*Sesuai janji, aku up lanjutan simpanan draft yang aku janjikan.
*Udah gitu ajah sih 😂😂
•Happy Reading
•Koreksi Typo 🙏Sudah hal lazim kalau orang hamil akan mengalami morning sickness pada trimester pertama bahkan ada yang sampai trimester kedua, tapi kalau hamilnya Rai itu sedikit berbeda karena yang mengalami morning sickness malah justru suaminya, sementara Rai sendiri tidak pernah mengalami mual saat pagi hari atau saat mencium bau-bau tertentu. Rai masih bisa makan apa pun dan aman-aman saja, tidak seperti Willy yang akan langsung mual saat mencium bau menyengat atau bau-bau tertentu, hidungnya sudah seperti hidung anjing, sangat sensitif.
Reo bahkan sering jaga jarak dari Willy karena menurut penciuman Willy bau tubuh Reo sangat tidak enak untuk dihirup, padahal Reo tidak pernah memakai parfum yang menyengat, namun Willy sering mengatai bau tubuhnya sangat mengganggu indra penciumannya. Reo curiga kalau itu hanya bentuk usiran secara halus kakak iparnya yang tidak menyukai dirinya tinggal disana.
Iya, karena setelah Rai memutuskan untuk tetap mempertahankan janinnya Reo langsung pindah tinggal ke kediaman Estiawan, Reo tentu tau sang kakak membutuhkan penjagaan ekstra, belajar dari pengalamannya saat kehamilan Zelvin dulu.
Saat itu Rai bahkan teriak histeris karena Reo membawa kursi roda beserta semua keperluan yang menurut Reo sang kakak akan membutuhkannya, sementara Willy hanya menganga tidak percaya saat kamar tidurnya diubah menjadi seperti kamar rumah sakit, Willy hanya berfikir kalau memang itulah yang Rai butuhkan saat hamil dan memang dia tidak tau menahu bagaimana proses saat hamil Zelvin dulu jadi dia menyerahkan semuanya pada Reo. Tapi menurut Willy, Reo sangat berlebihan.
Tentu saja Perdebatan dan bersitegang sempat terjadi saat Reo memasang satu ranjang lagi dalam kamar, Willy sangat keberatan. Willy merasa ranjang itu tidak diperlukan karena dia bisa menjaga Rai saat malam dan Reo bersikukuh ingin penjagaan malam dilakukan secara bergilir, perdebatan itu bahkan sempat membuat Willy dan Reo tidak bertegur sapa selama beberapa hari namun pada akhirnya Reo mengalah karena Zelvin menyindirnya ke kanakan.
''Kamu yakin ga papa mas,,?"
Terhitung sudah kali keempat Willy lari ke kamar mandi pagi ini dan Rai hanya menatap iba dari arah pintu, Willy tidak mengijinkannya untuk membantu saat pria itu sedang seperti ini. "Tidak apa-apa By, aku merasa bangga seperti ini, itu berarti anak kita sudah mengakuiku sebagai ayahnya" itu yang Willy katakan padanya, seolah dia sudah terbiasa dengan hal ini. Oh Rai lupa, saat hamil Zelvin dulu Willy juga mengalaminya, sepertinya hal itu membuat suaminya sedikit terbiasa.
Willy keluar dari kamar mandi dengan wajah kuyu dan terlihat pucat, seingat Rai suaminya itu kemarin tidak banyak mengisi perutnya dengan makanan, kebanyakan makanan yang masuk kedalam perut Willy akan kembali keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love 2
Fiksi PenggemarWARNING Cerita ini mengandung tema homoseksual bagi homopopik silahkan minggir secara teratur jika tetap nekat saya tidak tanggung akibatnya karena ulah kenekatan anda sendiri.