*it's flashback*
Tok..tok..
Tidak mendengar adanya jawaban, Dai menggeser pintu Shoji dan melihat ke arah [name] dan Satoru yang tertidur, Satoru tertidur di lantai dengan posisi duduk dengan punggung yang tersender pada dinding.
Tak lama setelah melihat Satoru dan memastikan [name] tidur, pria paruh baya itu menepuk bahu Satoru dan membangunkannya.
"Sst, jangan berisik, ayo bicara di luar" Ujar dai.
*******
Satoru berdiri tegak didepan Dai sambil melipat tangannya di dadanya.
"Apa yang mau kau bicarakan pak tua? Kalau sikapmu sama seperti petinggi abal abalan itu kau bisa kuancam saat ini juga."
"Ekhem.." -Dai.
Satoru yang mendengar membuka penutup matanya dan menaikkan satu alisnya.
"Kau kenapa?" Tanya Satoru.
"Ne nee..Gojo-san, kau itu shaman terkuat bukan? Namun yang ku bicarakan saat ini tidak akan berhubungan dengan hal itu. Percaya padaku!" Dai menaikkan jari jempolnya dan menunjukkan nya pada Satoru.
Dai mendekat ke telinga Satoru yang menunduk saat Dai mengibaskan tangannya untuk sedikit turun.
"Begini begini aku orangnya peka loh... Saat tadi [name] bilang bahwa kalian hanya rekan kerja kau kesal bukan? Jadi....aku mendukungmu, intinya sebagai kepala keluarga [name] aku merestuimu~!"
Satoru tersontak dan langsung berdiri tegap, sedangkan Dai berjalan cepat sambil melambaikan tangannya pada Satoru dan mulutnya mengisyaratkan kalimat 'semangat, calon menantuku'.
Kembali ke saat ini.
Satoru masih bengong dengan mulut yang sedikit mengaga, melihat langit biru dengan burung burung berterbangan, terdengar juga suara katana [name] yang dengan gampangnya membersihkan kutukan tingkat 3.
[name] melirik rekannya dengan tatapan iba "Ternyata memang benar, kau tidak normal, sudah pernah ke psikiater?"
Satoru menoleh ke [name] yang sekali lagi sudah selesai membersihkan kutukan.
"Bukan begitu..aku normal..sangat normal.."
'Orang tidak normal selalu bilang kalau dirinya itu normal tau?' batin [name].
*SRING
Sebuah benda tajam berukuran besar tiba tiba datang, tidak, itu datang dari kutukan tingkat 1.
Bentuknya seperti bola dengan warna keunguan namun juga memiliki tangan, memiliki banyak duri yang sangat besar.
Dengan sigap Satoru membuat kutukan itu terpental hingga terkubur dalam bebatuan.
"Bukannya tadi kita cek cuma ada tingkat 3-4?" Tanya [name] sambil mengambil pisau kecil di lutut nya.
"Yah harusnya begitu, dia pintar menyembunyikan auranya, dan juga kenapa kau ambil pisau mini itu?" Sudah menjawab malah balik nanya, bikin belibet.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEIRD -G.satoru×reader[UNCONTINUED]
Fanfictionjulukan 'wanita pembawa kematian' untuk wanita terkuat !!!BERHENTI UPDATE PADA TANGGAL 1 JANUARI 2022!!! Original character by akutami gege •update kalau ada ide, kalau belum up berarti masih dalam proses, kalau lama banget ga up antara idenya habi...