07. Stay Away

477 80 10
                                    

                 

"Oh iya, halo. Panggil aja gue Tian. Gue kapten futsal Angkatan 23. Selamat bergabung di Tim Futsal SMA Nusa Sentosa. Gue harap lo pada enggak susah diajak latihan karena futsal itu isinya ya latihan bola, sparing, turnamen, repeat. Di pojok itu adek gue, Kinan, seangkatan lo semua. Kalo kalian liat diapa-apain tolong belain, oke."

                

Ingatan akan pertama kali mereka saling menatap itu tiba-tiba naik ke permukaan. Kurang lebih 4 tahun lalu, Jeno pernah terperangkap dalam ruang koridor UKS sekolah menengahnya untuk pengenalan klub futsal di suatu sore yang sangat melelahkan.

Selayaknya bocah yang baru banget berganti celana biru dongker ke abu-abu Jeno pun selalu manggut tiap seniornya berucap. Geriknya selalu mengekor kemana senior mewajibkannya memandang, hingga akhirnya ia pun ikutan menoleh sewaktu seluruh atensi anggota baru club futsal beralih ke sudut pojok koridor yang berisikan seorang gadis sebayanya sedang terduduk kaku sambil memainkan ponselnya yang tergeletak di atas rok.

Jeno lantas tersenyum penuh frustasi.

            

Lucu, mereka bisa dibuat bertemu dan sesudahnya,

       

bisa dibuat berpisah oleh satu orang yang sama.

                 

Sejak tadi Jeno masih terduduk di trotoar yang sama dari terakhir kali ia berdiri berhadap-hadapan dengan Kinan.

Dia enggak bisa berpikir jernih bahkan sampai berbelas menit Kinan dan Tian hilang dari jangkauan pandangnya.

Putus, katanya.

             

"Sumpah Jen, lo kayak gembel anjing."

              

Dari arah barat tempatnya terduduk suara mengomel Echan yang masih memakai helm bogo langsung tepat menghujam ulu hatinya.

Kayak gembel, katanya.

Echan bisa menghampiri cowok itu karena tadi Jeno sempat mengeluarkan ponsel nya dari kantung celana hanya untuk mengecek seberapa retak layarnya akibat tertimpa bobot tubuhnya sendiri ketika terhempas ke aspal. Tau-tau muncul pesan balasan WA dari Echan tentang keberadaan cowok itu sekarang – 4 jam sebelumnya Jeno lagi nanya perihal laporan praktikum. Pesan balasan lelaki itu adalah 'gue baru kelar futsal.' Dan berakhir Jeno yang share loc dan minta dihampiri.

"Lo abis dirampok ya? Apaan yang diambil? Motor?"

Kinan, Chan.

"Jen, lo ngomong dong? Lo abis dihipnotis? Iya?"

Jeno yang sejak tadi menunduk akhirnya mau tak mau balik menatap Echan yang masih terduduk di atas motor, "Enggak, gue enggak di rampok."

"Terus lu ngapa ngemper disini?" Echan jadi ikutan kalang kabut ngeliat Jeno nelangsa begitu.

Untuk beberapa waktu, Jeno kembali bungkam. Suaranya entah kenapa tercekat tiap momen setengah jam lalu terulang dibenaknya. Dan Jeno pun memutuskan untuk tidak bercerita saat itu juga.

             

"Gue numpang kosan lo ya?"

         

         

==

Kalau kalian mau tau bagaimana kondisi Kinan di waktu yang sama, jelas cewek itu sedang menangis dengan keras. Bahkan dia nggak merasa ragu untuk menangis disamping orang yang telah membuatnya seperti itu. Kinan menangis keras di samping kemudi Tian.

[✔️] PRIORITY || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang