13. Perasaan Kaisar.

198 52 124
                                    

"Sebenarnya peranku dalam cerita ini apa? Apakah hanya pelengkap yang tampilnya singkat?"

***

"Gue kecewa sama lo, Kai!"

"Queenza, dia kecewa sama lo. Indah kecewa. Temen-temen lo, semuanya juga kecewa sama lo. Gue, Queensy, juga sama. Gue sakit hati, liatnya Kai!"

Kaisar menggelengkan kepalanya melihat seorang gadis, gadis yang dia cintai menangis.

"Queensy..."

"Gue gak mau lo sendirian, Kai. Jangan bikin diri lo sendiri sakit, Kai."

"Queensy ... jangan ... jangan tinggalin gue, lagi. Gue gak mau sendiri."

"Siapa yang kamu cintai sebenarnya, Kai?"

"Elo! Gue cinta elo!"

Gadis itu menggeleng. "Gue gak bisa, bukan gue, Kai. Gue gak bisa bareng sama lo..."

"Gue gak akan cinta sama siapa-siapa lagi, selain elo, Queen!"

"Jangan percaya dia Queensy, dia aja bisa bohongin diri dia sendiri, apalagi kami Queen. Dia bisa nyakitin diri dia sendiri, artinya dia juga akan nyakitin kamu."

"Ndah?"

"Kamu jahat, Kai! Kamu jahat!" Indah terus memundurkan langkahnya seolah tidak ingin didekati Kaisar.

"Ndah ... jangan!

Kaisar melihat Indah terjatuh dari atas rooftop itu. Terjatuh didepan matanya membuat Kaisar berteriak kencang.

"NDAH!"

"INDAH!" Kaisar terduduk dilantai menutupi wajahnya dengan bahu bergetar.

"Lagi, Kai? Lo kehilangan lagi?" Kaisar menoleh kearah suara itu, Queensy. Queensy tersenyum miring kearah Kaisar.

"Jangan ... jangan lagi!"

"Lo mau biarin semua yang udah terjadi dulu kembali terulang? Lo mau dia pergi, karena perasaan lo yang muncul terlambat itu?"

Kaisar menggeleng cepat dia berusaha menggapai tangan Queensy. Tapi, Queensy seperti bayangan, tidak bisa tergapai.

"Selamatkan dia, Kai. Jangan sampai dia pergi karena kebodohan kamu."

"Aku akan terus ada sama kamu, Kai. Aku bahagia kalau kamu bahagia."

"Jangan mikirin aku, Kai. Aku baik-baik aja disini. Aku akan tetap cinta kamu, Kai."

"Kamu yang pertama dan terakhir dihati aku, Kai." Queensy berhenti sejenak lalu menunjuk sesuatu dengan dagunya. "Dia juga. Dia tulus sama kamu, dia akan lakuin apapun buat kamu."

"Dia ... dia gak sekuat itu, Kai! Kamu harus punya pendirian! Kamu gak boleh salah jalan. Aku sayang kamu."

"Sampai ketemu lagi, Kaisar." Queensy tersenyum, melambaikan tangannya lalu menghilang bersama seseorang.

"INDAH!"

Lagi, Kaisar berteriak kencang lagi. Kaisar memegangi dadanya yang berdegup dengan sangat kencang.

"Kaisar kenapa? Kaisar nangis ya?"

Kaisar menggelengkan kepalanya, dia mengusap wajahnya gusar. Kaisar melepaskan pelukan Kaira dan berlari keluar tanpa menghiraukan panggilan Kaira.

Kaisar menuju ruang tengah basecamp, dia mengedarkan pandangannya. Dia tidak menemukan apa yang dia cari.

"Guys!" Diky, Lisa, Randy, dan Renata menatap Kaisar bersamaan sebelum akhirnya kembali fokus dengan kegiatan mereka masing-masing.

I Know We're Just Friend, But...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang