Hari mulai menjelang siang matahari sudah menampakan dirinya tepat diatas kepala manusia, terik matahari sangat menyengat hari ini sampai sampai cahayanya menerobos masuk kedalam rumah dan membangunkan seorang gadis yang memejamkan mata, kedua matanya mulai bergerak namun ada apa pada ujung bibirnya? Seperti luka mengering, dia kini memegang kepalanya mendudukan dirinya dan perlahan memperjelas penglihatannya
"Dimana ini?" Gumam wanita tadi dengan suara serak
Kriett...
Pintu terbuka saat si wanita itu selesai mengatupkan mulutnya, seorang wanita cantik muncul dari balik pintu berjalan kearahnya dengan senyuman menghias bibirnya
"Kau sudah sadar rose-ssi?" Tanya wanita itu
"Ah kau? Nona Irene?" Jawab rose dengan tangan masih memegang kepalanya
ROSE POV
Ah kepalaku sangat pusing sekali badanku juga terasa sangat pegal, apa yang terjadi padaku?
Kulihat wanita dihadapanku mengangguk saat aku memanggil namanya, itu nona Irene yang dulu sempat lisa ceritakah, ah mengingat lisa dia pergi kemana! Setelah dia ditarik bayangan itu aku tak menemukannya lagi, lisa-ah kau dimana?
"Aku akan membawakanmu sup, tunggu sebentar" ucap nona Irene yang langsung meninggalkanku
Tak lama dia kembali dengan nampan ditangannya, iapun meletakkan nampan itu dimeja nakas kemudian mengambil mangkuk sup yang tadi terletak dinampan
"Ayo makan dulu, setelah ini mari kita bercerita" ucapnya, akupun tanpa basa basi mengangguk lalu menerima suapan dari nona irene
Setelah makanan habis nona Irene meletakan kembali mangkuk sup dan memberikanku segelas air putih
"Nona apa yang terjadi padaku?" Tanyaku setelah menyerahkan kembali gelas berisi setengah air
"Panggil aku eonnie jangan terlalu formal kau sepupu lisa bukan?" Ucap nona irene
"Ah nee eonnie" balasku gugup
"Apa kau tak mengingat malam itu rose? Saat kau diserang oleh seorang pria?" Tanya irene eonnie
Ah aku mengingatnya kini setelah kulihat lisa menghilang pria yang menghadangku itu memukul wajahku hingga aku tak sadarkan diri
"Ada seseorang memberitahuku bahwa kau dalam bahaya, jadi aku selalu mengikutimu sejak saat dia bicara padaku dan pada malam itu untung saja aku dengan cepat mengurus pria yang akan menyakitimu, namun kulihat kau sudah tak sadarkan diri dengan darah mengalir dari bibirmu" jelas irene eonnie
"Ah begitu rupanya, kamsahamnida eonnie jika eonnie tak ada mungkin aku sudah mati" ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS (BLACKPINK) ✔
FanfictionKENANGAN memang sulit disingkirkan apalagi dilupakan, penyesalan yang tak ada akhirnya, perjuangan mengikhlaskan dan pengorbanan terhadap orang tersayang Persahabatan empat sejoli yang kini dipisahkan oleh alam, semuanya berjuang untuk bahagia:) "K...