18. Calon Kakak ipar?

214 57 76
                                    

"Cukup ya, cukup bikin aku ngerasa seolah punya hubungan lebih sama kamu."

-Indahanying.

***

"Jadi pacar gue ya?"

Indah terdiam, dadanya bergemuruh. Dia tidak tau dia harus apa. Dia ingin menangis, dia ingin ...

Rasanya dia sangat bahagia, apakah ini saatnya? Saat ini gilirannya yang bersama Kaisar?

Apakah penantiannya selama ini akan berakhir bahagia seperti ini?

Indah menyentak tangan Kaisar yang akan menyentuhnya. Dia benar-benar merasa gugup.

"K-kamu?"

"Tapi bo'ong." Kaisar tertawa mengusap kepala Indah pelan. "Satu sama, kita."

Senyum Indah memudar kontan, Indah tertawa sumbang. Tadi dadanya bergemuruh, kan?

Sekarang dia diam karena dadanya terasa nyeri.

Malu.

Iya, Indah malu pada dirinya sendiri.

Hampir ... dia hampir saja mengangguk dan mengiyakan.

Dia hampir saja mempermalukan dirinya sendiri.

Kaisar menghentikan tawanya. Dia berdeham pelan. "Kenapa diam, Ndah? Kenapa gak ketawa?"

"Karena emang gak lucu," jawab Indah tersenyum kecut.

"Gak asik ah! Tadi, kan lo juga bohongin gue."

"Ini soal perasaan. Sensitif soalnya," kata Indah masih mempertahankan senyumnya.

Kaisar terkekeh geli, dia merangkul pundak Indah. "Jangan sok baper gitu lah."

Indah menyentak tangan Kaisar dari pundaknya. "Emang udah baper!"

"Ya udah maafin, ya?"

Indah mendatarkan wajahnya, sebisa mungkin terlihat biasa saja. "Bisa-bisanya kamu bercanda soal yang kayak gitu. Kamu suka PHP?"

"Gue suka PHP ke elo. Lagian bercanda,

"Kenapa? Kenapa ke aku?"

"Karena lo gak baperan."

Gak baperan katanya.

Indah menghela napas, tau gimana rasanya menyembunyikan perasaan pada seseorang yang orangnya ada didepan wajah kita?

"Tapi serius, gue sayang sama lo. Gue gak mau lo pergi dari gue."

"Tapi bo'ong, kan?"

"Ih, beneran gue mah."

"Ih, gak percaya aku mah," sahut Indah membuat Kaisar mencubit hidungnya gemas.

"Gue harus apa biar lo percaya?"

"Ya gak usah ngapain-ngapain!"

"Gue sayang banget sama lo. Gue gak mau lo ninggalin gue."

"Doain ya," kata Indah melirik Kaisar.

"Doain apa? Doain biar lo jadi jodoh Ayah gue? Gak dulu, deh. Gak mau Mama muda," ucap Kaisar masih mencoba mencairkan suasana.

Indah menatap Kaisar serius. "Doain biar aku jadi jodoh kamu, biar bisa sama-sama terus."

Kaisar mamajukan bibirnya dan mengangguk-angguk. "Aamiin jangan?"

"AAMIIN!"

"Pengen banget jodoh sama gue?" tanya Kaisar terkikik pelan.

I Know We're Just Friend, But...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang