Sagrada Familia, Barcelona-Spain| 01:00 PM
1 Year Later....
Rasanya bagaikan mimpi. Bertahun-tahun hidup bersamanya aku tidak pernah mengekspetasikan hari ini. Barang satu adegan saja, tidak.
Yang kutahu Catherine adalah orang yang sanggup membuatku lemah. Bahkan menyentuhnya dengan sedikit kasar saja aku tidak mampu. Aku mencintainya. Sangat.
Setelah semua yang kami lalui setahun yang lalu, kami menjadi saling mencintai. Berbagi banyak hal satu sama lain. Aku menjadi lebih sering tersenyum. Begitu juga dengan Catherine. Kami melewati hari-hari panjang dengan saling bercerita dalam pelukan. Bahkan aku sering mengajak Catherine untuk ikut ketika aku balapan, pergi ke gym, dan banyak hal lainnya. Sebenarnya itu bukan keinginanku. Melainkan keinginan gadisku yang yang tidak mau jauh dariku. Katanya jika kami jauh maka dia akan merindukanku.
Bahkan selama setahun terakhir ini, aku dan Catherine tidak tinggal dalam satu atap. Orang tua kami tidak mengizinkan aku untuk membawa Catherine ke kamarku. Mereka sangat takut. Bagaimana pun juga aku adalah laki-laki dewasa yang punya nafsu. Kuharap kalian paham maksudku.
Orang tuaku bahkan Emilio tidak menentang hubungan kami. Ketika kami kembali dari Prancis aku menceritakan segalanya dan membuat mereka terkejut juga heran. Namun tak ayal mereka juga bahagia. Bahkan Alex menjadi orang yang paling heboh mengenai hal ini. Dia langsung mengadakan pesta malam hari setelahnya. Dengan mengundang banyak tamu yang dia kenal. Aku bahkan tidak mengenal siapa saja tamu yang datang dalam acara yang Alex katakan, "Syukuran atas Hubungan Baru".
Aku hanya mengiyakan saja. Terserah apa yang mau dia lakukan. Hal itu tentu saja hubungan kami diketahui orang banyak. Bahkan penggemarku dari belahan dunia yang lain pun semakin gencar meneror diriku di sosial media.
Ada yang berkata bahwa mereka cemburu, patah hati, aku sangat cocok dengan Catherine, juga yang membuatku kesal adalah mereka mengatakan Catherine seperti bukan tipeku. Mereka tidak tahu saja kalau Catherine adalah tipeku sejak dulu. Gadis lembut itu sangat tipeku. Sebenarnya aku tidak membaca komentar mereka sendiri, aku hanya mendapat informasi dari Alex karena dia yang selalu mengawasi penggemarku ketika sedang bosan dan tidak memiliki kegiatan.
Omong-omong aku belum mengatakan kalau Catherine tinggal di dekat rumahku. Aku sering mengunjunginya. Begitu juga dia yang sering datang ke rumah untuk sekadar menemui ibuku, sebagai alasan. Padahal kenyataan dia ingin menemuiku. Karena kami terlalu sering bertemu, Catherine jadi sungkan. Jadi kuminta saja ia berbohong dengan alibi ingin menemui ibuku. Jujur saja aku selalu merindukannya setiap waktu.
Hal yang paling menyebalkan selama setahun terakhir ini adalah Alex yang semakin gencar menggoda Catherine, bahkan menganggu dengan kata-kata konyolnya. Masih saja dia mengatakan bahwa Catherine adalah gadis yang jelek. Aku tidak mengerti terbuat dari apa matanya itu. Gadisku tidak jelek hanya saja Alex berkata demikian. Itu sangat menggangu juga Catherine.
Namun, tenang saja. Setelau ini aku benar-benar akan membalas Alex dengan hal yang lebih menarik. Lihat saja, dia pasti akan iri melihatnya.
Di tengah puluhan pasang mata, aku berdiri di depan Altar. Menunggu gadisku yang sejak tiga puluh menit lalu tak kunjung datang. Dengan balutan tuxedo hitam dan kemeja putih tak lupa dasi kupu-kupu yang menghiasi ceruk leherku. Berkali-kali kupandang pintu besar di depan sana. Mencari sosok yang sejak tadi aku tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just NEED You | MM93 Fanfiction ✔
FanfictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! DILARANG PLAGIAT!! Orang bilang, cinta pertama itu sulit dilupakan. Memang benar, Marc Márquez Alentà tidak bisa menampiknya. Ketika Lucia Rivera memilih pergi, Marc masi...