14. Next days : Don't Be Happier

359 68 1
                                    

                  

                

"Lagi-lagi nih, lo tau nggak kenapa Mama Gigi nggak terkenal di Korea?"

"Aneh-aneh aja pertanyaan lo Der."

"Bang Dery ngelawaknya bisa sampe Koreaan juga ternyata."

"Dih lo pada ya, jawab dulu!"

"Nggak tau aja dah biar cepet."

"Wey Kiranti, coba jawab!"

                    

                       

Kinan yang sejak tadi hanya duduk diam lantas tersentak begitu namanya disebut-sebut. Pikirannya entah berkelana kemana tadi. Dia mendadak linglung.

             

"Hah? Jawab apa?"

             

                   

Satu bulan pertama perihal melepas Jevian Noandra,

               

sulit.

              

Mungkin tameng itu terbentuk dengan kokohnya; blokir seluruh kontak, penjauhan jarak berpijak, penghindaran tatap mata, dan serupa pada segala jenis interaksi lainnya.

Iya, mungkin cover ini berhasil membuat Kinan terlihat perkasa bagi orang-orang yang simpati padanya; tapi,

ada sudut hati yang tidak bisa dia bohongi.

         

"Nan, minum dulu gih. Lo kurang aqua banget kayaknya."

Dery, sosok yang sejak tadi jadi pusat komedi lingkaran taman fakultas sore itu akhirnya berdiri hanya untuk lebih dekat dengan Kinan yang berpijak seorang diri beberapa langkah darinya.

Dan cowok yang lagi pakai almet himpunan beraroma mint ini tiba-tiba saja meletakkan punggung tangan kanannya ke kening Kinan dan bertanya dengan nada khawatir,

                   

"Lo sakit, Kiranti?"

                    

Tentu saja setelahnya Dery jadi bulan-bulanan anak himpunan yang sejak tadi bersama mereka.

"Anjayani bener. Baru tadi ngesarimin di sini tiba-tiba udah jadi pangeran kuda nungging di situ."

Celoteh dari salah satu diantara mereka itu langsung mengundang gelak tawa, bahkan pada si Hendery nya sendiri.

"Lo diem ya pada." Ancam Dery pada mereka yang tidak terlihat seperti mengancam sama sekali karena dia sendiri masih tertawa.

Kinan dihadapannya hanya menyinggungkan senyum sedikit, dia tidak tergelitik namun ingin menghargai candaan itu.

"Nama gue Kinanti, jangan dirubah-rubah mulu napa." Bisik Kinan pada Dery untuk tanda protes yang kesekian kali.

Atensi Dery pun dibuat sepenuhnya menghadap Kinan lagi dan mereka mengobrol dengan suara lebih pelan, "Entar pulangnya mabok yakult fruity lagi yok?"

Spontan Kinan mendorong bahu Dery setelah mendengar pertanyaan itu.

                

[✔️] PRIORITY || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang