Twenty one

16 3 0
                                    


Happy reading!!!

++++++

Byun Baekhyun. Namja berusia sembilan belas tahun itu terus mengetuk-ngetuk pelipisnya dengan telunjuk. Ia sedang berpikir keras, juga sedang menelaah perasaannya. Baekhyun memikirkan cara agar Yerin bisa selamat. Namun, ia juga merasa bersalah karena telah mengkhianati sinb. Mengingkari janjinya pada sinb untuk menerima resiko ini. Tapi ternyata Baekhyun adalah orang yang labil, dan saat ini namja itu akan mencoba untuk konsisten.

Dan mulai detik ini ia telah memutuskan untuk menyelamatkan Yerin. Ia telah memutuskan untuk mengkhianati sinb. Baekhyun bahkan rela jika dirinya harus berada diposisi Yerin agar yeoja itu selamat.
Ia lebih baik menyerahkan jiwanya sendiri pada sinb daripada harus merelakan jiwa Yerin. Karena hatinya telah memilih.

Baekhyun memejamkan matanya. Lalu, sekelabat bayangan masa lalunya bersama sinb terlintas begitu saja. Seolah Sinb sengaja mampir dibenak Baekhyun untuk menggoyahkan tekad namja itu.

Dalam matanya yang terpejam Baekhyun bisa melihat Sinb dengan mata hatinya. Sinb sedang tersenyum padanya. Yeoja itu seolah mencoba  membuat Baekhyun luluh kembali. Alarm pada diri Baekhyun segera berdering, mengingatkan untuk tidak lagi terperangkap pada yeoja itu. Yeoja yang hidupnya menderita, namun punya ambisi besar. Ia ingin menjadi abadi sehingga harus merebut jiwa seseorang yang tidak berdosa.

Separuh jiwa sinb telah mati. Ia terkena kutukan. Jasadnya ada didalam peti pengawet. Jasad sinb masih utuh, tidak ada cedera sedikitpun. Karena yeoja itu hanya tidur. Jiwanya yang sebagian berada di dimensi lain. Sinb bisa hidup kembali asalkan ia menguasai salah satu jiwa yang cocok dengannya. Dan jiwa itu adalah milik Yerin. Jika sinb berhasil menguasai jiwa Yerin, berarti ia bisa hidup kembali dan menjadi makhluk yang abadi.

Kembali pada Baekhyun, namja itu masih saja melamun. Namun, suara derit pintu sukses membuatnya tersadar kembali. Ia menoleh kearah pintu. Diambang pintu tersebut ada adiknya. Hitomi.

Hitomi berjalan menghampiri Baekhyun. Ia bisa merasakan apa yang Baekhyun rasakan. Lalu dengan gerakan hati-hati yeoja meraih jari telunjuk Baekhyun yang menempel di pelipisnya, kemudian menurunkannya.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang oppa?" Tanya Hitomi memecah keheningan

Baekhyun menatap Hitomi dengan datar.
"Aku akan menghentikan sinb" jawabnya dingin.

Hitomi menghembuskan nafasnya. Ia sudah menduga kalau kakaknya ini akan memilih yeoja itu. Sebenarnya Hitomi menaruh rasa iba pada sinb. Yeoja itu hidupnya menderita, dan kini penderitaan nya akan bertambah karena Baekhyun mengkhianati nya. Namun, disisi lain Hitomi juga memihak Baekhyun, karena Yerin adalah yeoja yang tak berdosa. Tidak adil jika sinb merebut jiwa yeoja itu untuk keabadiannya.

"Kau serius?" Tanya Hitomi pura-pura tak yakin. "Bagaimana kalau sinb tidak bisa dihentikan"

"Aku yang akan menggantikan posisi Yerin. biarkan sinb mengambil jiwaku, asalkan Yerin selamat"

"Tapi itu tidak bisa terjadi! Hanya jiwa Yerin yang cocok dengan jiwa sinb" Hitomi menyangkal

"Bagaimana kalau bisa? Bukankah peramal itu pernah bilang, kalau sinb bisa hidup kembali asalkan orang yang dicintainya rela berkorban untuknya? Aku akan merelakan jiwaku untuknya" Baekhyun terdengar serius.

Sementara Hitomi, yeoja mungil itu menatap Baekhyun dengan tatapan takjub. Kakaknya itu rela menyerahkan jiwanya hanya untuk Yerin. Hitomi menyimpulkan kalau Baekhyun mencintai Yerin lebih tulus  daripada ia mencintai sinb dulu.

"Kapan oppa akan memberitahu sinb?" Tanya Hitomi

"Malam ini juga, aku akan bertelepati dengannya lagi dan menghentikan rencananya untuk menguasai jiwa Yerin"

"Arraseo!. Tapi oppa harus berhati-hati, sinb yang sekarang tidak seperti sinb yang dulu. Yang selalu mengalah, yeoja itu telah berubah, ia penuh ambisi. Aku takut hal buruk terjadi pada Yerin jika oppa salah mengambil langkah"

"Aku pasti bisa mengatasinya. Hitomi!"  Ucap Baekhyun penuh penekanan.

+++++

Eunha tidak terbiasa datang sepagi ini. Tapi, mimpinya bertemu Yerin mendorong Eunha untuk tiba disekolah secepat mungkin. Meski matahari belum sepenuhnya terbit dan sisa-sisa masih menyelimuti hari.

Dalam mimpinya, Yerin menyuruh Eunha untuk menuju gudang. Gudang tempat Yerin terperangkap dalam dimensi lain. Eunha tidak tahu apa maksud Yerin menyuruh nya kegudang itu. Yeoja itu tidak memberinya petunjuk apapun. Karenanya Eunha jadi penasaran. Ia ingin mencari sesuatu untuk menemukan titik terang. Eunha sudah curiga jika keadaan Yerin yang sekarang ada sangkut pautnya dengan sinb.

Yeoja itu menampakkan kakinya secara perlahan. Seolah tidak ingin langkah kakinya terdengar oleh siapapun. Lalu, ia terdiam. Tubuhnya membeku, keringat dingin mulai bercucuran dari dahinya. Suhu disini begitu dingin. Namun, didalam tubuh Eunha terasa panas membara.

Di depannya, Taeyeon dengan Chanyeol tersenyum mengejek pada Eunha. Menyeringai menyerupai iblis yang siap menyerang mangsanya. Seharusnya Eunha tau kalau gudang itu tidak pernah lepas dari pengawasan Taeyeon. Ia sudah pasrah kalau kedua orang itu akan membunuhnya saat ini juga.

Alih-alih menyerang Eunha, Taeyeon malah maju dengan santai kearah yeoja itu. Ia berhenti saat jaraknya tinggal satu langkah dengan Eunha. Menatap Eunha dengan menelisik. Tidak menduga jika anak ini akan ikut campur dalam urusan ini.

"Apa yang kau lakukan disini, hah!" Tanya Taeyeon dingin

Eunha tergagap. "Nae-ga? Ten-tu saja i-ingin seko-lah"

Taeyeon mengangkat salah satu alisnya.
"Ohya? Tapi, ini masih terlalu gelap untuk sekolah" Taeyeon tersenyum mengejek. "Lebih baik kau tidak usah ikut campur!"

Eunha bungkam. Tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun. Kepala sekolahnya ini penuh misteri. Taeyeon memperdekat jaraknya dengan Eunha, membuat yeoja itu berjengit. Ia bisa melihat bola mata Taeyeon yang memancarkan aura hitam. Lalu, yeoja itu tidak dapat melepas pandangannya dari bola mata Taeyeon. Ia terhipnotis oleh mata itu.

"Baiklah, sekarang kau harus melakukan apa yang aku perintahkan!"

Eunha mengangguk begitu saja. Taeyeon telah berhasil menghipnotis yeoja itu. Ia melirik Chanyeol yang masih berdiri di tempatnya. "Sepertinya bocah ini akan berguna untuk membantu kita" wanita itu terkekeh.

++++++

















































































































TBC

Makasih udah baca!!! Jangan lupa vote yaaaaaa.... Gomawooooo Yeorobunnn..

Mistery in school (BAEKRIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang