#KERJA KELOMPOK

60 19 0
                                    

"Kelompoknya sesuai absen ya, dua-dua."

Jamal yang awalnya malas-malasan jadi mengangkat wajah. Keningnya berkerut, mencoba mengingat absen di atasnya.

Merasa punggungnya ditoel, Jamal menoleh ke belakang mengangkat kedua alis bertanya kenapa.

"Periksa chat."

Jamal mengerjap pelan, kembali ke posisi awal kemudian mengambil ponselnya dari dalam laci.

Room Chat - Ningsih

Ningsih : sekelompok nich

Jamal : males deh sekelompok sama Ningsih

Ningsih : aku tau kamu berbohong

Ningsih : pasti asli nya seneng kan? Iya kan? Iya dong

Jamal : iya deh suka-suka Ningsih

Ningsih : ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Ningsih : jadi kapan mau kerjain tugasnya?

Jamal : hari ini aja biar cepat selesai

Ningsih : sepulang sekolah?

Jamal : gas

Ningsih : oke

Jamal menaruh kembali ponselnya ke dalam laci, kemudian mulai mendengarkan penjelasan guru lagi.

***

Jamal merapat pada pemuda di sebelahnya, mengintip ponsel pemuda itu. "Lo mau ke sana?" tanyanya.

Satria menoleh kemudian mengangguk, "Mau nemenin?"

Jamal mengerjap pelan, kemudian berdehem kecil agak menjauhkan diri. "Tumben? Emang gak bareng Alena?" tanyanya menyebutkan nama pacar Satria.

Pemuda dengan raut wajah datar itu menggeleng sebagai jawaban, membuat Jamal ber-oh ria.

"Kapan pergi nya?"

"Hari ini, sepulang sekolah."

"Eh?" Jawab Jamal spontan, membuat Satria mengernyit.

"Gue ada kerja kelompok sepulang sekolah..." ucap Jamal memelan.

Satria jadi mengangkat sebelah alisnya, lalu mengangguk. "Gakpapa gue bisa pergi sendiri," sahutnya tenang dan kembali menatap ponselnya.

"Nggak, gue temenin. Kerja kelompok mah masih bisa besok."

Satria langsung menoleh lagi pada Jamal dengan mata melotot, "Sinting? Itu kan buat nilai."

"Waktunya masih seminggu juga," sahut Jamal santai, "Itu tempatnya di mana?"

Satria diam, jadi memandang Jamal dengan ekspresi tak terbaca. Pemuda itu kemudian jadi menipiskan bibir.

Seharusnya dia tidak mengajak Jamal tadi.

***

Ningsih memakai ransel pinknya, melangkah mendekat kemudian meloncat ke sebelah meja Jamal.

"Jadi kan?"

Jamal yang sedang mengemasi buku-buku jadi menoleh. Mulutnya sedikit terbuka, berkata 'ah' tanpa suara.

"Besok aja ya? Gue ada urusan." ucap Jamal meringis kecil.

Ningsing mengernyit sesaat kemudian mengangguk-ngangguk kecil mengerti. "Yaudah, besok. Kalo gitu gue pulang dulu." pamitnya kemudian berbalik begitu Jamal mengangguk.

Ningsih melangkah ringan keluar dari dalam kelas. Tapi langkah gadis itu terhenti begitu melihat Satria yang menunggu di luar kelasnya.

"Eh, Satria."

Satria menoleh kemudian mengangkat sebelah alisnya. Ningsih yang mengenal Satria sejak SMP langsung tau itu bentuk balasan dari pemuda itu.

"Nungguin Jamal?" tanya Ningsih yang dibalas anggukkan Satria.

Ningsih ber-oh ria, mengangguk-angguk jadi mengerti maksud 'urusan' Jamal.

"Paling bentar lagi anaknya keluar, duluan yo!"

Satria hanya mengangguk sebagai jawaban.

Ningsih melanjutkan langkahnya sambil bergumam-gumam kecil. Kadang salut sama hubungan Jamal-Satria.

Eh, tapi.

Ningsih menghentikan langkahnya dengan kening perlahan berkerut.

Seingat Ningsih, bukannya Satria udah punya pacar?

Fall Back ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang