03. Think

588 96 3
                                    

Jejeee ❤️
Online
       
   

Udah pada jauh belum je?|
11.23
 

     
|Udah pada masuk lift
|ayo keluar
11.24     
     

Kinan lantas mengatur pernapasannya yang sejak tadi tak beraturan karena terlalu gugup setelah mendapat pesan balasan dari Jeno. Dia juga tidak lupa merapihkan penampilannya dari atas sampai bawah sebelum benar-benar meninggalkan ruang kelas yang sudah kosong. Siang ini mereka berdua mau makan bareng dan Jeno sudah menunggu di balkon depan kelas untuk menjemputnya.
        

"Jejeeeeeeeeeee" panggil Kinan begitu mereka bertemu pandang di luar ruang kelas.

Mendengar itu Jeno langsung mengeluarkan senyum yang merupakan favoritnya Kinan, kemudian ia merentangkan kedua tangan menyambut Kinan untuk dipeluknya.
       

"Selamat ulang tahun Hayyin Kinanti, maaf buat yang kemarin." Ucap Jeno di sela-sela rambut Kinan.

Masih dalam dekapan Jeno Kinan mengangguk-angguk mengerti. Jeje-nya memang yang bermodelkan seperti ini. Untuk kesekian kalinya Kinan bisa mengerti.

Rasanya seperti yang sudah sangat lama dari terakhir kali mereka melakukan pelukan ini. Padahal satu kampus, satu fakultas juga, tapi untuk sekedar tak sengaja bertemu pun masih yang sesusah itu.
     

"Oh iya," pelukan mereka terlepas seiring terburu-burunya Jeno meraih sesuatu dari dalam tasnya.
    

"Ini, selamat ulang tahun lagi Nanan."
    
Kinan meraih kotak yang disodorkan Jeno padanya. Matanya berbinar-binar karena terlalu takjub dengan kenyataan bahwa Jeno bahkan juga sempat untuk membelikannya hadiah.
     

"Makasih ya Je."

Baiklah. Khusus tahun ini Kinan anggap ulang tahunnya adalah hari ini, bukan kemarin.
    

"Buka nya di kosan aja nanti ya? Sekarang makan dulu." Ajak Jeno sambil mengusak puncak kepala Kinan yang menunduk fokus pada kotak pemberiannya.

Kinan mengiyakan ajakan Jeno dan memasukkan kotak tersebut ke dalam tas lengannya. Lantas heningnya lorong kelas lantai 7 gedung fakultas saintek siang itu pun menjadi saksi bisu betapa bahagianya Kinan bisa bergandengan lengan dengan Jeno di hari 'ulang tahun' nya tahun ini.
      

/Ting/
      

"Heleeeuuuhhh, pantes bae ngebut pisan ninggalin lab. Nggak taunya nyamperin ibu negara."

Jeno dan Kinan yang sedang ngobrol dengan saling tatap seketika dibuat menoleh karena suara seseorang dari pintu lift yang terbuka. Disana berdiri seorang laki-laki dengan tangan bersidekap menghadap mereka. Sebelum membalas ucapannya barusan Jeno memilih melangkah masuk terlebih dulu ke dalam lift beserta Kinan yang menekan tombol lantai dasar tujuan mereka.
     

"Abis ngapain lo Chan?" Tanya Jeno mengabaikan ejekan sebelumnya.
     

"Abis ngasih bon acara ke Kak Fenny. Tau lu ke fakultas juga bareng aja tadi mah." Jawaban cowok itu hanya dibalas lirikan sinis oleh Jeno. Sementara Kinan yang tidak mengenal sosok berjaket hitam hitam itu secara personal sejak awal masuk lift sudah memilih abai dan menunduk.
          

"Eh iya atuh, Kinanti ya? Kenalin aing Putra Fachrehan, panggil aja Echan." Cowok yang menyebut dirinya 'Echan' menjulurkan tangan kanannya pada Kinan, mengajaknya berkenalan.
     

"Kinan,"
       

"Jarang banget euy liat Jeno lagi ngebucin gini, kok dari lantai 7 berdua doang? Abis ngapain?"
     

[✔️] PRIORITY || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang