Pagi di kediaman Kai. Jennie telah siap menerima tamu yang tak terduga, setidaknya bagi suaminya itu.
Ding dong-suara bel-memekakkan pendengaran Kai. Ia bangun dengan langkah gontai, belum sepenuhnya sadar.
"Ah, sial siapa bertamu pagi buta begini!" Teriaknya.
"Biar aku yang buka."
Jennie memegang serbet yang dipakainya mengelap meja. Ia membuka pintu dan bersiap memperlihatkan ekspresi kagetnya.
Glep-pintu terbuka-dan Jennie telah memasang wajah kaget.
"Ada keperluan apa ya?"
Beberapa polisi berjajar di depan pintu, salah satunya menyodorkan surat ijin penangkapan.
"Sayang.. sayang.. ah, itu ada polisi." Jennie mendekati Kai.
"Hah? Apa maksudmu?" Wajah Kai berubah panik.
"Saudara Kai, kami memiliki ijin penangkapan atas tuduhan pembunuhan seorang Penulis Ko Moonyoung di kediamannya. Bukti berupa rekaman CCTV dan segelas minuman mengandung sianida.
Anda juga terbukti melakukan transaksi illegal, penyelundupan narkoba dan penculikan seorang penyanyi bernama Roseanna yang ditemukan dalam keadaan terluka di Villa pribadi anda."
Dua orang polisi dengan sigap memegangi tangan Kai, sementara Kai memberontak.
"TIDAK! Aku tidak melakukannya. Sial! Siapa yang menculik siapa! Persetan!" Amuk Kai.
"Apa kau benar melakukannya? Astaga, pantas semalam kau pulang tengah malam." Ucap Jennie meyakinkan para polisi.
"Sial! Aku sudah di rumah pukul delapan! Kau sendiri yang membawakan minuman."
"Kau pasti sudah mabuk ya. Aku membukakan pintu tengah malam, kau memakai jaket dan sarung tangan hitam."
Pernyataan Jennie berhasil memancing polisi.
"Kami akan menyita barang bukti. Tolong ditunjukkan."
Jennie memanfaatkan situasi. Ia membeberkan perihal ruang rahasia dengan berbagai alat penyiksaan, ruang kurungan, perilaku Kai yang suka menyiksa hingga akses rahasia menuju tempat parkir.
Ia lega dapat lepas dari lelaki itu.
"Kim Jennie, aku akan membunuhmu!" Umpat Kai sebelum dibawa ke kepolisian.
Jika boleh jujur, Ia tak sepenuhnya bahagia. Seorang lelaki yang pernah Ia cintai sekaligus ayah dari anak-anaknya kini mendekam di balik penjara.
Namun Kai harus mempertanggung jawabkan semuanya.
Kini tinggal membalas budi atas bantuan Rose. Sesuai janjinya, Ia dan anak-anaknya harus pergi dari SKY Castle.
Tak dipungkiri, bahkan jika Rose tak meminta hal itu. Ia akan pergi dari kastil neraka itu selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐊𝐘 𝐂𝐀𝐒𝐓𝐋𝐄 ✓
Fanfiction𝐈𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐞𝐝 𝐛𝐲 𝐒𝐊𝐘 캐슬 & 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐧𝐭𝐡𝐨𝐮𝐬𝐞 "SKY Castle" follows the lives of 4 women living in luxurious SKY Castle neighborhood. They try to make their husbands more succesful and raise their children like prince and princess. High...