Vote sebelum membaca!
🌱
10 tahun kemudian.
"Assalamualaikum, Pak De pesan bubur ayam pakai ati ampela Pak De"
"Wa'alaikumsalam. Baik nak, silahkan duduk"
"Fasya? Kamu Raffasya kan anaknya Reyfan?"
"Iya Pak De"
"Pak De masih ingat Fasya? Fasya kira Pak De lupa"
"Mana mungkin Pak De lupa Fasya"
"Mau kemana Fasya?"
"Fasya mau pulang Pak De"
"Fasya rindu rumah dan Ayah. Semoga Ayah sudah pulang"
"Aamiin"
"Silahkan duduk Fasya, Pak De akan buatkan bubur spesial untuk Fasya"
Lalu Fasya duduk di meja kosong sambil memainkan ponselnya.
"Ini Fasya bubur ayamnya"
"Terimakasih Pak De"
Lalu Fasya menyantap bubur ayamnya hingga habis. Setelah selesai menyantap bubur ayam Fasya membayar bubur ayamnya dan pulang ke rumah lamanya.
Fasya telah sampai di rumah lamanya. Rumah lamanya tampak bersih dan rapih. Sudah sepuluh tahun lamanya Fasya tidak tinggal di rumahnya.
"Siapa yang membersihkan rumah Fasya?"
"Ayah?, apakah Ayah sudah pulang?"
Fasya mengetuk pintu rumahnya berkali-kali, tetapi tidak ada respon dari dalam.
"Ayah kapan pulang? Ini sudah sepuluh tahun yah hiks... Fasya sudah mau masuk SMA. Fasya ingin kelulusan SMP nanti Ayah menghadiri acara kelulusan SMP Fasya"
"Apakah Ayah tidak merindukan Fasya?"
"Fasya sangat rindu Ayah"
Fasya menangis di depan pintu rumahnya. Ia kira ayahnya telah pulang ke rumah tapi ternyata ayahnya belum pulang. Sudah sepuluh tahun mereka berpisah dan sudah selama itu Raffasya merindukan ayahnya dan berharap ayahnya segera pulang ke tanah air.
Dengan perasaan sedih dan kecewa, akhirnya Fasya memutuskan untuk pulang ke rumah kakeknya.
Fasya telah sampai di rumah kakeknya.
"Bagus kamu ya pulang sekolah malah main keluyuran" sambut Yunho dengan tatapan dingin.
"Maaf kek, Fasya tadi ke rumah"
"Untuk apa ke rumahmu?!"
"Fasya rindu Ayah kek"
"Hak asuh kamu jatuh ke tanganku Raffasya!. Jangan mencoba untuk pergi dari sini dan tinggal bersama ayahmu yang bajingan itu!"
"Bajingan itu mungkin takkan kembali ke sini"
"Kakek kenapa berbicara seperti itu pada Ayah Fasya?"
"Ayahmu memang lelaki bajingan!"
"Lelaki bajingan yang sudah merenggut kehormatan ibumu tanpa ikatan pernikahan yang sah!"
"Kamu mungkin sudah besar dan mungkin sudah faham!"
"Raffasya kamu itu sebenarnya anak haram! Kamu adalah anak haram yang lahir dari rahim mendiang anakku!"
"Anak haram? Tidak mungkin" airmata Raffasya menetes begitu saja.
"Ya, kamu adalah anak haram!"
"Naisya mengandungmu tanpa ikatan yang sah! Tanpa sebuah pernikahan dengan ayahmu yang bajingan itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raffasya (SELESAI) ✔
Fiksi Remaja... Namanya Raffasya Aydin Febian, anak tunggal dari pasangan Reyfandra Athar Juliansyah dan Nasya Alea Argantara. Nama panggilannya, Fasya. Kehidupannya sangat menyedihkan. Dimana ketika ia dilahirkan, ibunya meninggal dunia dan diumur lima bulan...