I Just Need You| Part 12- In Circuit Barcelona

254 39 7
                                    

PLEASE VOTE FOR IT!! 😃

Circuit de Barcelona, Catalunya- Spain| 11:47 AM

Berdiri di gerbang masuk Sirkuit Barcelona yang terletak sekitar 96 KM dari Cervera, senyum Alona dan Marc tampak cerah. Secerah matahari pagi ini. Waktu nyaris menunjukkan tengah hari kala meraka sampai di Barcelona.

Beberapa jam lagi konferensi pers bagi juara minggu lalu akan digelar. Namun, untuk kali---tahun ini Marc hanya bisa mengikuti konferensi pers di pembukaan musim saja mengingat ia sama sekali belum meraih kemenangan di race manapun.

Melihat salah satu kru dari Honda Racing Corporation menghampiri mereka, Marc dan Alona mendekati orang tersebut dan mereka diiring untuk sampai di garasi motor Marc.

Ketika Marc dan Alona berjalan menuju garasi, beberapa reporter mengikuti mereka dan tak berhenti menyalakan lampu blitz untuk memotret keduanya.

Sosok gadis yang tampak asing membuat mereka bertanya-tanya. Alona memang keponakan Emilio Alzamora tapi ia tidak pernah diperkenalkan pada publik. Mengingat Alona memang tidak nyaman dengan hal-hal seperti itu.

Beberapa wartawan meminta Marc untuk melakukan wawancara. Dengan senang hati Marc menyetujui permintaan mereka. Bukan hal asing mengingat Marc sangat ramah pada siapa pun di depan media.

"Iya, nanti kita akan wawancara. Aku ingin melihat motorku dulu. Salah satu dari kalian boleh ikut. Mengambil gambar saja, oke?" Marc tersenyum ramah pada mereka.

Salah satu wartawan mengikuti Marc dan Alona beserta salah satu kru dari tim HRC.

Tangan kiri Marc mengenggam pergelangan tangan Alona. Membuat gadis itu refleks mengikuti kemanapun Marc akan pergi.

Ketika hampir sampai di garasi, mereka bertemu dengan Fabio Quartararo---salah seorang rival Marc.

Terlihat lelaki berusia dua puluh satu tahun itu tersenyum pada Marc dan mengernyit kala melihat siapa yang ada di sampingnya.

"Hai, Marc. Long time no see." Fabio mendekati mereka.

Marc balas tersenyum. "Iya. Kau akan kemana?"

"Konferensi pers."

Marc mengangguk setelahnya. Namun, ketika melihat netra Fabio mengarah pada Alona, Marc menjadi tidak suka. Lelaki itu berdehem pelan untuk mengembalikan Fabio ke alam sadarnya.

Lelaki berkulit putih itu sedikit tersentak. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sementara Alona merasa risi ditatap sedikit lama oleh Fabio.

Fabio Quartararo, bukankah dia yang menjadi bahan candaan Marc kemarin? Ah, iya. Jangan sampai kali ini Marc mulai menjahilinya lagi.

"Dia siapa? Pacar barumu?" tanya Fabio. Alih-alih bertanya keadaan Marc seperti yang sering orang tanyakan belakangan ini, ia justru bertanya hal lain. Yah, wajar saja mengingat Fabio tidak pernah bertemu Alona sebelum ini.

"Dia adikku. Alona."

Fabio kembali menampakkan senyum di bibirnya. Tangannya terulur tepat di depan Alona. Menunggu sang lawan untuk membalas. "Fabio Quartararo." Dengan senyum manis yang terpampang di wajahnya, Fabio memperkenalkan diri.

Alona balas tersenyum meski canggung. Ketika tangan gadis itu akan menyambut uluran tangan Fabio, Marc dengan cepat menahan Alona lalu mengenggam tangan gadis itu.

"Maaf, kami buru-buru. Aku ada wawancara setelah ini." Usai mengatakan kalimat itu, Marc menarik Alona dan diikuti salah seorang wartawan di belakang mereka.

Fabio mengedikkan bahu tak acuh sekaligus heran mengapa Marc tidak mengizinkan adiknya untuk berjabat tangan dengannya. Padahal kan Fabio tidak berniat jahat.

"Marc, jangan menariku begitu!" Alona memekik lalu berusaha melepas tangan dari cengkeraman Marc.

Mereka berhenti di tengah jalan sebelum sampai di garasi.

"Kau duluan saja, aku akan menyusul, " pinta Marc pada wartawan yang mengikuti mereka tadi.

Posisi mereka saat ini sudah jauh dari keberadaan Fabio, tentu saja.

Mereka bersitatap untuk beberapa saat. "Kenapa? Kau suka dengannya?" Pertanyaan Marc membuat Alona mencebik.

"Tentu saja tidak. Aku kan sudah bilang aku tidak mau dengannya. Kau saja yang kehilangan akal kemarin!" Alona mencari pembelaan dengan mengungkit topik yang telah lalu.

"Memang aku berkata kau menyukai dia kemarin, tapi aku hanya bercanda." Marc berkilah. Ia membuang muka.

"Ya sudah."

"Ya sudah."

Marc kembali menarik Alona. Gadis itu menurut begitu saja. Tidak mau berdebat untuk hal yang tidak penting. Terlebih lagi di sini bukan tempat yang cocok.

"Dengar, kau baru dua puluh satu tahun. Jangan bermain cinta, mengerti?" peringat Marc pada gadis itu.

"Iya."

Well, bukan tanpa alasan mengapa Marc tidak mengizinkan Alona berjabat tangan dengan Fabio. Kembali kepada tatapan laki-laki itu. Sepertinya Fabio Quartararo sedikit penasaran tentang Alona.

Marc tidak suka.

Selain itu, entah kenapa hatinya tidak terima bila ada orang lain yang menyentuh Cheriénya. Kemarin, ia hanya bercanda, serius. Bahkan Marc juga merasa tidak rela menjodoh-jodohkan Alona dengan rivalnya. Catat, hanya berniat menggoda.

ⓂⓂ⑨③

Ketika Marc sibuk melakukan wawancara dengan beberapa wartawan, Alona memilih menepi. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Hingga pada suatu waktu dirinya merasa ingin buang air.

Ingin meminta diantar, ia tidak bisa. Marc sedang sibuk. Lagi pula ia tidak suka merepotkan.

Alhasil, Alona berjalan keluar dari garasi untuk mencari keberadaan toilet.

Sirkuit adalah tempat yang luas. Alona bingung sendiri karena tidak pernah datang kemari. Ia terus berjalan mengelilingi setiap garasi dan tidak menemukan adanya toilet.

Alona bingung setengah mati. Rasanya sudah tidak bisa menahan tapi bagaimana lagi, ia tak tahu letak toilet di sini.

Di tengah kebingungannya, seseorang menyentuh bahunya membuat Alona terlonjak kaget. Gadis itu menoleh dan mendapati seorang laki-laki berkulit putih bersih tengah menatap heran ke arahnya.

"Kau?"

ⓂⓂ⑨③

Please, lah bagi kalian yang masih baca doang, tolong tinggalkan sesuatu di sini😌 sebagai bentuk apresiasi, begituuuu:)

Zesi maksa, gapapa kan ya? 😊

Hey, btw, diriku senang sekali Marc bakal segera comeback, ya meski nggak tahu kapan jelasnya. Yang pasti kan sebentar lagi, wkwkw😊😭

Gimana dengan kalian?

Well, see you soon 👀

Zesi Walikhsani
Istri Marc Márquez

I Just NEED You | MM93 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang