H-20
Setelah tertangkapnya kai dan hanbin beberapa hari lalu dan polisi pun membebaskan jiyong juga seokjin yang sempat dituding yang tidak tidak, jiyong yang tau jika sebenarnya kai dan hanbin bersaudara dan mereka hanya menginginkan harta dari keluarga kwon, jiyong kini murka terlebih pada Kim siwon appa dari kai dan hanbin, bagaimana tidak siwon yang notabenya adalah sahabat jiyong itu membiarkan kedua putranya itu menganggu keluarganya dengan alasan tak tau apapun, jiyong begitu geram dengan tingkah laku siwon yang seakan menganggap masalah ini mudah
"Siwon-ssi aku tau kau orang yang baik, namun orang baik taakan membuat anaknya melakukan hal buruk terlebih kita sudah lama saling mengenal" ucap jiyong yang kini tengah berdiri dengan lengan berada di kedua sisi pinggangnya sembari menatap siwon tajam
"Kita ini sahabat jiyong, dengan masalah seperti ini kau tega memasukan anak sahabatmu kedalam penjara?" Ucap siwon memelas
"Ini bukan masalah kecil tuan siwon, apa anda mendengar yang polisi katakan? Rencana pembunuhan! Pembunuhan! Penghancuran barang bukti! Dan yang dia lakukan kemarin di kantorku? Pelanggaran uu tentang keuangan! Penggelapan dana! Pemitnahan dan----"
"Cukup! Kau memang sahabat yang buruk jiyong-sii!" Siwon bangkit lantas pergi meninggalkan jiyong yang masih berdiri dihadapannya
Brukk..
Pintu kerja jiyong ditutup sangat keras oleh siwon, dan membuat jiyong hanya berdecih
*****
"Lisa-ah, kau dimana? Hiks"
Rose sedang menangis di apartment nya ditemani oleh jisoo, ya! Sejak kebusukan hanbin dan kai terbongkar lisa menghilang entah kemana dan itu membuat rose dan jisoo bersedih sepanjang malam
"Sudahlah chaeng-ah, segeralah tidur besok kita cari lisa kembali, nee?" Ucap jisoo menenangkan
Rose tidak tidur semalaman karna dia selalu memikirkan lisa, apa lisa pergi lagi? Dia meninggalkanku lagi? Itu yang selalu rose pikirkan, ia tak mau lisanya itu kembali pergi, jujur rose pun belum ikhlas jika lisa pergi kembali
"Eonnie, ini sudah hari ke tiga tapi hiks... Lisa belum kembali hikss..."
"Eonnie yakin lisa akan kembali chaeng" jisoo mengusap lembut kepala rose
Diapun sama khawatirnya dengan rose, tapi jika dia sama seperti rose mungkin taakan ada yang bisa menjadi tempat bersandar bagi sahabatnya itu jadi jisoo lebih memilih memendam rasa takut dan khawatirnya itu sendiri
Disisi lain...
Ini sudah malam dan jennie sekarang seperti orang gila dia berjalan kaki dengan penampilan yang jauh dari kata baik, sedari siang ia mencari lisa hingga mungkin daerah hannam dong sudah ia kuras namun hasilnya nihil, jennie kini mendudukan tubuhnya di sebuah halte yang mulai tak terlihat seorangpun berada disana kecuali dirinya wajahnya lesu, tatapannya kosong rasa penyesalannya begitu keras menghantam dirinya, mungkin ini penyesalannya yang paling dalam ia ingin menangis namun air matanya sudah tak keluar lagi, dering telpon dari orang orang yang mengkhawatirkannya ia abaikan begitu saja bahkan tadi ia sempat ingin membuang handphone nya ke sungai han
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS (BLACKPINK) ✔
FanfictionKENANGAN memang sulit disingkirkan apalagi dilupakan, penyesalan yang tak ada akhirnya, perjuangan mengikhlaskan dan pengorbanan terhadap orang tersayang Persahabatan empat sejoli yang kini dipisahkan oleh alam, semuanya berjuang untuk bahagia:) "K...