Eight

116 12 0
                                    


+++++

      Yerin menuruti permintaan taeyeon untuk ke ruangannya. Yeoja itu berjalan mengekori taeyeon. Dia terlalu bingung untuk menerka apa yang akan taeyeon lakukan padanya. Naman, yerin merasa kalau ini adalah hal buruk.

Taeyeon duduk dikursi kebanggaanya, lalu menyuruh yerin duduk di depannya. Dia menatap yerin dengan tatapan mengintimidasi, membuat yerin tak nyaman.

"Kau tahu mengapa aku memanggilmu kesini?" tanya taeyeon dengan datar.

"Aku tidak tahu" jawab yerin

"Neo, yang memiliki kunci itu kan?" tanya taeyeon menyelidik

Yerin tersentak. Kunci yang mana? Yerin menduga kalau kunci yang dimaksud taeyeon adalah kunci yang dia simpan. Tapi untuk apa taeyeon menanyakan itu? Apa hubungannya.

Yerin segera merubah ekspresinya menjadi datar. "Kunci?" tanyanya memasang wajah bingung

"Hemm, sebuah kunci! Ahli ramalku mengatakan kunci itu ada padamu" taeyeon memandang yerin menusuk. Kali ini dia tidak mau berpura pura tidak tau didepan yeoja ini. Peramalnya mengatakan kalau yerin adalah orang yang dipilih oleh sinb.

"Kau jangan pura pura bodoh, yerin! Aku tahu kau menyimpan kunci itu" taeyeon mengeram marah. Matanya menyala, membuat yerin merinding. Ada apa di balik sang Kepala Sekolahnya itu.

"Berikan kunci itu padaku" teriaknya tak sabaran.

"Aku tak punya, aku tidak mengerti apa yang anda maksud" yerin berusaha mengelak. Dia mencoba memberanikan diri, meskipun jantungnya berdegup dengan kencang.

"Rupanya kau mau mempermainkanku, ya" taeyeon tersenyum mengejek. "Cepat berikan atau aku akan memaksamu" bentaknya marah

Yerin menggeleng. Bersyukur dia tidak membawa kunci itu. Kunci itu berada di lemari kamarnya, masih utuh didalam kotak yang dia temukan waktu itu.

Yerin bergetar hebat. Keringat dingin bercucuran membanjiri tubuhnya. Dia melihat taeyeon mengambil pisau dan mengusapnya lembut. Seolah benda itu adalah benda kesayangannya.

"Kau mau mati? Aku siap memcabut nyawamu saat ini juga" taeyeon menyeringai lebar. Memperlihatkan pisau yang mengkilap pada yerin.

Sementara yerin. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak menyangka jika taeyeon yang dulu di kenalnya sebagai kepala sekolah yang ramah, kini menjelma menjadi psikopat menakutkan. Dia teringat mimpi itu. Di mimpi itu taeyeon akan berbuat apa saja demi membalaskan dendamnya.

"Kau masih tak mau ngaku juga?" tanya taeyeon tak sabar

Yerin bimbang, dia tidak ingin mati ditangan psikopat itu, tapi dia juga tidak ingin memberitahukan dimana kunci itu. Hatinya seakan mendorongnya untuk tidak takut.

"Kalau begitu, aku akan menancapkan pisau ini dihatimu"

Yerin refleks menutup matanya. Taeyeon mengarahkan pisau tersebut di depannya. Tepat di dadanya. Dia sudah pasrah. Tapi, beberapa detik kemudian yerin sadar, dia tidak merasakan apa pun. Dia tidak merasakan sakit, dia meraba dadanya, tidak ada pisau disana.

Perlahan yeoja itu membuka matanya. Dia terbelalak saat mendapati baekhyun yang sedang memegangi kedua tangan taeyeon. Satu tangan taeyeon yang memegang pisau dia putar, membuat taeyeon meringis kesakitan. Baekhyun berhasil mengambil alih pisau itu dan membuangnya jauh jauh.

Sebenarnya baekhyun mengikuti yerin sejak tadi. Saat melihat yeoja itu dibawa ke ruang taeyeon baekhyun mengikutinya. Dia mengintip percakapan mereka dari balik pintu yang tidak tertutup dengan sempurna, sehingga  menyisakan celah. Dia sangat bersyukur karna datang tepat waktu.

Mistery in school (BAEKRIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang