Happy reading!!!
Begitu sampai didepan rumah Yerin terdiam. Rumahnya tampak sepi. Eommanya pasti belum pulang dari tempat kerjaan. Yerin mencoba menarik daun pintu, namun dia tidak bisa menyentuhnya, daun pintu itu menembus telapak tangannya. Yerin mendesah, ia baru ingat kalau sekarang keadaannya berbeda. Yerin bisa menembus apapun yang di sentuhnya.
Dan kemudian sebuah teori terlintas di benaknya, mengapa ia tidak menembus pintu itu saja?
Yerin akan mencobanya. Ia menabrakkan dirinya pada pintu itu dan kemudian dirinya menembus pintu.
Kini yerin sudah berada didalam rumahnya. Yah, seperti yang ia duga kalau eomma-nya belum pulang kerja. Yerin kemudian berjalan kearah kamarnya, tanpa membuka pintunya ia sudah bisa masuk kedalam. Yeoja itu sedikit terdiam memperhatikan seorang yeoja yang sedang berbaring di ranjangnya. Ia mendekat, di tatapnya dengan lekat yeoja itu. Kelopak matanya tertutup sempurna.
Yeoja itu adalah jasadnya. Yerin menyentuh lengannya, diluar dugaan, lengan itu dapat ia rasakan. Tidak tertembus seperti ia menyentuh benda-benda sebelumnya. Terasa keras dan sangat dingin. Lalu tangan bergerak menelusuri wajahnya, dalam hati ia merasa bangga juga karena ia memiliki wajah yang cantik juga sedikit imut. Bibirnya terlihat pucat dan nafasnya pendek-pendek.
Yerin menundukkan badannya mencoba masuk kedalam jasad itu, tapi tiba2 ia terpental kebelakang dan jatuh terduduk dilantai. Jasadnya tidak menerimanya.
Tiba-tiba muncul cahaya putih yang menggumpal. Berputar-putar kemudian cahaya itu berubah menjadi seorang yeoja cantik. Dia adalah Sinb.
Yerin yang masih duduk di posisinya tubuhnya menegang. Kali ini bukan mimpi. Ia benar-benar bertemu dengan sinb. Sinb yang yerin tahu dari mimpinya juga dari cerita Baekhyun. Sinb mengulurkan tangannya pada yerin, ia tersenyum kecil lalu berkata. "Kajja, ikut denganku"
Yerin menatap tangan sinb yang terulur, dengan ragu ia meraih tangan itu. Namun ketika dirinya sudah berdiri, ia segera melepas tangan itu. Membuat sinb mengeryitkan dahinya heran. "Wae geure" tanya nya
"Kau ingin membawaku kemana" yerin balik bertanya
"Ke tempatku" jawab sinb pendek
Yerin tidak tahu mengapa dirinya menurut saja, saat sinb membawanya kesuatu tempat. Tempat yang jauh dari keramaian manusia. Sinb membawanya kesini menggunakan portal, dan dalam sekejap mereka sudah sampai. Tempat ini seperti labirin, ruangannya memanjang dan terasa sempit, dindingnya berwarna perak dan terasa dingin. Tidak ada jendela disini. Namun, ada sebuah pintu diujung sana.
"Kita ada dimana?" Tanya yerin, tidak bisa menahan rasa keingintahuan nya.
Sinb yang ada didepan yerin membalikkan tubuhnya. " Sebentar lagi kau akan tahu" katanya tanpa penjelasan.
Yerin semakin tidak mengerti. Ia tidak tahu sekarang ada dimana. Tempat ini begitu aneh. Melihat sinb yang mulai berjalan, yerin pun mengekorinya dari belakang. Sampai akhirnya sinb menghentikan langkahnya didepan pintu itu. Sinb membuka pintunya kemudian menoleh pada yerin. "Ikut aku, kau harus menyelamatkan ku Jung Yerin"
++++++
Eunha menghampiri eomma yerin yang sedang duduk di ruang perawatan yerin. Ia melihat raut lelah diwajah cantik wanita itu. Pandangannya masih terfokus pada yerin yang sedang berbaring di ranjang perawatan nya, dengan berbagai selang medis yang membelit tubuhnya. Tidak sadar eunha berdiri di sampingnya.
"Apa yang terjadi dengan yerin"
Barulah krystal tersadar. Ia mendongak menatap eunha dengan keheranan. Mungkin krystal belum tahu jika eunha adalah teman yerin.
"Annyeonghoseo, saya eunha teman sekolah yerin" sapa eunha, menjawab kebingungan eomma yerin.
"Dokter bilang dia koma" Lirih Krystal. Ia merasa sedih karena tidak bisa menjaga anak satu2 nya dengan baik. Tapi, disisi lain ia juga bingung. Kemarin malam yerin terlihat baik-baik saja, dan betapa terkejutnya Krystal ketika tadi sepulang kerja ia mendapati yerin terbaring di ranjangnya dengan kondisi yang bisa dibilang kritis. Ia tidak tahu apa yang menyebabkan yerin koma. Seingatnya yerin tidak mempunyai penyakit apapun. Ini benar-benar aneh.
