Rose sedang duduk dikursi sebuah cafe bersama lisa karna kelasnya dibatalkan lisa merengek ingin membeli ice cream, dengan persetujuan kedua eonnienya rosepun pergi ke toko ice cream memenuhi keinginan sepupunya itu, saat mereka sedang menunggu pesanan mereka tiba tiba seorang pria menghampiri mereka
"Annyeonghaseyo" ucap lelaki tersebut membungkuk pada rose
"Kau? Ah annyeong" jawab rose berdiri sembari membungkuk
"Boleh aku bergabung, ada hal yang ingin aku bicarakan padamu" ucapnya meminta izin untuk duduk
"Ah nee" jawab rose
Pria tersebut kemudian duduk di samping rose, ia tersenyum ke arah rose kemudian matanya beralih menatap lisa kemudian tersenyum, lisa kaget ternyata pria tersebut juga bisa melihatnya lisapun membalas dengan senyum yang canggung
"Kau bisa melihatnya?" Tanya rose yang terlihat terkejut
"Kau ingat kita pernah bertemu sebelumnya? Sekitar satu bulan lalu mungkin" ucap pria tersebut balik bertanya pada rose
"Lee dong-hyuck? Majja? Kau orang yang hampir aku tabrak kan?" Tanya rose yang agak tak yakin
"Nee, syukurlah kau masih mengingatku, kurasa lebih baik jika kau memanggilku haechan kurasa umur kita sama" jawabnya
Pria bernama Lee dong-hyuck itu menghela nafas dan tersenyum pada rose, rosepun membalasnya
"Kau terlihat lebih baik dibanding kita bertemu sebelumnya, apa ini karna dia? Apa dia sepupumu yang kau ceritakan?" Tanya haechan
Rose mengangguk, kemudian memandang haechan dengan wajah bingung, untuk apa dia datang kemari? Apa dia akan meminta pertanggung jawabannya sekarang? Tapi ini sudah lama jika saja dia terluka? Itulah yang dipikirkan oleh rose, sedangkan lisa hanya diam terheran2 tak tahu apa hubungannya rose dengan pria dihadapannya ini
"Aku senang bisa membantumu rose-ssi" senyumnya
"Maksudmu?" Tanya rose kebingungan
"Kau menceritakan padaku alasanmu tak fokus saat menyetir hingga akan menabrakku, kau bilang pikiranmu sedang kacau karna kehilangan sepupu sekaligus sahabatmu itu bukan?" Ucap haechan kemudian dibalas anggukan oleh rose
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS (BLACKPINK) ✔
FanficKENANGAN memang sulit disingkirkan apalagi dilupakan, penyesalan yang tak ada akhirnya, perjuangan mengikhlaskan dan pengorbanan terhadap orang tersayang Persahabatan empat sejoli yang kini dipisahkan oleh alam, semuanya berjuang untuk bahagia:) "K...