan ikut merangkak naik keatas ranjang.
Rai langsung meraih tubuh Willy begitu pria itu merebahkan tubuhnya, Willy tersenyum tipis "Kenapa hemm,,?" ia menyisir rambut panjang Rai yang berantakan menggunakan jemarinya.
Rai tidak menjawab, ujung telunjuknya membuat gerakan lingkaran-lingkaran kecil pada tonjolan dada Willy yang tertutup kaos.
"Jangan mulai By,, kamu baru dua jam yang lalu tidur" Willy mencoba menghentikan aksi belahan jiwanya itu, namun Rai sama sekali tidak menggubrisnya. Kini tangannya malah menelusup masuk kedalam kaos yang Willy kenakan.
"By,,, aku ga mau kamu sakit" Willy menghentikan aksi Rai yang pasti akan membangunkan sesuatu dibalik celananya.
"Mas,,," Rai berbisik lirih.
"Hemm,,,"
"Mas,,, " Rai berbisik lagi.
"Ya,, by,,,"
"Mas,,," kini Rai berbisik tepat didepan bibir Willy.
Willy menggerang pelan "What do you want,, hemm,,?"
Tangan Rai menyusuri sepanjang dada hingga perut Willy dan menelusup masuk kedalam celana. Willy menahan nafas, dadanya bergemuruh menunggu kemana tangan itu akan menuju.
"Mau ini,," Rai meremas pelan Mr.p Willy yang sudah setengah menegang, sehingga membuat suaminya itu mengumpat pelan.
Rai tersenyum tipis sebelum melumat bibir Willy dengan sesual, Willy meremas pinggang saat lidah Rai mengabsen seluruh isi mulutnya, menyedot lidahnya seperti lolipop.
"Besok pagi ya by,, sekarang tidur dulu" kata Willy setelah Rai melepaskan ciuman panas mereka.
"Tapi,, aku maunya sekarang" Rai merajuk manja, tentu saja Mr.p Willy kini bangun dengan sempurna saat mendengar nada manja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love 2
FanfictionWARNING Cerita ini mengandung tema homoseksual bagi homopopik silahkan minggir secara teratur jika tetap nekat saya tidak tanggung akibatnya karena ulah kenekatan anda sendiri.