[18]

1.1K 160 25
                                    

Di salah satu bangunan asrama SMA Jujutsu tokyo. Asrama Gojou Satoru.

Klang

"Jadi? Ada apa?" Tanya Satoru sembari menaruh cangkir dengan teh panas didalamnya.

"...."

"[Name]?"

"Kenapa mencari Uraume? Dan lagi, kenapa melibatkan orang lain?" Jawab [name] dengan pertanyaan balik sambil memperlihatkan dahinya yang berkerut kesal.

Walau menggunakan kacamata tak tembus pandang, manik indah Satoru nampak menatap manik (e/c) sang gadis yang tak kalah indahnya.

Satoru meminum tehnya, padahal masih ada asap diakibatkan panas air namun ia meminumnya tanpa beban apapun.

Gritt

[Name] mengeratkan kepalan tangannya pada rok seragamnya, sebutir keringat membasahi pipinya.

"Jawab aku, Satoru. Jujur aku tak apa kalau kau yang mengetahui hal itu, aku tak apa asal itu hanya kau dan Yuuji, toh kau kuat dan sukuna ada didalam Yuuji.

Namun kenapa kau malah melibatkan orang lain?!" Teriak [name] dengan nada tinggi.

"Karena itu berbahaya, [name]!" Untuk pertama kalinya, Satoru bentak nem di panpik ini.

[Name] tentu saja terkejut, namun ia tetap meneguhkan dirinya sendiri dan tak terlihat lemah sekalipun.

Nampak anggun juga kuat.

#sasuganemsama.

"Kenapa itu berbahaya?"

Satoru menghela nafasnya pendek, ia menyatukan kedua tangannya.

"Awalnya saat aku dan kau menjadi kekasih, sungguh aku ingin meminta maaf karena menguping dan ingin menyuruh Nanami berhenti mencari Uraume."

"Kalau begitu kena—"

"Namun aku selalu mengingat disaat Seorang sukuna, raja kutukan bahkan menolak untuk memberimu informasi [name]!" Bentak Satoru.

[Name] terdiam, tak menjawab dan memilih mengalihkan pandangannya kearah teh yang sudah dingin.

"Aku tak lemah Satoru, kau tau itu."

"Aku tau itu karena itulah aku takut kau dalam bahaya! Karena kau kuat lah aku takut kau diincar!"

[Name] memejamkan matanya.

"Bahkan walau itu murni karena rasa khawatir kenapa kau membawa orang lain Satoru?"

"Ia kuat dan Perfeksionis, kemungkinan besar Nanami akan membantu."

"Bahkan otou-san tidak tau Uraume selalu datang setiap harinya! Kenapa kau..!!"

"Jangan berteriak padaku [name]."

[Name] menggigit bawah bibirnya kencang sampai memerah.

Satoru berdiri dari duduknya dan mengusap bibir sang kekasih. "Jangan sakiti diri sendiri loh."

"[Name], kau tak perlu jawab aku sekarang atau kapanpun, namun biarkan aku bertanya pada dirimu dan untuk dirimu."

Tentu saja siapa yang tidak bingung kalau akan diberi kalimat seperti itu. "Apa..maksudmu?"

"Apa kau memiliki phobia...

WEIRD -G.satoru×reader[UNCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang