8. Ah ... sudahlah.

185 47 58
                                    

"Kadang, kita saja sulit mengerti apa yang diinginkan oleh diri sendiri. Jangan terlalu mengharapkan pengertian dari orang lain."

***

"DOR!"

Indah terkejut, dia mengerjapkan matanya berkali-kali. Indah menoleh cepat, dia ingin sekali menjambak orang yang telah membuatnya kaget itu. Tapi tidak, tidak bisa, dia terlalu menggemaskan.

"Indahanying gak usah liatin mereka, anggap aja mereka itu gak ada. Anggap aja mereka itu setan."

"Emang kamu tau aku lagi liatin apa?"

"2 Kai, kan?"

Indah mengatupkan bibirnya, lalu langsung memamerkan senyumnya pada Queen.

"Please, kalau sama Queen gak boleh ngumbar, fake smile! Jelek!"

"Iya aku tau aku gak secantik Kaira."

Plak...

Indah tersentak karena Queen memukul kepalanya dengan cukup keras. "Sakit, Queen," gumamnya.

"Lagian, Queen udah bilang gak boleh banding-bandingin diri sama orang lain. Apalagi si Kaira itu!"

"Kapan kamu bilang gitu?"

Queen terdiam, dia terlihat berpikir. Dia lupa kapan, tapi dia ingat kalau dia pernah melarang Indah untuk once cure, iya, kan? Gara-gara Indahanying, Queen jadi bingung.

"Gak tau lupa." Queen melihat Indah yang terkekeh geli. Dia tau Indah sengaja mengalihkan perhatiannya. "Lihat deh Kaira ngeleyot! Udah kayak ulet bulu, gatel."

"Kamu mah, gak boleh gitu tau! Gak baik ngatain orang kayak gitu," kata Indah memperingati.

"Tapi Kaira nyebelin!"

"Tapi Queen gak boleh ngomong gitu, Queen gak boleh ngomong jahat ke orang lain."

"Tapi dia jahat ke Indahanying!"

Indah terenyuh, dia mengusap kepala Queen lembut. "Enggak, Kaira gak jahat. Kaira gak pernah nyakitin aku," katanya.

"Indahanying terlalu baik! Sok kuat, Queen gak suka!"

"Kamu sayang aku gak?"

"Iya, Queen sayang Indahanying walaupun najis," jawabnya.

"Kalau kamu sayang aku, kamu harus nurut ya. Gak boleh ngomong jahat sama orang lain, kamu adik aku. Kamu anak baik," kata Indah diangguki paham oleh Queen.

"Iya, Queen gak ngomong jahat lagi. Kalau inget," jawab Queen.

Indah menghela napas pasrah, dia tidak akan menang dalam hal apapun jika bersama Queen.

"Indahanying, jangan liatin mereka kalau itu nyakitin," kata Queen menutup mata Indah dengan kedua tangannya.

"Emang kamu tau aku liatin apa?"

"2 Kai," jawab Queen.

"Siapa bilang, orang aku liatin yang disebelah mereka." Indah tersenyum jahil.

Queen langsung melotot kesal. Dia baru sadar kalau Kaira sedang berada ditengah-tengah King dan Kaisar.

Queen langsung menarik tangan Indah membawanya mendekat pada tiga orang yang meresahkan itu.

Queen mendorong Indah duduk disebelah Kaisar kosong, lalu mendudukkan dirinya sendiri ditengah-tengah King dan Kaira.

"Ih sempit!" Queen tidak perduli dengan protes dari Kaira.

"Lo darimana? Udah makan?" Indah mengulum senyumnya, dia berhasil mengalihkan perhatian Kaisar.

I Know We're Just Friend, But...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang